Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Friday, April 30, 2010

Ke-32 : Goresanku

Jum'at, 30 April 2010



Ke-31 : Racun Sebagai Obat Penyembuh

Jum'at, 30 April 2010
Di copas dari : http://www.antonhuang.com/


Kisah ini terjadi di Cina pada zaman dahulu. Ada seorang wanita yang bernama Ling-ling, ia merupakan istri dari Aloy, seorang pria yang hidup mapan, dan mempunyai seorang ibu. Ling-ling, merupakan seorang istri yang baik. Namun ia merasakan bahwa mertuanya, ibu dari suaminya Aloy, sangat tidak menyukainya. Ia merasakan bahwa apapun yang ia lakukan salah di hadapan mertuanya. Ling-ling merasa bahwa mertuanya ini sangat tidak menyenangkan. Ia merasakan bahwa ia tidak dapat cocok dengan ibu mertuanya. Kepribadian mereka berbeda. Ling-ling merasa dikritik terus oleh mertuanya ini. Waktu berjalan, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, Ling-ling merasa sudah tidak nyaman lagi dengan mertuanya ini.
Walau tidak terjadi pertengkaran mulut, namun suasana saling diam itu berlangsung antara Ling-ling dan mertuanya. Suasana ini juga membuat Aloy menjadi serba salah dan tidak tenang.
Akhirnya Ling-ling merasa tidak tahan lagi dengan sikap mertuanya, dan memutuskan untuk mengambil tindakan.
Ling-ling akhirnya memutuskan menemui Mr.Li, sahabat baik ayahnya, yang punya usaha pengobatan tradisional Cina. Ia berkeluh kesah, menceritakan segala keburukan sikap mertuanya yang dirasakannya, dan berharap agar Mr.Li mau memberikannya sebuah racun untuk mertuanya ini agar semua keributan dan ketegangan dapat hilang.
Mr.Li diam sejenak mendengarkan semua ucapan Ling-ling, kemudian dia berkata,”Oke, saya akan membantu kamu. Saya akan memberikan sebuah racun yang ampuh buat mertuamu. Racun yang membunuh perlahan-lahan, jadi tidak mendadak, agar tidak menimbulkan kecurigaan orang-orang. Racun ini akan bekerja setahun, jadi kalau mulai dipakai, setahun kemudian orang yang memakan racun ini akan mati. Nah, kamu harus melakukan apa yang saya sarankan, kamu bersedia?”
“Ya,..saya bersedia Mr.Li. Saya akan melakukan apapun agar ketegangan yang ada selama ini bisa hilang,”jawab Ling-ling.
“Oke. Kamu masakkan makanan yang enak-enak buat mertuamu itu, dan campurkan racun ini di setiap hari masakan kamu, jadi racun ini bekerja sedikit demi sedikit. Nah, untuk tidak menimbulkan kecurigaan orang-orang pada waktu ia meninggal, kamu harus bersikap baik dan bertindak ramah terhadap mertuamu itu. Janganlah berdebat dengannya, taati kata-katanya, perlakukan dia seperti kamu memperlakukan ayah ibumu dulu,”jelas Mr.Li pada Ling-ling.
“oke. saya akan lakukan apa yang Mr.Li sarankan,”jawab Ling-ling sambil menerima racun itu. Lantas ia pun pulang ke rumah dengan berseri-seri.
Ia pun melakukan apa yang diperintahkan Mr.Li. Ia setiap harinya memasakkan makanan-makanan enak buat mertuanya, dan bersikap baik dan ramah pada mertuanya. Ia pun menghindari perdebatan dengan mertuanya. Ia belajar mengendalikan emosinya, menghormati mertuanya, agar orang-orang tidak curiga padanya nanti.
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan berlalu. Ling-ling bersikap baik pada ibu mertuanya, melayani dengan baik, memasakkan makanan yang enak setiap harinya, dan tidak berdebat lagi. Ia sudah belajar mengendalikan emosinya, memperlakukan ibu mertuanya seperti ibunya sendiri.
Sepuluh bulan berlalu. Rumah yang biasanya penuh ketegangan dan keributan, menjadi damai dan tenang. Tidak pernah lagi terdengar cekcok antara Ling-ling dan mertuanya. Sekalipun ada perbedaan pendapat, Ling-ling tidak lagi berdebat dengan mertuanya, yang sekarang kelihatan jauh lebih ramah, baik, enak diajak ngobrol dan mudah ditemani. Semuanya berubah.
Sikap ibu mertua berubah jauh dirasakan Ling-ling. Mertuanya dirasakan sangat baik dan mempunyai kepribadian yang ternyata menyenangkan, sama seperti ibunya Ling-ling. Mertuanya pun terus bercerita pada teman-temannya bahwa Ling-ling adalah menantu yang baik. Hubungan mereka berjalan seperti layaknya seorang ibu dan anak.
Memasuki bulan ke-11, Ling-ling merasa gelisah. Ia merasa berdosa besar telah memberikan racun pada mertuanya yang ternyata berhati baik dan mempunyai kepribadian menyenangkan pada dirinya. Ia bergegas menemui Mr.Li untuk minta pertolongan.
“Mr.Li…tolonglah saya. Saya merasa berdosa sekali terhadap ibu mertua saya. Saya telah memberikan racun yang dulu saya minta, selama 11 bulan berjalan ini. Ibu mertua saya ini baik sekali dan menghargai semua pendapat-pendapatku. Saya mohon agar Mr.Li dapat memberikan penawar buat racun yang sudah saya berikan ini.. Saya mohon… Saya tidak ingin ibu mertua saya meninggal… Saya mohon..tolong berikan penawarnya…” Pinta Ling-ling pada Mr.Li.
Mr.Li hanya tersenyum, “Ling-ling, kamu tidak usah khawatir. Saya tidak pernah memberimu racun agar kamu berikan pada ibu mertuamu. Yang saya berikan dulu dan kamu campurkan ke dalam masakanmu itu adalah vitamin. Satu-satunya racun yang pernah ada adalah di dalam pikiran dan sikapmu terhadapnya. Tapi semuanya sekarang sudah lenyap berkat kasih sayang yang engkau berikan pada ibu mertuamu..

Bagaimana menurut pendapat anda tentang cerita ini? Apa inti dari cerita ini??

Ke-30 : Kemarin

Jum'at, 30 April 2010

Selamat pagi dunia maya, Ga terasa sudah hari jum'at lagi. Memang hari sekarang berjalan cepat sekali ya, semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan baik, amiin.

Sebetulnya, dari kemarin aku pingin posting, tapi signal lelet bener, jadi ga mood, hehehehe. Kemarin adalah hari yang cukup melelahkan, karena kita mendampingi audit BPKP di satu kelurahan kita, yaitu Kelurahan Kepala Siring. Alhamdulillah semua berjalan lancar walau pun yang pasti ada catatan untuk kita. Jujur ku katakan audit BPKP yang sekarang kok lebih enak yaa, dari pada yang tahun kemarin.

Kemarin juga kita mendapat musibah, HP yuli hilang, ga tau dimana tercecernya, sampe sore dah kita aduk-aduk basecamp dan bolak balik Kepala Siring, Benda manis itu tetap tidak bisa di temukan. Yang lucunya aku dan Bowo yang menjadi tersangka utama, Hmmm... Apakah sejahil itu ya kami ini??? kan ga tampang kami orang baik-baik, hahahahaha

Hm... cerita apa lagi ya? ga ide nih... So...undur diri dulu ya... smoga kita dapat memanfaatkan hari ini dengan baik, amiiin.....

Tuesday, April 27, 2010

Ke-29 : Teamku

Selasa, 27 April 2010

Sunyi, bunyi jangkrik dari balik pepohonan selalu menemaniku menghabiskan malam. Ku nyalakan televisi yang hampir semua channel berisi sinetron, selebihnya berita yang selalu mengulang-ulang dari sepagian tadi.
Hmmm... Tak sengaja aku bertanya pada diriku sendiri, apakah yang aku cari di dunia ini? Cepat sekali otak kananku menjawab, "BAHAGIA". dan seperti biasa otak ku kembali bertanya, Sudahkan aku menemukan Sang Bahagia?
Bahagia itu penuh arti, setiap orang memiliki definisi sendiri-sendiri mengenai bahagia.
Aku teringat sahabatku Mumun, jujur aku sungguh merindukannya. Merindukan bersama-samanya keliling desa. Memang benar kata orang, kita akan lebih menghargai sebuah kebahagian bila kita sudah menjalaninya. "Mun, andai kau membaca posting ku ini aku pasti malu sekali, tapi jujur, itu yang kurasakan sekarang".
Ingatanku flashback ke masa awal kita bertemu. Tahun 2007 ketika kita ditemukan menjadi satu tim. Awalnya aku memanggilmu penyakit, karena memang kamu seorang penyakit. :) sikapmu yang aneh dan norak ketika kita sosialisasi di desa, membuatku menjauhimu. Kalau masih ada teman tim yang lain, pasti aku lebih memilih bersama mereka dari pada dengan mu.
Tak tau awalnya dari mana kita bisa akrab. Sikapmu yang sok akrab ternyata bisa membuatku berubah, karena ada sesuatu yang indah dibalik penyakitmu yang selalu tebar pesona. Sesuatu itulah yang membuatku bisa membuatku menyelami dirimu sebenarnya. Masa itu sungguh menjadi masa yang menyenangkan. Aku memiliki mbak Dewi yang keibuan dan menjadi sosok kakak perempuan untukku di sini, Kak Yudi yang yang bekerja super cepat, dan Kak iwan, seniorku yang kadang menyebalkan tapi ternyata aku belajar darinya.
Pada tahun 2008, terjadi perolingan fasilitator di Korkot-3. Kak Yudi dipindah ke Team-24 dulunya, bersama dengan Kak Ince Sebagai senior fasilitatornya. Dan Di team ku masuklah Kak Duwi Sebagai Fasilitator Teknik pengganti Kak Yudi. Hufft... Ternyata berat juga, kami dulunya sudah bisa saling memahani dan sudah seperti keluarga, akhirnya mesti kehilangan kak yudi. Hmm.. memulai lagi kita berjuang dengan sedikit beradaptasi dengan kak Duwi.
Selanjutnya aku lupa kapan tepatnya adendum kontrak lagi, pada saat itu Korkot 1 Bengkulu Utara mengalami perombakan besar-besaran karena tidak ada kelanjutan program. Otomatis banyak fasilitator Utara yang mengalami rehat dan harus kehilangan pekerjaan. Aku tahu sebetulnya sulit sekali bagi KMW 7 untuk meng-rekomposisikan fasilitatornya, karena sungguh dulu benar-benar terasa keakraban diantara kita. Yup.. Team Work benar-benar terasa indah dahulu. Akhirnya keputusan dibuat, dan aku mesti kehilangan kembali Sobat team ku. Kali ini mbak dewi yang mesti rehat, karena berdasaran keputusan dulu fasilitator yang suami-istri mesti rehat salah-satunya. Team ku kembali berubah, hanya aku, kak iwan dan mumun yang bertahan, Fasilitator teknik Kak Duwi diganti oleh Kak Ateng, dan Fasilitator Pemberdayaan Mbak Dewi, diganti oleh Pak Omi. Greaaat!!! 3 Bulan yang menjenuhkan. tapi jujur sahabat Mumun inilah yang selalu memberiku kekuatan. Yang selalu mendengarkan keluhanku. Yang mungkin juga dia sering melihatku menangis.
Hanya bertahan 3 Bulan, komposisi team ku kembali berubah. Pada saat itu Program Visew masuk ke Propinsi Bengkulu. Dan kak Ateng menjadi Korkotnya untuk wilayah Kabupaten Rejang lebong. Kak Ateng di gantikan oleh Rahmad Hidayat, tapi itu juga tidak bertahan lama, pada tahun 2009 komposisi team kembali mengalami perubahan, yang dulunya 1 team memiliki 1 fasilitator Teknik, menjadi 1 team memiliki 2 fasilitator teknik. Dan otomatis Fasilitator pemberdayaan mesti berkurang 1 dari setiap team dan komposisi pendampingan 1 team berbanding 9 desa/kelurahan.
Tahun 2009 ini adalah tahun yang paling membuatku down. kenapa tidak, aku banyak kehilangan sahabat-sahabat Fasilitator pemberdayaan, Heni, dang mery, Mbak dewi, Mbak Julidar dan lainnya. Kembali masa yang sulit, karena team ku mengalami reposisi dengan 6 Desa baru. dan kembali juga Mumun yang selalu menghiburku.
Ternyata pada akhir tahun 2009, mimpiku dulu akhirnya menjadi kenyataan. Sebetulnya aku senang Mumun mendapat rekomendasi menjadi Askot Mikrofinance. Tapi di satu sisi lainnya, aku ternyata kehilangan sahabat sejatiku. Tak ada lagi jalan-jalan ke desa bersama.
Tak tahu, apa aku yang cengeng atau bagaimana, sampai sekarang aku masih merindukan teamku yang dulu. Sebetulnya aku masih bertemu selalu dengan mbak dewi yang sekarang menjadi fasilitator Pemberdayaan PAKET, dan aku juga selalu bertemu Mumun dikala aku ke korkot. Tapi, tetap aku merasa ada yang hilang.............

Ke-28 : Sahabat

Selasa, 27 April 2010

Seorang sahabat baru ku, beberapa malam ini selalu membangunkan aku di dini hari dengan sms-nya. Ternyata sahabatku itu juga termasuk seorang yang insomnia. Hmmm.. memang dunia ku ini aneh, dunia pencaharianku di tunjukkan Allah ke tempat-tempat yang di kehendakinya. Perahuku terkadang terombang-ambing di samudra dengan tidak ada arah dan nahkoda. Aku hanya terus berusaha menyelami kehidupanku sampai Allah menghendakiku untuk menepi dan berlabuh.
Allah Maha Besar... bila ku mulai terjebak dengan pertanyaan-pernyaan yang aku buat sendiri, Allah selalu membantuku untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaanku. Kadang mealui sahabat terkadang juga aku mendapatkan jawaban dari kejadian yang ditunjukkan Allah kepadaku.
Lucu sekali, Allah juga memberikan ku sahabat-sahabat bila aku terjaga diwaktu malam. Kadang sahabat-sahabatku yang mayoritas laki-laki itu protes dengan ku, karena aku sendiri perempuan yang masih terjaga di waktu malam. Tapi mau bagaimana, memang dunia maya selalu menemaniku bila ku terjaga. Browsing ke web-web untuk mencari jawaban pertanyaan yang terlintas di kepala ku adalah hal yang paling aku sukai.
Ya Allah, semalam sahabat baru ku menganjurkan aku untuk sholat tahajud, Subhanallah.. terkesimah aku dan sungguh bahagianya aku memiliki sahabat yang mengingatkanku kepada Allah ini. Sudah lama aku merindukan sahabat seperti ini, karena sahabat yang aku miliki kebanyakan lebih condong ke hal duniawi. Jujur aku pun seperti itu, segi akheratku kosong. aku hanya berpikir " Bila aku bisa melakukan kebaikan dan tidak menyakiti orang lain dalam hidupku itu sudah lebih dari cukup", Tapi semalam sepertinya aku akan memiliki warna baru lagi dalam hidupku. Aku suka sekali belajar, dan semoga sahabatku ini mau berbagi ilmu dengan ku.

Monday, April 26, 2010

Ke-27 : Di Rahim Langit

Senin, 26 April 2010





Ke-26 : Kamarku

Senin, 26 April 2010


Kemarin aku beres-kamar, kupindahkan semua barang-barang di kamar... Yup... sesaat.. kamarku yang seperti kapal pecah menjadi lumayan rapi...

Tapi percaya ga, keadaan rapi itu hanya bertahan sesaat, 10 menit-lah...

Setelah itu bisa dilihat sendiri, ku serak-serak lagi......... wuahahahahaha










Ke-25 : Batas Hak perempuan

Senin, 26 April 2010


Jiaaaahhhh....... sekarang sudah menunjukkan pukul 16.12 wib. Hari yang sangat berwarna hari ini.. hahahahahaha

Hari ini sambil menunggu info lanjutan dari BPKP yang katanya mau turun, ya.. iseng saja lah aku posting dulu. Bingung juga sih mau bahas apaan. Hmmm....

Oh ya, kemarin aku kembali menonton film "Perempuan Berkalung Sorban", aku masih penasaran dengan apa kandungan hikmah dari film ini. Dalam benakku masih saja bertanya-tanya batasan tentang hak perempuan di dunia ini. Semalam aku coba bahas dengan Aylia, teman ku di Nimbuzz. Kasian sekali dia bingung atas pertanyaan ku. Seperti di dalam film perempuan berkalung sorban ada skets dimana terjadi pemilihan ketua kelas, sebetulnya anisa mendapat suara yang lebih besar, tapi dikarenakan Anisa seorang perempuan maka dia tidak boeh jadi pemimpin.

Hmm... benar sih, pemimpin sepantasnya adalah seorang laki-laki, aku tak kan membahasnya karena ini sebuah kodrat. Tapi disana juga ada skets dimana Anisa dimarahi karena ingin belajar menunggang kuda, apakah benar perempuan muslimah tidak boleh menunggang kuda?

Hufff... Jujur aku masih bias tentang emansipasi perempuan serta kodrat perempuan. Bukan aku sok untuk membicarakan emansipasi, hanya saja aku ingin mengetahui batas hak perempuan itu sampai dimana di dunia ini? Apakah benar sesuai pantas atau tidaknya seorang perempuan berprilaku? adakah yg ingin berbagi ilmu dengan ku tentang hal ini?

Sunday, April 25, 2010

Ke-24 : Minggu yang indah

Minggu, 25 April 2010

Huft.......Hari minggu yang indah, Selamat Pagi Indonesia!!!!
Dah lama banget aku ga posting, hmmm.. karena baru kemaren modemku bisa browsing. Lucu sekali sih, modem ku ini bisa konek, tapi ga bisa browsing. 3 hari 3 malam aku tidur tak nyenyak... hmmm mungkin benar kata Mas Sar klo aku ini Ol-aholic (Online maniac). Dan sekali lagi waktu aku ungkapkan alasannya, eh sekali lagi juga aku dianjurkan untuk menikah, hahahahaahaha
Hari ini rencananya aku tidak akan keluar kost-an, yup.. cucian pakaian sudah menunggu, beres-beres kost yang sudah seperti kapal pecah karena kemarin aku mencoba mengganti suasana dengan memindahkan posisi barang-barang yang ada di kost. Dan satu lagi, aku harus menyiapkan berkas-berkas fisik penunjang SIM PM yang masih berserak.... Semangat!!!!!

Wednesday, April 21, 2010

Ke-23 : Emansipasi, Kartini, dan Kemiskinan

Rabu, 21 April 2010


Hufff... Acara di tv semua bertemakan hari Kartini, ya... sekarang tanggal 21 April 2010, semua bangsa Indonesia merayakan hari kartini hari ini. Berbagai macam cara dilakukan untuk merayakannya. Di sekolah-sekolah murid-murid perempuan diminta untuk memakai kebaya pada hari ini, hiks... lucu-lucu.
Tapi, terbersit di hati ini, apakah makna hari Kartini yang sebenarnya? Emansipasi perempuan, begitukah??? hmmm.....
Emansipasi perempuan, bagaimanakah bentuk emansipasi perempuan yang sebenarnya? Apakah terjun keluar rumah tuk beraktivitas dalam rangka mengejar karier adalah makna dari emansipasi perempuan? Melakukan pemberontakkan tantang kesamaan gender, hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan? Walaaah... Emansipasi yang kebablasan iki..!!! wuahahahahaha...
Jadi, apakah makna emansipasi yang di inginkan oleh ibu Kartini sebenarnya? Kita lihat dulu arti emansipasi :

Emansipasi adalah perjuangan dalam meraih kebebasan bagi kaum perempuan untuk menjadi apapun yg dia inginkan, kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri, apapun itu, asalkan kebebasannya tsb tidak menggangu hak kebebasan orang lain.

So... dari pengertian emansipasi dapat kita lihat, bahwa sebetulnya perempuan itu memiliki kebebasan untuk menjadi apa yang ia inginkan, tetapi tetap mengacu kepada kodratnya sebagai perempuan.
Karena sesungguhnya, kemiskinan yang terbesar banyak dialami oleh perempuan. Pada dasarnya kemiskinan kaum perempuan bersumber dari ketidakadilan. Kebijakan-kebijakan selama ini di setiap bidang belum melihat secara proporsional pada kebutuhan-kebutuhan yang dihadapi kaum perempuan. Ketidakadilan ini juga disebabkan oleh paradigma-paradigma mengenai perempuan yang selama ini diyakini oleh masyarakat.
Paradigma yang berkembang dimasyarakat menjadikan adanya bias dalam memandang peran perempuan dan laki-laki dalam kehidupan. Misalnya :
  1. Warna Pink adalah warna perempuan, warna biru warna laki-laki
  2. Ibu memasak di dapur, dan bapak membaca koran (memasak adalah kewajiban perempuan)
  3. Pekerjaan domestik (rumah tangga) bukan pekerjaan yang harus diperhitungkan, sehingga bapak yang mencari nafkah disediakan asupan makanan yang lebih dibanding ibu yang dari subuh sampai malam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

huh.. berpikir lagi... hehehe.... Met hari kartini ya....... :)




Monday, April 19, 2010

Ke-21 : Semua Tak Sama

Senin, 19 April 2010

Selamat Pagi Curup, Selamat Pagi Indonesia, selamat pagi dunia maya....

Percaya ga, pagi ini terasa seperti pagi yang aneh setelah emak dan soleh tak ada lagi di kost. Kost kembali menjadi istana dingin yang sunyi, hanya ada aku dan seperangkat elektronikku yang selalu setia menemaniku, hiks... (Cengeng mode "on"). Coba saja aku bisa selalu dekat dengan emak... kan ku jaga selalu sampai darah penghabisanku. Ya allah, maafkanlah hamba-Mu yang tidak tahu diri ini.

Risalah hati ini menjadikan pagi yang dingin di bumi pat petulai ini, Hmm... terpikir aku keinginan emak yang selalu di sampaikannya berulang-ulang, dan berulang-ulang juga aku tanggapi dengan canda. Emaaak.. aku mau memenuhi keinginanmu, tapi yang aku ingin aku bisa kembali ke Palembang mak, bisa menjagamu di hari tua mu, hanya itu keinginanku sekarang.. tak ada yang lain mak.... Selalu doa kan aku ya mak.... amiiin....


Sunday, April 18, 2010

Ke-20 : PEKKA - Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga

Minggu, 18 April 2010
web : http://www.pekka.or.id


Tentang PEKKA
-------------------------------
PEKKA mulai digagas pada akhir tahun 2000 dari rencana awal KOMNAS PEREMPUAN yang ingin mendokumentasikan kehidupan janda di wilayah konflik dan keinginan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) merespon permintaan janda korban konflik di Aceh untuk memperoleh akses sumberdaya agar dapat mengatasi persoalan ekonomi dan trauma mereka. Semula upaya ini diberi nama “widows project” yang sepenuhnya didukung dana hibah dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui Trust Fund Bank Dunia. KOMNAS PEREMPUAN kemudian meminta Nani Zulminarni, pada saat itu adalah ketua Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), menjadi Koordinator program ini.
Melalui proses refleksi dan diskusi intensif dengan berbagai fihak, Nani kemudian mengusulkan mengintegrasikan kedua gagasan awal ini ke dalam sebuah upaya pemberdayaan yang lebih komprehensif. Untuk itu “Widows Project” atau “Proyek untuk Janda” diubah tema dan judulnya menjadi lebih provokatif dan ideologis, yaitu dengan menempatkan janda lebih pada kedudukan, peran, dan tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Selain itu, upaya ini diharapkan mampu pula membuat perubahan sosial dengan mengangkat martabat janda dalam masyarakat yang selama ini terlanjur mempunyai stereotype negatif. Oleh karena itu Nani mengusulkan judul Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga atau disingkat Program PEKKA yang disepakati oleh semua fihak. Selanjutnya kata Pekka juga dipergunakan untuk menyingkat Perempuan Kepala Keluarga.

MENGAPA PEKKA DIBUTUHKAN
-------------------------------------------------------
Data Susenas Indonesia tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang dikepalai perempuan mencapai 13.60% atau sekitar 6 juta rumah tangga yang mencakup lebih dari 30 juta penduduk. Jika dibandingkan data tahun 2001 ketika PEKKA pertama digagas yang kurang dari 13%, data ini menunjukkan kecenderungan peningkatan rumah tangga yang dikepalai perempuan rata-rata 0.1% per tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974, dalam kehidupan sosial politik dan kemasyarakatan di Indonesia, kepala keluarga adalah suami atau laki-laki. Selain itu, nilai sosial budaya umumnya juga masih menempatkan perempuan dalam posisi sub-ordinat. Oleh karena itu keberadaan perempuan sebagai kepala keluarga tidak sepenuhnya diakui baik dalam sistem hukum yang berlaku maupun dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebagai akibatnya perempuan kepala keluarga menghadapi diskriminasi hak dalam kehidupan sosial politiknya.
Rumah tangga yang dikepalai perempuan umumnya miskin dna merupakan kelompok termiskin dalam strata sosial ekonomi di Indonesia. Hal ini sangat terkait dengan kualitas sumberdaya perempuan kepala keluarga (Pekka) yang rendah. Data dasar Sekretariat Nasional PEKKA di 8 provinsi menunjukkan bahwa Pekka umumnya berusia antara 20 – 60 tahun, lebih dari 38.8% buta huruf dan tidak pernah duduk di bangku sekolah dasar sekalipun. Mereka menghidupi antara 1-6 orang tanggungan, bekerja sebagai buruh tani dan sektor informal dengan pendapatan rata-rata kurang dari Rp 10,000 per hari. Sebagian mereka mengalami trauma karena tindak kekerasan dalam rumah tangga maupun negara.

VISI DAN MISI PEKKA
-------------------------------------
PEKKA mempunyai visi untuk pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam rangka ikut berkontribusi membangun tatanan masyarakat yang sejahtera, adil gender, dan bermartabat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, PEKKA mengemban misi untuk:

1.Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan perempuan kepala keluarga
2.Membuka akses perempuan kepala keluarga terhadap berbagai akses sumberdaya
3.Membangun kesadaran kritis perempuan kepala keluarga baik terhadap kesetaraan peran, posisi, dan status mereka, maupun terhadap kehidupan sosial politiknya.
4.Meningkatkan partisipasi perempuan kepala keluarga dalam berbagai proses kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya
5.Meningkatkan kontrol perempuan terhadap proses pengambilan keputusan mulai di tingkat rumah tangga hingga negara.

STRATEGI PEKKA
--------------------------------------
PEKKA mengembangkan strategi Empat Pilar Pemberdayaan Pekka.

1.Membangun Visi (Visioning); pada dasarnya membangun kesadaran kritis Pekka terhadap hak sebagai manusia, perempuan dan warga negara, menumbuhkan motivasi untuk memperbaiki kehidupan, dan pada akhirnya memfasilitasi mereka untuk membangun visi dan misi kehidupan. Visioning menjadi landasan utama Pekka untuk bergerak selanjutnya.
2.Peningkatan kemampuan (Capacity Building), meningkatkan kapasitas pekka untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan melalui pendampingan intensif, berbagai pelatihan dan lokakarya terkait dengan membangun kepercayaan diri, meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial. Melatih dan mengembangkan pemimpin dan fasilitator masyarakat dari kalangan Pekka.
3.Pengembangan Organisasi dan Jaringan; melalui penumbuhan, pengembangan dan penguatan kelompok berbasis di masyarakat yang diberi nama kelompok perempuan kepala keluarga (Kelompok Pekka) di seluruh wilayah program. Kelompok-kelompok ini kemudian difasilitasi untuk mengembangkan organisasinya menjadi Serikat Pekka yang mandiri dan berjaringan mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional, serta berjaringan dengan lembaga lain yang dapat mendukung kerja-kerja mereka.
4.Advokasi untuk Perubahan. Fokus pada akses terhadap informasi, sumberdaya kehidupan dan pengambilan keputusan, akses terhadap keadilan hukum. Perubahan tata nilai negatif terhadap perempuan dan perempuan kepala keluarga melalui kampanye dan pendidikan pada masyarakat luas.

