Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Tuesday, May 18, 2010

Ke-18 : Bosan Menjadi Orang Baik

Rabu, 19 Mei 2010

Huft... ketika 2/3 penduduk Indonesia telah berlayar ke alam mimpinya, aku masih tidak bisa memejamkan mata ini. Mau verifikasi LPJ dah mual rasanya, sms-an dengan sahabat, beliau sedang ada tamu. hmmmm......
Memang kadang aku juga bertanya tentang kebiasaanku ini, lucu sekali, klo sahabat tau dengan beruang ya, hampir seperti itu kehidupanku sekarang klo masalah kebiasaan tidur. Di FB ku 15 sahabat yang online dari 500-an sahabat yang aku punya.
Back to the tittle, "Bosan Menjadi Orang Baik". Kata-kata ini pernah terlontar dari seorang sahabat muslimahku yang bekerja di Arab Saudi sekarang. Aku tak tahu kenapa dan karena apa dia berkata seperti itu dalam chatnya, tapi yang pasti menurutku keimanannya sedang turun.
Bermacam-macam sahabat yang aku temui, prinsipku semakin banyak orang yang bisa aku temui, maka akan semakin banyak dan beragam ilmu yang aku dapat. Memang mungkin aku tak sependapat dengan mas jati, tapi mau bagaimana lagi, be your self, yup. selagi menurutku itu benar.
Nah, sekarang aku senyum-senyum sendiri, semoga saja ini bukan pertanda aku menuju gila ya.. hehehehe. Entah kenapa, tadi otakku mulai berpikir lucu mengenai judul posting ini, "Kalau ada sebutan Bosan menjadi orang baik, apakah benar selama ini sudah menjadi orang baik?", hehehehe....
Oh ya, tadi aku dan atik sahabatku, pergi ke lapangan setia negara. Memang, dari hari sabtu kemarin ada perayaan HUT kota Curup. Pesta Rakyat kota kecil ini sungguh meriah, pesta rakyat yang sederhana tapi di sambut dengan ceria, hmmm.. apakah benar penduduk di sini haus akan hiburan?
Di lapangan tadi, rencananya kita mau foto-foto pasukan atik, para manula dari desa sumber urip. Dengan di gawangi oleh pak kades langsung, dengan semangatnya wak-wak, aau embah-embah menanti giliran lomba di pinggiran lapangan.
Jiaaah!!! sahabat tahukan, aku paling benci dengan cuaca panas, bukan karena takut hitam, lah wong dari sono dah hitam.. hehehehe. by the way, tadi aku agak miris loh, liat nenek-nenek berpanas ria di tengah lapangan. Enak klo sudah senam langsung bubar, ini malah disuruh baris berjejer untuk antri menerma piagam. Hmmm... ku lihat nenek-nenek tua, ada yang sudah kelelahan, ada yang memakai tongkat... Hiks.. klo saja itu nenek ku, ga bakalan aku biarkan ikutan acara seperti itu. klo mau piagam, entar aku pesenin di percetakan.
Dan satu lagi yang membuatku miris, adalah disusupinya acara ini dengan kampanye oleh tokoh politik, secaralah lagi musim pilkada. Seperti biasa, bagi-bagi kaos, dan spanduk yang klo bisa dipasang selebar-lebarnya mewarnai acara HUT tahun ini.
Oh ya, dalam hatiku selalu bertanya-tanya? adakah politik yang baik? knapa klo ada saat akan ada pilkada seperi ini, semuanya baru melakukan berbaik-baik ria kepada masyarakat, klo sudah jadi orang apakah masih akan berbaik-baik ria? Huft!!! I still don't like politic!!!!!

No comments: