Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Sunday, January 16, 2011

Oh.. Akan Dibawa Kemana Indonesia ini???

12 Safar 1432 H
Minggu, 16 Januari 2011

Tadi sore, secara tidak sengaja aku memindah channel tivi ku ke acara "Kick Andy" yang disiarkan stasiun televisi swasta "Metro TV". Sebetulnya aku sudah tertinggal jauh dari jam tayangnya alias aku nontonnya dimenit-menit terakhir. Tapi tidak apalah, aku membahasnya sedikit di blog ini ya...

Dalam session ini, ternyata acara "Kick Andy" membahas tentang orang-orang Indonesia yang sukses di negara-negara lain. Hmm.. kalau ada sahabat blogger yang pernah nonton juga, tolong diverifikasi sedikit ya, kalau-kalau saja aku salah tulis, maklum kan tadi sudah aku jelaskan, kalau aku nontonnya terlambat, hehehe.

Di acara tersebut, bintang tamu yang dihadirkan adalah DR. Irwandi Jaswir, Prof.DR. Ken Soetanto, dan DR. Khairul Anwar. Huft.. mereka ternyata adalah ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang karya-karya serta hasil penelitiannya sudah diakui dunia sekaligus meraih  penghargaan tingkat Internasional.

Menonton dan mendengar perbincangan antara pembawa acara dan bintang tamu yang dilakukan silih berganti, membuatku rada tercengang, karena jujur saja aku tidak terlalu mengerti bahasa-bahasa tingkat tinggi yang aseli tidak masuk ke otak kananku ini, hehehe. Tapi, tetap dengan semangat, aku tmengikuti perbincangan (talk show) tersebut.

Sayang sekali, karena aku terlambat, perbincangan pertama bersama DR. Ken Soetanto tidak aku ikuti. hanya yang terikuti adalah perbincangan dengan DR. Irwandi Jaswir dan DR.Khairul Anwar.

Dari hasil perbincangan, ternyata DR Irwandi Jaswir adalah alumnus Institut Pertanian Bogor tahun 1993. DR. Irwandi (39 tahun) lahir di Medan, Sumatera Utara. Dia memiliki catatan 40 karya ilmiah di jurnal internasional serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional. Belum lagi puluhan artikel ilmiah populernya di berbagai media massa, serta lima artikel bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional. 

DR Irwandi, yang kini berpangkat profesor madya, itu mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia dalam mengikuti kompetisi. Kompetisi prestisius itu diprakarsai oleh Scopus, situs basis data pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan terbesar di dunia. dan akhirnya  DR. Irwandi meraih posisi ke-2 dalam 'Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009' di Bangkok.

Demikian juga dengan  DR. Khairul Anwar, ilmuwan Indonesia ini juga telah meraih penghargaan best paper kategori Young Scientist pada IEEE VTC 2010-Spring, Taiwan. Sudah dua best papernya  yang  berkategori teknologi  mendapat penghargaan, dan semuanya dipatenkan di Jepang.

hmmm....

Entah, aku harus bangga atau sedih melihat tayangan tersebut. Aku bangga, ternyata banyak sekali bangsa Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kelebihan yang dimiliki. Tetapi, yang menjadi pemikiranku, mengapa kepandaian dan kelebihan itu lebih banyak dilakukan di negara lain? dan akhirnya, yang diakui kehebatannya bukan negara kita Indonesia, tetapi lagi-lagi negara lain.

Aku kembali cengir-cengir kuda, ketika di akhir acara, para ilmuwan itu ditanya "Mengapa tidak bekerja dan mengabdi di Indonesia?", mereka tidak ada yang menjawab tetapi hanya tersenyum-senyum simpul. Dan akhirnya pertanyaan tersebut disambar kembali oleh sang pembawa acara, kalau mereka tidak perlu menjawab, karena sudah tahu jawabannya di negara kita ini
.
Gubrak!!! 

Apa maksudnya? Memang negara kita ini kenapa? Apakah di negara kita sendiri kepandaian dan karya mereka kurang dihargai?  Apakah negara kita tidak memberi dukungan dan kesempatan yang banyak untuk mereka melakukan penelitian? Huaaah... apa pun jawabannya aku tetap merasa sedih, lah.. gimana tidak sedih, orang kita (Indonesia) yang melakukan penelitian, tetapi negara lain yang mendapat nama dan hak patennya!! Oh.. akan dibawa kemana Indonesia ini???

15 comments:

Damar said...

Mungkin saking sumpeknya mikiran negara kita yang terkena virus gayus, sehingga kekayaan intelektual banyak bertebaran negara kita di seluruh penjuru dunia. Kepintaran mereka tidak ada wadahnya, tidak mampu menampung seluruh aspirasinya.

Unknown said...

Saya fikir negara ini masih blm merdeka kak,, karena org-org yg berilmu itu pasti selalu tidak di hargai atau malah di abaikn saja...
seperti Habibi itu seharusx di tempat kn disini dan biarkn dia yg menjdi president mgkn kta akn mejdi lbh baik...

lihat saja hukum kta saat ini sangat tdk berpendidikan dan sangat memalukan sekali... saya tak pernah bangga dgn hukum negara ini selalu mau di beli dgn uang.. dan sangat lemah yg mereka tau hanya bgian sendiri ...

saya kasihan melihat negeri ini..

Piyen said...

orang kita belum bisa menghargai karya seperti itu, kebanyakan dari orang kita nih baru bisa menghargai karya seperti itu kalau ada duitnya...

depalpiss said...

Msalanya munkin bangsa kita lebih condong ke luar, salah satu tarikan ada di dua negara sebanarnya yaitu Amerika dan Arab, setiap media di bobardir oleh propaganda ke dua negara tersebut. Dan membuat kita terlena, akaibatnya kita melupakan secara diam-diam atau terang2an jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Well nice share dan salam kenal sobat

depalpiss said...

Namun untuk sekala Internasional dari ilmuan yang mbah tulis diatas perlu di acungi jempol. memang kita harus kadang2 keluar dari skema berpikir yang nasional, cara berpikir Internasional harus di kembangkan. Ini menyangkut nama kita Indonesia di luar negri.

Tenag saja yg seperti mereka pasti di hagai buktinya media khan mau memuat berita tentang mereka. he he he salam ngeblog dan salam ceria

tiwi said...

Asswrwb...entahlah sis.., sebenarnya org Indonesia ini bnyk yg pinter, tp sepertinya tdk ada penghargaan yg luar biasa thd mereka yg spesial ini. Apakah terlalu bnyk masalah politik, sosial, ekonomi??? auk ah gelapp...mudah2an untuk kedepannya ada perbaikan..Amin. Karena sebenranya negara kita ini pny potensi sdm dan sda yg melimpah, cuma selama msh ada tikus-tikus berseragam coklat(tingkat desa) sampai tikus berdasi(cukong kelas kakap) sepertinya negara kita tdk akn mengalami kemajuan yg pesat!, alon2...nggremet..wkwkwk. Bersihkan dulu tikus2 itu baru negara kita bisa berbenah!

Nova Miladyarti said...

sebenarnya warga indonesia ini pintar. tapi kepintaran di indonesia ini ga dihargai.Makanya mungkin negara kita ga maju-maju ya...
Bingung juga. mari mulai benahi ini:)

Gaphe said...

betul juga, kadang miris ketika malah mereka berjaya di negeri orang.. hasil karya dan paten mereka, yang tercipta dari pikiran anak bangsa, malah harus menjadi hak milik negara lain..

bukan mereka yang salah, bukan pula pemerintah yang salah.. hanya memang sistem yang ada di negeri ini yang belum beres

Anonymous said...

pemerintah kita udah bobrok, sulit dibenahi klo bukan atas kesadaran masing2 pihak itu sendiri..
=D

Nyayu Amibae said...

>> Pakies : betul sekali pak.. hmmm.. kayaknya mesti masyrakat Indonesia ini sendiri yang menyediakan wadahnya!!! ayo pak.. kita berbenah...

>> Dik Syaiful : hmmm.. jangan hanya sebata kasihan dik... yuk.. kita cari cara tuk jadikan Indonesia lebih baik, yg pasti mulai dari diri kita sendiri... owkeey!!! semangat!! :)

>> sob dari dunia piyen : hmmm... harganya pake duit ya??? not good..not good.. hehehe

>> depalpiss : wah terima kasih sudah dikunjungi... semangat juga!!! :)

>> sis tiwi : waalaikumsalam.. wah sis, klo gitu hayo kita berburu tikus.... nanti malam buat persiapan ya...hehe

>> sis nova : yuuuk berbenah!! :)

>> sob Gaphe : hmmm... kayaknya aku setuju banget klo sob gaphe di MPR deh.. biar sistem negara kita ini akan kembali ke jalan yg benar,,, hehehe

>> sob agung : mari... klo gitu kita sadar!!! dimulai dari diri sendiri ya.... :)

Berpikir Positif said...

begitulah yang pintar berkarya diluar kapan bisa maju Indonesia ya

joe said...

saya kira bukan salah mereka untuk berkarya di negeri orang, karena memang mereka tidak dihargai pemerintah di sini

sepak bola news = soccer said...

salam persahabatan ini posting bagus cool, ditunggu kunjungan sobat ya, tks

Dhymalk dhykTa said...

firstly : Makasih dah berkunjung ke rumah ku....

klo sy boleh Comment...

Cukuplah Film Dedy Mizwar"Alangkah Lucunya Negeri Ini" yg mewakili komentar atas semua hal2 aneh...dimana semua Koruptor Bebas berekspresi tp malah yg sebenarnya Pahlawan macam Professor2 di atas gak dihargain sm sekali...paling klo mereka tetap di indonesia jadi dosen gaji 3 juta Golongan 3....

Alangkah Lucunya Negeri Ini

gaelby said...

Potensi SDM dan SDA bangsa ini luar biasa. Tapi karena salah urus oleh penguasa dg penuh kebohongan, maka semuanya menjadi negara bedebah dan negeri bohong bohongan.