CAKUPAN PEKKA
--------------------------------------------------------------------------------
PEKKA mendampingi Perempuan miskin yang melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, dan pengambil keputusan dalam keluarga yang mencakup:

1.Perempuan yang ditinggal/dicerai hidup
2.Perempuan yang ditinggal/dicerai mati
3.Perempuan yang membujang atau tidak menikah
4.Perempuan bersuami, tetapi oleh karena suatu hal, suaminya tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai kepala keluarga
5.Perempuan bersuami, tetapi tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin karena suaminya berpergian lebih dari satu tahun.

Ke-18 : Hiks

Minggu, 18 April 2010


Hiks... aku meneteskan air mata sekarang, tak kuat aku ditinggal emak dan Soleh, kost jadi mendadak sepi. Ya... 2 hari ini ada kunjungan emak dan soleh adikku, dari dulu emak kepingin bener mengunjungi kostku, Alhamdulillah, jum'at siang kemarin akhirnya emak tiba juga di kota curup ini. Sebetulnya aku agak menyesal, karena tidak bisa mengajak emak jalan-jalan, karena aku tau sakit kaki emak jg tidak memungkinkan untuk berjalan jauh, Coba saja aku punya mobil, pasti bisa.... Hufft... aku tidak menyesal ya Allah, tapi aku ingin menjadikan ini sebuah motivasiku nantinya.
Terulang lagi, seperti waktu Abah dulu juga mengunjungiku, hiks... aku menangis sepanjang jalan setelah aku mengantarnya ke pool mobil. Aku suka perjumpaan, tapi aku sangat benci perpisahan. Ya Allah semoga aku dapat memberikan yang terbaik selama beliau ada di sini.
Ya Allah, aku sayang sekali dengan emak, abah dan keluargaku.... jagalah mereka selalu dalam lindungan-Mu... Amiiin....

Friday, April 16, 2010

Ke-17 : Perjuangan Adalah Pelaksanaan Kata-Kata

Jum'at, 16 April 2010

Tak sengaja aku menilik ke gantungan kunci si hitam, hmmm... gantungan kunci kesayanganku yang berwarna kuning itu sering memberiku motivasi bila aku melihat tulisan yang melekat di sana, "PERJUANGAN ADALAH PELAKSANAAN KATA-KATA". Hmm....sudahkan aku melaksanakan semua apa yang pernah aku katakan? itu lah pertanyaan yang sering terpikir dalam relung jiwaku bila aku melihatnya.
Ku akui memang sulit, semua orang pasti bisa untuk berkata yang baik, menyarankan sesuatu yang baik, tetapi terkadang untuk melakukannya ternyata sulit sekali. Yah... mungkin ini seperti sebuah pengakuan dosa ku, Di Desa sering sekali aku memberikan spirit untuk pelaku-pelaku pemberdayaan, padahal terkadang aku sendiri tidak dalam keadaan spirit. Yup... Fasilitator harus menguasai permainan watak, walaupun sebetulnya kita menangis, tapi pada saat sampai di desa kita harus bisa tertawa lepas seakan tak pernah ada masalah. Wah. klo gitu bolehlah kita ikut audisi jadi pemain sinetron... hehehehe
Ya Allah, terimakasih Engkau telah memberiku kesempatan untuk menjadi seorang Fasilitator, walaupun pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sangat sulit untuk di jelaskan, tapi aku tahu, ini semua kembali ke niat kita. Teringat aku perkataan Korkot 2, Pak Saiun Ngalim, bahwa menjadi fasilitator adalah pekerjaan yang paling hebat! bayangkan, kita bisa mendapatkan penghasilan dunia sekaligus menabung untuk amalan akherat, Hmmm... sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui... hehehehehe
Ayooo!! Semangat Fasilitator Indonesia!!!!!

Thursday, April 15, 2010

Ke-15 : Kartu Tanda Kere

Kamis, 15 April 2010

Selamat Pagi Lagi Dunia Mayaaaa!!!! Wuih.. dari semalam aku mau posting tentang sinetron "86" yang aku tonton semalam di Trans TV. Sangat menarik, sampai sampai aku tak mau meninggalkannya sampai selesai... hehehehe.
Sinetron ini mirip dengan film "Academy Police", tapi dibuat lucu-lucu aja... . ceritanya dimulai ada seorang Bapak yang bekerja sebagai pemulung yang bernama pak Gombel. Dia membawa Istrinya ke Dokter, tapi ternyata Dokternya tidak mampu menyebuhkan istrinya, diberilah surat rujukan ke Rumah Sakit.
Dengan cepat pak Gombel langsung membawa istrinya ke rumah sakit. Tapi menurut resepsionis yang jaga semua ruangan kelas ekonomi sudah penuh. Karena sangat sayangnya pak Gombel dengan istrinya ia tetap memaksa sang suster agar dapat merawat istrinya, tapi tetap tidak bisa, dan sangat disayangkan lagi "Kartu Tanda Kere (KTK)" yang menjadi andalanya sudah kadaluarsa. Karena membuat keributan, maka sang suster memanggil satpam rumah sakit untuk mengamankan Pak Gombel yang sangat memaksanya itu. Alhasil, terjadilah kejar-kejaran antara pak gombel dan satpam. Tak sengaja pak gombel lari ke arah Toilet, dan disana ada seorang polisi yang boker... diambilah pistol punya polisi itu, dan Pak Gombel menjadi seorang teroris yang menyandera seorang dokter untuk segera memeriksa istrinya.
Hmmm... semuanya berlanjut seperti yang sudak kita bayangkan bersama, tapi kok aku kepikiran, kasihan sekali Pak Gombel. Karena cinta nya dia dengan sang istri, tak ada jalan lain ia harus menjadi teroris dadakan. Apakah begitu sistem birokrasi di Rumah Sakit, sampai-sampai tidak mengutamakan nyawa seorang pesakitan terlebih dahulu? Hmmm...
Kembali teringat aku kejadian sekitar 6 tahun yang lalu ketika Ak Ican mengalami kecelakaan bermotor. Setelah mendapat kabar, kami langsung menuju ke rumah sakit yang katanya Ak Ican dibawa ke sana. Tapi apa yang kami lihat, Ak Ican hanya di diamkan tanpa perawatan, kenapa demikian? pihak rumah sakit terlebih dahulu menunggu siapa yang akan bertanggung jawab dengan pembiayaan perawatan. Miris sekali hati ku saat itu. akhirnya Ak Ican langsung kami rujuk/pindahkan ke rumah sakit dinas Abah.
Apakah ini gambaran birokrasi rumah sakit di negara kita? Apakah orang miskin tidak mempunyai hak untuk dirawat karena tidak mempunyai uang? OOh... pagi-pagi aku sudah berpikir lagi... hahahahahahaha

Wednesday, April 14, 2010

Ke-14 : Yakwaaaaaaaaa!!!!!

Rabu, 14 April 2010


Yakwaaaaaa!!!! aku tertipu oleh atik dodol!!! Rasanya kesal, tapi lucu... hmmm... bayangkan dia sms aku, katanya ada hal buruk yang terjadi pada ku, karena tidak biasanya dia sms seperti itu, makanya aku langsung sms balik karena kebetulan bener pulsa ku sekarat dan lagi malas ke atm. Tidak dibalas, maka aku coba telepon di nomor im3 nya, tetap ga bisa aku coba ke 2 nomor lainnya, nasibnya sama saja.
Huh... alhasil memandu di Kelurahan Sidorejo jadi tidak baik, karena konsentrasiku terpecah dengan sobat dodol ku ini. Baliknya, seperti biasa aku langsung online di nimbuzz. Disana juga ada kak rei, aku ceritakan juga... hmmm.. terus aku juga chat-an dengan Ad cerita tentang sms atik. Selagi chat-an aku iseng membuka lagi sms atik tadi... yup... ku turunkan kursor, 1.....2....3...4...... ada tulisan "KAGET YA ? YA SUDAH, KIRIM SAJA SMS INI KE TEMAN KAMU DAN LIHAT ADA BERAPA ORANG BEGO, BELUM HABIS BACA LANGSUNG NANYA/TELEPON!! HAHAHAHAHAHA..."

Ya Ampuuun... Benci bener... Aku Ketipu!!! Hahahahahahahahahahahhahaha

Monday, April 12, 2010

Ke-13 : Gleg....

Senin, 12 April 2010


Gleg... aku hanya bisa menelan ludah, keluh tentang apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini... apa yang terjadi, mimpikah ini???? Huaaaaahhhhhh!!!!!!!! Memang Hari Yang Aneh !!!!

Saturday, April 10, 2010

Ke-12 : Bagaimana Menjadi Fasilitator Yang Baik?

Sabtu, 10 April 2010
Sumber: http://siswoyo22.wordpress.com/


I. PENDAHULUAN.

Fasilitator adalah mereka yang ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran. Sebutan fasilitator biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang dewasa, dan metoda yang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi. Metoda ini dirancang mengacu pada pendidikan orang dewasa, suatu model pendidikan yang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan, pegejawantahan pengalaman dan potensi individu secara optimal.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam metoda ini yakni mengalami, mengemukakan, mengolah, melakukan simpulan, serta diakhiri dengan aplikasinya. Dalam akronim yang lebih mudah untuk diingat disingkat dengan AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan dan Aplikasikan ).
Dengan kata lain tugas fasilitator dalam sebuah proses pembelajaran orang dewasa hakekatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui /oleh penemuannya sendiri.
Sudah barang tentu untuk dapat menemukaan substansi materinya, perlu dibimbing atau dirangsang oleh orang lain utamanya fasilitator maupun anggota lain dalam kelompok tersebut. Peserta belajar sendirilah yang menemukan dan mengolahnya.
Kolb menegaskan bahwa belajar hakekatnya merupakan proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil bila dalam diri individu terbentuk pengetahuan, sikap, ketrampilan atau kebiasaan baru yang secara kualitatip lebih baik dari sebelumnya melalui sebuah proses yang disebut dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkann diri secara keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik.
Untuk menawarkan dan menyediakan materi ajar dalam mengantarkan peserta didik agar dapat menemukan substansi materinya, kemampuan fasilitator melakukan komunikasi dan mempresentasikan pemikirannya dalam sebuah proses pembelajaran sangat penting. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, serta kemampuan melakukan peresentasi yang baik, proses transfer ide tidak akan terjadi sehingga niscaya prosess itu akan berhasil.
Di dalam melakukan komunikasi itulah nampaknya juga diperlukan cara atau strategi yang harus digunakan agar tujuan pembelajaran bagi orang dewasa dapat tercapai. Penguasaan strategi belajar mengajar harus dikuasai dengan benar.
Strategi pembelajaran berkaitan dengan teknik-teknik penyajian pelajaran (Roestiyah : 2001 :v), suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan dalam rangka proses pembelajaran. Kesemuanya itu tentunya berangkat dari etika dan moral baik sebagai prasyarat mutlak yang harus dipunyai oleh seorang fasilitator.
Etika dan moral berkaitan sekali dengan aspek sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku dapat dilihat dari manifestasi kepemimpinan, disiplin, integritas, kerjasama dengan peserta didik serta prakarsa untuk mengelola kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Dikaitkan dengan organisasi yang mampu berkembang seiring dengan perkembangan lingkungan yang senantiasa berubah dimana organisasi harus selalu mampu untuk mengembangkan kapasitasnya untuk menciptakan masa depan yang baik, maka tujuan akhir pembelajaran hakekatnya adalah menciptakan organisasi pembelajar (learning organization) yang oleh Peter Senge (1990) didefinisikan sebagai “suatu organisasi dimana orang-orangnya secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan yang mereka dambakan, dimana pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif dibiarkan bebas, dan dimana orang-orang secara terus menerus belajar untuk bagaimana belajar besama-sama”.

Dengan demikian pertanyaan bagaimana menjadi fasilitator yang baik ?.

Nampaknya jawaban yang paling sederhana adalah bahwa ada 2 (dua) variabel determinan yang mempengaruhi yakni :

1.Sikap dan perilaku fasilitator
2.Kemampuan akademik fasilitator.

Sikap dan perilaku berkaitan dengan etika dan moral fasilitator dengan indikator :
a.Disiplin, kepemimpinan;
b.Integritas;
c.Kerjasama dan prakarsa;

Kemampuan akademik berkaitan dengan :
a. Penguasaan substansi mata ajar yang dipilihnya.
b. Mampu berkomunikasi dengan baik, serta dapat mentransfer buah pikirannya kepada orang lain melalui kemampuan melakukan presentasi yang baik.
c. Menguasai strategi pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun fisik, yang dikenal sebagai pembelajaran interaktif.

Dan tujuan akhir pembelajaran adalah mampu memberikan motivasi menuju tercapainya organisasi pembelajar ( learning organization).


II. SIKAP PERILAKU DAN KOMPETENSI AKADEMIK

1. SIKAP DAN PERILAKU FASILITATOR

Secara garis besar sikap dan perilaku fasilitator berkaitan dengan disiplin dan kepemimpinan, bagaimana fasilitator mengolah waktu, tanggung jawab, membangun jejaring kerja serta bagaimana memperlakukan peserta didik secara proporsional.
Faktor integritas berkaitan dengan kejujuran, ketegasan dan kepatuhan pada norma dan etika, sedangkan kerjasama dan prakarsa berkaitan sekali dengan bagaimana fasilitator mau menerima pendapat yang berkembang dalam proses belajar mengajar, tidak mendikte atau mendominasi kelas, mampu mengajukan pertanyaan dan memberikan saran secara berimbang, mampu mengendalikan diri sesuai dengan situasi dan lingkungan.
Pemahaman terhadap sikap dan perilaku yang baik akan bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan dalam proses belajar mengajar orang dewasa.

2. KOMPETENSI AKADEMIK

a. Penguasaan substansi materi ajar.

Sebagaimana telah diuraikan dalam pendahuluan bahwa agar peserta didik dapat menemukan sendiri isi materinya, terlebih dahulu seorang fasilitator berkewajiban untuk menyampaikan/memberikan materi pelajaran, baik dalam pengertian yang lengkap maupun secara garis besar dari content materi yang ada. Untuk dapat menawarkan materi tersebut secara baik tentunya substansi materi ajar harus dikuasai.
Untuk dapat melakukan pengajaran dengan baik sehingga muatan substansinya dapat terarah sesuai dengan tujuannya, maka seorang fasilitator harus mampu membuat skenario pembelajaran agar dapat melakukan penyajian secara sistematis dengan cara menyusun :
1. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang merupakan uraian-uraian pokok setiap materi ajar dan mengandung komponen-komponen deskripsi singkat, tujuan pembelajaran, pokok bahasan, indikator hasil belajar, metode, media, waktu yang dibutuhkan, serta sumber kepustakaan.
2. Satuan Angka Pelatihan (SAP), merupakan jabaran lebih rinci dari GBPP diatas yang memuat mata pelatihan, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran, pokok dan sub pokok bahasan, alokasi waktu, serta strategi penyajian yakni kegiatan yang berisi langkah-langkah penyajian tiap materi, alokasi waktu yang dibutuhkan tiap langkah, serta media yang dipakai.
Dengan menyusun GBPP dan SAP diharapkan fasilitator dapat mengantarkan materi ajar dengan baik dan tidak kehilangan materi ajar karena waktu.


b. KEMAMPUAN MELAKUKAN KOMUNIKASI & PRESENTASI.

b.1. KEMAMPUAN MELAKUKAN KOMUNIKASI

Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang difahami oleh kedua fihak, serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolik ( Marpaung : 5). Sebagai suatu proses penyampaian informasi, para individu yang terlibat dalam kegiatan komunikasi khususnya komunikator perlu merancang dan menyajikan informasi yang benar dan tepat sesuai setting komunikasi, dan informasi tersebut disajikan dengan mengunakan bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi dan tingkat nalar penerimaan lawan komunikasi.
Dalam tataran awal pembelajaran, komunikasi awal yang dilakukan adalah menghilangkan “barier komunikasi” antar peserta dalam kelompok belajar dengan menciptakan komitmen belajar dalam kelompok. Dengan komitmen belajar ini dapat diciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif sehingga semua fihak memperoleh manfaat yang optimal dari proses pembelajaran yang berlangsung sehingga tercipta proses pembelajaran yang berkualitas.

Untuk lebih meningkatkan jalinan komunikasi, akan lebih baik lagi apabila fasilitator mengetahui kecenderungan gaya belajar para peserta, sehingga dapat memanage peserta dengan lebih baik.
Berdasarkan buku Kajian Paradigma ada 4 (empat) gaya belajar (Kajian Paradigma 2005:16) yakni :
1. Diverger, dengan gaya belajar ini sangat tepat dalam melihat situasi konkrit dari berbagai sudut pandang. Pendekatan yang dilakukan lebih pada mengamati daripada mengambil langkah tindakan.
2. Assimilator, dengan gaya belajar ini lebih tepat dalam memahami sejumlah besar informasi dan mengartikannya ke dalam bentuk yang konkrit dan logik.
3. Converger, dimana gaya belajar ini lebih tepat menemukan penggunaan-penggunaan praktis atas ide-ide dan teori-teori.
4. Accomodator, yaitu tipe yang mempunyai kemampuan untuk belajar dari pengalaman lainnya.
Dengan memahami gaya belajar peserta, fasilitator akan mengetahui kelemahan dan kekuatan dan kemudian akan mendapatkan manfaat yang besar.

Berkaitan dengan kemampuan melakukan komunikasi, secara umum keberhasilan komunikasi dipandang dari ketercapaian tujuan komunikasi yang dapat dinilai dari :
1. Kepercayaan penerima pesan terhadap komunikator serta ketrampilan komunikator berkomunikasi sesuai tingkat nalar komunikan.
2. Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan komunikan.
3. pengalaman yang sama tentang isi pesan antara komunikator dengan komunikan.
4. Kemampuan komunikan menafsirkan pesan, kesadaran, dan perhatian komunikan akan kebutuhannya atas pesan yang diterima.
5. Setting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan menantang).
6. Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metoda dan media yang sesuai dengan jenis indera penerima pesan.
Penguasaan komunikasi yang baik antara fasiliator dengan peserta didik yang dilatar belakangi gaya belajar masing-masing akan mengantarkan pada tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan.

b. 2. KEMAMPUAN MELAKUKAN PRESENTASI.

Presentasi khususnya presentasi lisan merupakan bagian komunikasi dimana dalam proses komunikasi ini ada inti yang dikomunikasikan (content), ada proses komunikasi (metoda), dan media penyajian ( alat bantu). Presentasi adalah komunikasi antara penyaji (presenter) dengan sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis, saintifik atau profesional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media presentasi yang terencana ( Marpaung :13).
Kegagalan utama dalam presentasi biasanya terjadi karena bahan/data sajian kurang lengkap, urutan dan pengorganisasian serta isi penyajian tidak jelas, pemilihan kata, pengucapan dan intonasi bahasa kurang jelas, penjelasan isi yang bertele-tele kurang fokus akibat penyaji tidak meringkas sari presentasi, data tidak tepat dan bahkan sudah out of date, penyaji kurang menguasai teknik presentasi dengan baik karena kurang latihan serta gangguan suara lain pada saat dilakukan presentasi.

Sebaliknya bagaimanakah agar presentasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ?.

Untuk memaksimalkan suatu presentasi penyaji harus mengusahakan agar presentasinya menarik peserta sejak awal, sajikan presentasi secara sistematis dan jelas. Penjelasan yang diberikan diberikan harus sesuai dengan tingkat nalar pendengar, sajikan dengan bukti yang cukup dan berikan contoh yang dapat mendukung argumentasi penyaji, dan tentukan tindak lanjut.

Beberapa tahapan yang dilakukan :

1.Tahapan persiapan.
2.Tahapan penyajian lesan.

Pada tahap persiapan dilakukan analisis pendengar dan situasi penyajian lesan. Analisis pendengar berkaitan dengan siapa dan bagaimana kaitannya dengan pendengar ( kelompok usia, latar belakang pendidikan, jumlah peserta), sedangkan situasi penyajian berkaitan dengan situasi (setting) tempat penyajian yang akan digunakan (setting waktu, alat bantu yang tersedia).

Tahap penyajian lesan berkaitan dengan bagaimana menentukan tujuan presentasi dari aspek kebutuhan pendengar (apakah bidang seni, pengetahuan, politik atau yang lainnya). Berkaitan dengan alokasi waktu prioritaskan mana yang “must know, should know dan nice to know”.

Kembangkan tujuan yang SMART sesuai dengan latar belakang pendengar dan hasil yang ingin dicapai.

Beberapa langkah yang harus dilakukan adalah :

a.Tahap pengumpulan bahan penyajian lesan.
b.Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi.
c.Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu.
d.Tahap pengembangan pembukaan presentasi.
e.Tahap penutup suatu penyajian lesan.
f.Tahap latihan penyajian “gladi bersih”.
g.Tahap penyajian presentasi lisan.

Pada saat penyajian berlangsung senantiasa pikirkan isi penyajian (content), siapa pendengar anda (audience) dan apa tujuan penyajian anda (purpose).

Gunakan kartu anda, berikan perhatian kepada seluruh audience, sajikanlah presentasi yang hidup, antusias, bersahabat dan sikap yang tulus. Jadilah anda diri sendiri, sesuaikan volume dengan kapasitas ruangan, tukarlah posisi selama penyajian, variasikan antara duduk, berdiri dan bergerak, bicaralah lambat, variasikan kecepatan bicara anda, volume suara dan intonasi, sajikan isi informasi berdasarkan kemampuan peserta.

Awali dengan perkenalan secara singkat, fokuskan pada tema penyajian serta latar belakang judul, sebab saat itulah anda memotivasi pendengar terhadap sajian anda. Sajikan dengan urutan focusing tentang topik yang akan disajikan, Informing tentang isi topik sajian, dan defocusing yakni rangkuman apa yang baru dsajikan.
Gunakan alat bantu yang telah dipersiapkan dan dikuasai penggunaanya, dan akhiri ucapan terima kasih.

Waktu yang disediakan agar dialokasikan:
a. Pembukaan (introduction) sekitar 10 % dari total waktu.
b. Paparan inti penyajian (content of talk) 75 – 85 % dari total waktu.
c. Penutup (closing) 5 % dari total waktu.
d. Tanya jawab dapat pada saat presentasi atau akhir penyajian.

c. PENGUASAAN STRATEGI PEMBELAJARAN.

Roestiyah dalam “Strategi belajar mangajar” menyatakan bahwa salah satu langkah untuk memiliki strategi harus menguasai teknik penyajian, yang biasanya juga disebut sebagai metode mengajar.Teknik penyajian adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh instruktur, atau teknik yang dipergunakan untuk menyajikan bahan pelajaran agar dapat dipahami oleh peserta didik.

Dalam pendidikan orang dewasa dimana pengajar berfungsi sebagai fasilitator / teman belajar (co-learner), proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik, yang lebih dikenal dengan pembelajaran interaktif.

Model pembelajaran ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.Adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok dan perorangan;
2.Keterlibatan mental (pikiran dan perasaan) siswa/ peserta didik tinggi;
3.Dosen/ Instruktur/Tutor berperan sebagai fasilitator, narasumber serta manajer kelas yang demokratis;
4.Menerapkan pola komunikasi banyak arah;
5.Suasana klas yang fleksibel, demokratis, menantang dan tetap terkendali oleh tujuan;
6.Potensial dapat menghasilkan instruksional dan dampak pengiring lebih efektif;
7.Dapat digunakan di dalam dan di luar kelas/ ruangan.


Teknik penyajian atau model penyajian adalah sebagai berikut :
1. Model berbagi informasi yang tujuannya menitik beratkan pada proses komunikasi dan diskusi melalui interaksi argumentatif yang sarat penalaran. Termasuk dalam rumpun ini adalah Model orientasi, model Sidang Umum, model Seminar, model Konferensi kerja, Simposium, model Forum dan model Panel.
2. Model belajar melalui pengalaman yang tujuannya menitik beratkan pada proses pelibatan dalam situasi yang memberi implikasi perubahan perilaku yang sarat nilai dan sikap sosial. Termasuk di dalamnya adalah Model Simulasi, model bermain peran (role playing), model sajian situasi.
3. Model pemecahan masalah yang tujuannya menitik beratkan pada proses pengkajian dan pemecahan masalah melalui interaksi dialogis dalam situasi yang sarat penilaian induktif. Termasuk dalam rumpun ini adalah model Curah pendapat, model Riuh Bicara, model Diskusi Bebas, model Kelompok, model Okupasi, dan model Studi kasus.

Dalam proses pembelajaran ini akan dicontohkan beberapa model yang berkaitan model berbagi informasi, model belajar melalui pengalaman, dan model pemecahan masalah yaitu :
1.Model Seminar.
2.Model Panel.
3.Model Simulasi, Model Bermain Peran
4. Model Curah Pendapat, Model Diskusi Bebas.


1. MODEL SEMINAR.

Seminar adalah kegiatan belajar mengajar yang melibatkan sekelompok orang yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang mendalam atau dianggap mendalam tentang sesuatu hal, dan membahas hal tersebut bersama-sama dengan tujuan agar setiap peserta dapat saling belajar dan berbagi pengalaman dengan rekannya.

Dengan demikian maka kata kunci seminar adalah :

a.Sekelompok orang (peserta didik, pakar, pengajar);
b.Memiliki pengatahuan dan pengalaman mendalam (expert)
c.Saling belajar dan berbagi pengalaman.
Dalam proses belajar mengajar penekanan pada “belajar untuk dapat menjadi seorang expert dengan segala sifat dan atributnya”.

l Mengapa model ini dipilih?

Ada beberapa hal yang ditemukan apabila model ini dipilih yaitu berpikir runtut dan logis, dialog secara rasional dan tidak emosional, memiliki keberanian mengemukakan pendapat di depan umum.
Secara teoritik seminar lebih banyak dipengaruhi oleh teori belajar kognitif dimana belajar merupakan proses yang melibatkan perubahan persepsi dan pemahaman tentang sesuatu hal dalam diri peserta didik. Seminar juga banyak dipengaruhi teori humanistik yang sangat mementingkan pengalaman dalam proses penumbuhan pengetahuan dan sikap peserta.
Sebagai proses belajar bersama yang memberikan sajian, peserta bertanya peserta lain mendengarkan, dan pada akhir ada kesimpulan dan bahkan ada rekomendasi sepanjang ada sesuatu yang harus ditindak lanjuti.
Pada saat disampaikan pandangan, ada yang meminta penjelasan dan klarifikasi, ada yang mendengarkan dan menyimak, sebagian menyetujui dan bahkan ada yang berpendapat lain menyangkut pandangan. Seminar hakekatnya adalah teori belajar kognitif.

l Kekuatan dan kelemahan model seminar.

Kekuatan:
1) Membantu pengajar melatihkan pertumbuhan sikap positif dalam diri peserta didik, sekaligus memperkaya pengetahuan mereka disuatu bidang ilmu.
2) Memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara kreatif dengan orang lain.

Adapun kelemahan:
1) Model ini hanya dapat dilakukan apabila peserta didik telah mengatahui teori-teori tentang topik seminar.
2) Sulit digunakan dalam kondisi yang tidak kondusif (suasana tidak demokratis, peserta cenderung diam).

l Pengorganisasian dalam seminar :
1) Topik pembicaraan yang diangkat dari tema dan tujuan.
2) Ada penyaji/pembicara, pembahas dan peserta.
3) Moderator yang bertugas sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan serta penyimpul kesimpulan.
4) Notulis
5) Narasumber
6) Pembicara tamu (keynote speaker).


l Langkah-langkah:

a. Moderator memperkenalkan topik seminar, pembicara dan menjelaskan aturan main.
b. Pembicara menyajikan makalah.
c. Moderator mengatur dialog dan tanya jawab, peserta bertanya, pembicara menanggapi.
d. Moderator menyimpulkan hasil diskusi.
e. Notulis merangkum hasil.

2. MODEL PANEL.

Diskusi panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang melibatkan beberapa pembicara kunci yang disebut panelis. Dengan dipandu oleh Moderator, para panelis mencoba membahas masalah-masalah kontroversial yang potensial mengundang pendapat yang bertentangan.
Pengertian kontroversial adalah masalah yang timbul yang menimbulkan berbagai tanggapan dilihat dari berbagai segmen tertentu. Dengan demikian untuk menyatakan sesuatu sebagi kontroversial harus mempunyai dasar teori tertentu.
Model ini dapat dilakukan dalam bentuk yang rieel maupun simulatip bergantung pada hakikat masalah yang dibahas.

· Mengapa diskusi panel ?

Latar belakang pengetahuan dan lingkungan akan mempengaruhi seseorang dalam melihat suatu permasalahan, sehingga tidak dapat dihindari adanya kontroversi pendapat atau lebih dikenal dengan pendapat yang saling bertentangan.
Kemampuan kontroversial ini perlu dilatihkan dan dibiasakan agar nantinya menjadi dapat warganegara yang toleran terhadap perbedaan pendapat. Hasil ini merupakan esensi dari nilai demokratis yang harus ditumbuh kembangkan dalam masyarakat.

¨ CIRI model Diskusi Panel.

a.Topik berbagai masalah yang kontroversial.
b.Jumlah peserta 20 – 40 orng.
c.Panelis ditunjuk dari peserta dan sebagai pembicara (bisa 2 orang).
d.Ada moderator yang mengatur lalu lintas pembicaraan.
e.Panelis dan moderator dipilih floor.
f.Ada peserta yang ditunjuk sebagai pengamat.

Langkah-langkah.
1) Pada tahap pendahuluan moderator memperkenalkan topik dan panelis serta menjelaskan aturan main.
2) Moderator menyampaikan ilustrasi masalah sesuai topik, meminta pendapat kepada semua panelis dan menggali lebih dalam pendapat panelis terhadap pertanyaan.
3) Moderator mengundang pendapat peserta dan memandu respon dari panelis terhadap semua pertanyaan peserta.
4) Moderator menyimpulkan hasil diskusi dan menutup diskusi.
5) Pengamat memberikan pandangan tentang jalannya diskusi.

3. Model SIMULASI.

Model ini bertujuan untuik melatih peserta untuk mengembangkan berbagai ketrampilan baik intelektual, sosial, motork melaui situasi buatan sehingga bebas resiko.
Simulasi adalah melakukan peragaan, visualisasi, mempraktekkan, sehingga dilihat dari partisipasi sangat tinggi.
Tujuan simualsi untuk mempraktekkan tanpa mendapatkan resiko.
Bentuk simualsi ditentukan oleh tujuan yaitu skills yang diharapkan.

¨ CIRI

1) Peserta 5 – 10 orang
2) Topik ketrampilan.
3) Persiapan dengan menentukan ketrampilan yang akan disimulasikan.
4) Menyusun skenario dan prosedur kegiatan.
5) Menyiapkan alat-alat, membagi kelompok dan menyiapkan lembar kerja.
6) Pada tahap pelaksanaan menjelaskan skenario simulasi.
7) Melakukan kegiatan inti yakni menyajikan model ketrampilan yang akan disimulasikan.
Diakhiri dengan kelompok mendemonstrasikan ketrampilan yang dilatih dan kelompok lain mengamati dan memberikan komentar.



4. Model CURAH PENDAPAT.

Curah pendapat atau brainstorming adalah cara mendapatkan ide yang banyak dari sekelompok orang dalam waktu singkat.
Tujuan mengembangkan daya imajinasi dan juga mengembangkan daya kreativitas berpikir.
Berpikir kreatif adalah cara berpikir dengan menggunakan berbagai alternatif.

Dalam berpikir kreatif dikenal dua model yaitu divergent dan convergent.

Divergent berpikir dengan kegiatan analytical yaitu temuan baru, sedangkan convergent pertanyaanya adalah bagaimana kita melaksanakan.

¨ CIRI.
1) Jumlah peserta tidak terlalu besar, paling besar 15 orang.
2) Setiap peserta bebas mengemukakan gagasan yang muncul di benaknya.
3) Stiap gagasan akan diterima dan diinvetarisasi dan peserta lain tidak boleh memberikan komentar langsung.
4) Semua peserta mendiskusikan dan mengevaluasi gagasan yang sudah diinventarisir.
5) Selanjutnya ditemukan gagasan tertentu yang dianggap baik (feasible).
6) Inventarisasi gagasan dengan [pengelompokan gagasan yang feasible dilakukan, gagasan yang layak diperhatikan dan gagasan yang kontroversial.
7) Waktu 45 – 60 menit.

Dengan strategi pembelajaran yang dikuasai oleh fasilitator sebagaimana tersebut diatas akan memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun fisik.

KESIMPULAN.

Dari berbagai penjelasan diatas dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1.Pengertian fasilitator yang baik hakekatnya sangat ditentukan oleh bagaimana sikap dan perilaku fasilitator yang berkaitan dengan etika dan moral fasilitator dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam sebuah kegiatan diklat.
2.Disamping etika dan moral sebagai landasan dasar yang fundamental, variabel kompetensi akademik merupakan determinan yang lain.
3.Penguasaan substansi materi, kemampuan menyajikan bahan ajar dan gagasan, kemampuan berkomunikasi dengan baik serta penguasaan strategi pembelajaran yakni model-model pembelajaran interaktif sebagai akibat diterapkannya metoda pembelajaran andragogi merupakan indikator dari kompetensi akademik.
4.Dengan penguasaan dua varibel pokok tersebut diatas, maka proses belajar mengajar diharapkan akan dapat menghasilkan organisasi pembelajaran yakni “suatu organisasi dimana orang-orangnya secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan yang mereka dambakan, dimana pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif dibiarkan bebas, dan dimana orang-orang secara terus menerus belajar untuk bagaimana belajar besama-sama”.


PENUTUP.

Demikian paparan singkat dalam menjawab sebuah pertanyaan “bagaimanakah menjadi fasilitator yang baik ?”.

Semoga ada manfaatnya.



kota beribadat, medio maret duaribuenam.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Suparman, Atwi, 1997, Model-model Pembelajaran Interaktif, STIA LAN, Jakarta.
Roestiyah, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Senge, Peter, 2002, Disiplin Kelima, buku pegangan, Interaksara, Batam.
NN, 2006, Kajian Paradigma modul Dklatpim II, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Depdagri, 2001, Himpunan Referensi Penyusunan Modul Pembelajaran, Jakarta.

Ke-11 : Pekerjaanku

Sabtu, 10 April 2010

Selamat Pagi Curup!!! Selamat Pagi Indonesia!!! Selamat Pagi dunia maya!!!! hehehehe
hmmm... sudah pagi lagi, aku teringat kejadian semalam.. yup, aku mendapat teman chat baru. Temannya Aylia yang ternyata orang kalimantan namanya "Reyhan". Sudah 3 hari ini kami saling menyelidiki, wkwkwkwkwkwk....
Kita chat nyantai aja, tapi rada serius... Semalam dia tanya tentang pekerjaan ku. Sama seperti kemarin ya aku jawab pekerjaanku adalah sales. Aku kembali di kejar, sales poduk apa??? hahahahaha.. penasaran ni yeee...
Hmmm... ku pikir-pikir, miris juga ya.... pekerjaanku ini banyak yang belum paham. Dan ternyata sulit juga untuk di jelaskan... Ada yang lumayan ngerti, itu juga karena adanya program PNPM di tempatnya, tapi kalau yang ga ada, wah.. wah... bisa memakan waktu banyak sekali. Dan yang lucunya lagi.. hasil akhirnya tidah sesuai seperti yang diharapkan, ada yang bilang aku pegawai kelurahan, hahahahahahaha
Fasilitator, klo menurutku memang ga jauh seperti sales, tapi sales untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat. Tapi aku tak bisa juga menyalahkan teman-teman yang tidak mengerti, karena juju aku juga awalnya tidak tahu tentang keberadaan pekerjaan ini. Memang Allah baik sekali kepadaku, Dia memperkenalkan dan selalu membuatku belajar tentang memaknai kehidupan.
Fasilitator adalah seorang agen yang ditunjuk untuk dapat melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat keluar dari kemiskinannya dan Fasilitator juga berdiri di garis project. Hmmm..
Pernah terpikir oleh ku, bagaimana caranya agar fasilitator juga menjadi profesi yang dikenal khalayak ramai seperti profesi-profesi lainnya? Ingin sekali rasanya pada waktu yang akan datang, anak-anak bila ditanya kamu sudah besar mau jadi apa? ada salah satu yang menjawab "Aku ingin menjadi Fasilitator!" Hmm... Bisa ga ya??? hahahahahaahaha
Memang pekerjaan ku ini seperti mimpi, karena memang ku akui pekerjaan ini memang menjual mimpi, dan pasti kita berusaha bersama menggapai mimpi. Seperti kata Nidji " Mimpi adalah Kunci untuk kita menaklukkan dunia.." Ayo.. semangat!!!!
Aku akan selalu mencari dan berusaha menggapai mimpiku!!!!!! Merdeka!!! hehehehe

Friday, April 9, 2010

Ke-10 : Jembatan Air Merah

Jum'at, 9 April 2010




Aneh... setiap aku coba posting cerita tentang jembatan ini pasti batal atau gagal... capek-capek nulis posting yang panjang, loading error dan tidak tersimpan.... hmmm ada apa ya?????????? ya sudah.. aku kasih fotonya saja ya... ini aja aku ngambil gambarnya hanya berani 1 kali pose, yang ke-2 ada rasa gemetar maka nya aku batal kan... untunglah dapat 1, dan aseeeli... aku men-upload foto ini penuh perjuangan... sampai-sampai mengkompres nya menjadi kecil sekali size nya, semoga berhasil... klo berhasil, artinya teman-teman bisa melihat foto ku ini sekarang .. hehehehehe


Ke-08 : Teleconference Cuui....!!

Jum'at, 9 April 2010


Semangaaaat!!!! Faskel Rejang Lebong harus semangat!!! hiks... jadi lucu aah... hari ini jadi hari yang bersejarah bagi dunia pem-faskel-an rejang lebong. Si pemberi dana "Mang/Bik WB" mau telepon klo bahasa gaulnya sih "teleconference". Semuanya berusaha sebaik mungkin, sampai kemarin kita melakukan rakord full team bersama. Hmmm... ini rahasia ya, ada loh temanku yang tidak nyenyak tidur dan tidak enak makan lagi, hehehehehe
Perasaanku??? Sama juga sih, tapi alhamdullilah kemarin kita sudah rakord team, lumayan tenang mendengar petuah dari Babe SeEf... hehehehe. Yupp.. jalani aja apa adanya, katakan apa adanya... dan akhirnya di desa aku juga sampaikan seperti itu...hehehehehe
Di FB, ternyata bahasan hangat hari ini juga berkenaan dengan teleconference, tuh si Erica sampe kebawa-bawa mimpi, Pak Umar Korkot juga update status tentang teleconference, yang seru lagi... Atik minta doa ke teman-teman faskel kota.. hahahahaha!!! lengkap....!!!
Ya Allah, hanya Engkau yang tau apa yang akan terjadi, dengan mengucapkan Bismillah aku akan menjalankan hidup ini... Good Luck Ami!!! hahahahaha

Thursday, April 8, 2010

Ke-07 : Sinetron Terbaik

Kamis, 8 april 2010


Huft... Kalau ditanya kenapa aku suka sekali sinetron jadul ini? jawabku hanya satu, "Tak sinetron yang bisa mengalahkannya", hahahaha... jawaban yang ga nyambung. Tapi Swear!!! Ku berharap sinetron Indonesia bisa seperti ini, tidak hanya sinetron yang menjual mimpi, seperti kebanyakan yang sekarang ini.
Sinetron yang sekarang ditayangkan ulang di RCTI setiap pukul 07.30 WIB ini ta pernah mau aku lewatkan (Kecuali ada tugas ke desa yang mendesak tentunya) Wkwkwkwkwk... Sinetron yang penuh syarat makna kehidupan ini, memang mnjadi favorite ku, mengalir apa adanya dan tersirat banyak makna yang bisa di tangkap... Selain Si Doel, aku juga suka sinetron Keluarga Cemara, tapi sayang sekarang ga di tayangkan lagi.
Andai saja semua Sinetron Indonesia bisa seperti ini ?

Ke-06 : Start Again

Kamis, 8 April 2010


Curup Selamat Pagi !!!! Dingin yang eksotis yang aku rindukan, hmmm.... Ditemani film Mr.Bean kesukaan ku di trans tv, aku mulai lagi posting di blog ini. Trims Ya Allah, aku sampai di curup ini dengan selamat semalam.
Setelah telepo Emak di Bengkulu dan Abah di Palembang, aku muli lagi rutinitasku, yup... kayaknya aku banyak ketinggalan cerita tentang desa dampingan ku.....

START AGAIN... GOOOOOOO!!!!!!!!!!

Monday, April 5, 2010

Ke-05 : Kenangan Waktu di SMF

Senin, 5 April 2010



Seperti biasa, karena kurang kerjaan aku mulai mencari-cari kerjaan.. hehehe. Dan akhirnya aku menemukan album usang dari foto-foto jadul. Hmmm... Masih seperti mimpi ternyata aku dulu pernah sekolah di SEKOLAH MENENGAH FARMASI DEPKES RI PALEMBANG. Banyak sekali cerita suka dan duka yang kita alami di sekolah ini. Angkatan 1997 adalah angkatan yang paling nakal sepanjang sejarah SMF, memang kita di kelas Reguler ini diluar dari biasa karena berpenghuni 50 orang, 11 laki-laki dan 39 perempuan.


Banyak cerita Lucu yang tersimpan, mulai dari Lab Resep yang kebanjiran yang mengakibatkan kita kena skors tidak praktek, menandatangani surat perjanjian dari guru agama karena minggat/absen dari acara Maulud Nabi, dan setiap hari jum'at sengaja datang terlambat karena malas senam pagi, hmmmm..... dan yang pasti ini rahasia antara kita saja ya ;) aku pernah mendapatkan 6 angka merah di raport kelas dua semester ganjil... hiks.. kebakaran ni yeeee....


Dan sekarang, alhamdulillah ya Allah, aku telah menemukan sebagian sahabat-sahabatku ini di dunia Facebook dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang masih konsisten dengan dunia Farmasi, dan ada juga yang hengkang, seperti aku ini.....
Ciayooo.. Semangat Tuk Semua!!!!

Ke-04 : Nambuu Cieeek!!!!

Senin, 5 April 2010

Hufft... hari ini lumayan menjadi hari yang melelahkan, rencana ku untuk pulang besok gagal karena tiketnya habis, terpaksa ditunda sampai hari rabu, hehehehe.. liburku Nambuu Cieeek!!!
Alhamdulillah ya Alah, aku merasakan benar-benar tinggal di rumah, kebiasaan untuk sholat berjamaah bersama diwaktu magrib memang memberi sensasi yang luar biasa walaupun rasanya berbeda sekali pada saat kita masih berkumpul semua. Hiks... jadi ingat masa lalu...
Suasana rumah ini ternyata sepi sekali. Kasihan Emak dan Abah, dimasa tua nya malah ditinggal, untung masih ada Soleh dan Aak Ican.
Tadi aku ke tempat nyai (sebutan untuk nenek), hiks.. ternyata nyai sudah tua bener, aku juga dikasih kenang-kenangan fhoto Ninin (sepupuku) dan Nyai. Seneeeng sekali ya Allah...
Dan satu lagi yang membuatku senang, Emak dan Soleh ikut dengan ku ke Bengkulu, Horee!!! Adif pasti senang Nyainyo datang... karena itulah aku tidak naik kereta tapi pesan tiket travel.
Curup... tunggu aku yaaaa....

Sunday, April 4, 2010

Ke-03 : Suntuk

Minggu, 4 April 2010


Hiks... ternyata memang bener, aku tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. Hari ini aku coba melakukan aktivitas rumahan, dari menyapu, mencuci, sampai akhirnya bantu emak masak, Tapi siangnya rada suntuk. Ku coba menghabiskan waktu seperti orang lain yang suka tidur siang, Yup! Aku coba tidur siang... tapi ga sampai satu jam aku terbangun karena mimpi melakukan pelatihan di desa, Hiks... Sial!! Sekaligus lucu.. hahahahaha
Bingung, aku coba nyalakan TV, pilih-pilih program, akhirnya sampe ke acara Kick Andi- Metro TV. Setengah acara aku hanya bertahan, lalu ku matikan TV, dan akhirnya kunyalakan lagi laptopku, seperti sekarang ini....
Benar sekali kata teman-temanku, ternyata aku tak akan pernah betah berdiam diri saja di rumah, aku sudah terbiasa beraktivitas. Hmmm.. trims God, Engkau memberiku pilihan yang terbaik.... :)

Saturday, April 3, 2010

Ke-02 : Wisuda Adek ku

Sabtu, 3 April 2010


Alhamdulillah, Hari ini selesai juga acara wisudahan Soleh, Hmmm.. Met Wisuda Yo Dek, Sukses Selalu, dan tetap semangat!!!!

Tapi Teteup.. di blog-ku ya aku narsis juga, mumpung bisa foto bareng emak dan abah.. hehehehe









Ke-01 : Palembang I'm Come Back !!!

Sabtu, 3 April 2010



Hiks.. kangen sekali aku posting di blog ini, semalam aku coba posting tapi gagal...hehehe. Hmmm... banyak sekali cerita yang ingin aku bagi selama hampir 3 hari ini. Alhamdulillah hari ini selesai juga proses wisudahan Soleh, hehehehe.

Tapi ada satu cerita yang selalu menggelitikku agar segera diposting kan (mumpung ingat), yaitu ceritaku selama di kereta. Memang kereta kelas Bisnis banyak sekali cerita, yang menurutku lebih mengasyikkan dari pada aku naik kelas eksekutive. Ceritanya dari awal ya....

Aku berangkat ke loket kereta di antar oleh Mumun, memang sahabatku ini baik hati sekali, dan aku juga memandatkan kepadanya untuk merawat "si hitam" selama aku ke Palembang. Sambi menunggu mobil jemputan menuju Linggau, kami cerita tentang apa-apa yang kami rasakan, yup.. terasa bener aku memiliki sahabatku ini saat itu, karena sudah lama rasanya kami tidak saling berbagi cerita lagi. Sekitar pukul 17.15 wib mobil jemputan datang maka berpisahlah kami.

Selama diperjalanan, pikiranku melayang entah kemana-mana, memang dasar pengkhayal dan pemikir, kadang apa yang aku pikirkan malah membuatku susah sendiri. Sampai di Linggau tenyata penumpang KA membludak, hikss.. aku lupa klo sekarang libur panjaaaaaaang.. hehehehe. Tapi tetap semangat!!! Merdeka!!!! PALEMBANG I'M COME BACK !!!!!