Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, March 23, 2011

Secangkir Kopi

18 Rabiulakhir 1432 H
Rabu, 23 Maret 2011

Aroma secangkir kopi yang baru dihantarkan oleh pelayan resto, membuat ku ingin segera menghirup dan menikmatinya. Kuletakkan surat kabar yang aku beli dari seorang anak penjual koran berpakaian kumal di perempatan jalan tadi. Hmm,,, aku tersenyum puas. Senyum ini bukan hanya karena rasa kopi yang lezat, tapi senyumku ini juga adalah bentuk rasa puas karena aku telah selesai dan berhasil melaksanakan tugas yang diperintahkan kepada ku di negara Indonesia ini..

Ku perhatikan kembali Headline berita di surat kabar, hampir satu halaman utama menceritakan kejadian heboh Teror Bom yang terjadi di negara Indonesia. Memang hebat kejadian ini, yang bisa membuat masyarakat nya menjadi seperti paranoia bila melihat kotak paket-an

Monday, March 21, 2011

Download Games Komputer Gratisan di "myplaycity.com"

16 Rabiulakhir 1432 H
Senin, 21 Maret 2011

Selamat sore sobat-sobat ku,,, apa kabarnya di hari senin ini?  hahahaha... formal sekali ya rasanya kalau aku tanya seperti itu, kayak lagi buat surat saja... wkwkwkwk. Tenang sob, aku orangnya paling tidak suka formal kecuali mendesak karena tuntutan peran halaah,, kayak artis gaya ku ya... tapi ya seperti itulah keadaannya kalau kita masih hidup di negara yang berbudaya dan beradat istiadat. Hmm... jadi teringat masa lalu ketika sepatu harus standby di bagasi motor untuk jaga-jaga kalau ada urusan tiba-tiba yang mengharuskan berhadapan dengan yang namanya pejabat, karena kata orang sih, tidak sopan kalau berhadapan pejabat hanya pakai sendal...^_^

Sunday, March 20, 2011

Auriga ( Bagian-4 Habis )

15 Rabiulakhir 1432 H
Minggu, 20 Maret 2011

Baca cerita sebelumnya di sini : Auriga (Bagian-3)

-----------------------

"Apa yang kamu pikirkan Nak?", ujar Mama yang tiba-tiba sudah ada di samping Auri Ada perasaan galau di hati Auri tentang pekerjaan baru nya ini. "Besok pagi pengumuman hasil testing Ma", jawab Auri pelan sambil menggerak-gerakkan kedua kaki nya yang terendam di kolam ikan kecil belakang rumah. "Insyaallah, kalau pekerjaan itu memang baik untuk mu menurut Allah, Mama yakin, kamu akan lulus". Auri tersenyum dan merasakan setetes kesejukkan di kalbu nya.

"Insyaallah Ma, tapi... ada yang mengganjal di hati Auri sekarang Ma, hmm... menurut Mama, menjadi pengemudi busway apakah bentuk menyalahi kodrat sebagai seorang perempuan?", akhirnya Auri mampu mencurahkan ke galauannya. "Tidak ada sedikit pun niat Auri untuk melakukan seperti yang orang sebut emansipasi Ma, Semua terjadi hanya karena Auri merasa kalau proses kehidupan Auri sudah terlalu monoton, tak ada hal lebih yang Auri rasakan ketika Auri pergi pagi ke kantor dan pulang di sore hari. Auri ingin melakukan hal lebih Ma, bukankan kita akan menjadi seorang yang merugi bila kita tidak melakukan hal yang lebih baik setiap harinya?", ujar Auri.

Friday, March 18, 2011

Auriga ( Bagian-3 )

13 Rabiulakhir 1432 H
Jum'at, 18 Maret 2011

 Baca cerita sebelumnya di sini : Auriga (Bagian-2)

---------------------------

"Alhamdulillah, akhirnya acara Fashion Show Mrs.Reiko berjalan dengan lancar dan sukses", gumam Auri sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Diliriknya jam dinding berwarna hijau dan berbentuk keropi yang menunjukkan kalau sekarang sudah pukul 00.12 wib.  Sebetulnya acara tadi berakhir pukul 22.30 wib, tapi karena Mrs.Reiko memberinya acara kejutan perpisahan, maka Auri pun harus rela tetap dibecandain sampai malam oleh teman-teman, dan yang paling mengharukan Iyan terlihat meneteskan air mata saat mengucapkan perpisahan.

"Ayo Auri! kamu harus tidur sekarang! besok adalah awal hari baru mu!", ujar Auri pada diri nya sendiri, karena mulai besok dan dua puluh hari selanjutnya ia harus mengikuti proses perekrutan sebagai pengemudi busway. Auri tersenyum sambil memejamkan mata, dan dalam lelap ia pun merasa berada di antara gugusan bintang dengan cahaya capella yang menawan.

Sunday, March 13, 2011

Auriga ( Bagian-2 )

8 Rabiulakhir 1432 H
Minggu, 13 Maret 2011

Baca cerita sebelumnya di sini --> Auriga (Bagian-1)


Dada ku menjadi sesak karena keresahan sebuah peristiwa,
namun mungkin saja kesusahan itu akan menjadi kebaikan.
Banyak hari yang diawali dengan kesuntukan,
dan pada akhirnya menjadi keindahan dan ketentraman.
Tak pernah aku merasa sempit karena kesuntukan,
kecuali akan datang sendiri jalan keluar untukku


Angin bertiup sepoi-sepoi menciptakan tarian indah si helai tirai  putih kamar ku. Ku coba menegakkan kepala untuk melihat wajah Mama setelah beberapa waktu kami terduduk dan terperangkap dalam hening. Tak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Mama ketika aku menceritakan maksud ku menjadi pengemudi busway. 

"Ma, maafkan Auri bila hal ini membuat Mama sedih. Auri hanya ingin keluar dari kepenatan rutinitas selama ini, dan Mama harus percaya, pekerjaan menjadi pengemudi busway bukanlah hal yang buruk. Auri yakin Ma, akan ada warna dan pengalaman baru dalam hidup Auri", ujar ku sambil tetap memandang wajah Mama yang membisu. 

Friday, March 11, 2011

Auriga ( Bagian-1 )

6 Rabiulakhir 1432 H
Jum'at, 11 Maret 2011

"Huh....", aku menghembuskan nafas ketika  menghempaskan tubuh letih ini di bangku taman. Sekilas ku lirik jam tangan  yang menunjukkan kalau sekarang sudah pukul sembilan lewat lima belas malam. Hmm.. kucoba menikmati indahnya cahaya lampu taman yang berwarna kuning membuat siluet bayangan dari pepohonan.

Aku sadar, kalau sekarang sudah terlalu malam untuk ku berada seorang diri di taman ini. Tapi, aku tidak terlalu merasa cemas, karena masih banyak kaum pemuda dan pemudi yang duduk kongkrow dan bercanda di pelataran gedung pertemuan yang berjarak kurang lebih enam meter di depan ku. "hmm... sepertinya acara kontes band gratis di dalam gedung masih berlangsung", gumam ku tanpa sedikit pun merasa tertarik untuk melangkahkan kaki ke gedung tersebut.

Sunday, March 6, 2011

Ebook Petualangan Huckleberry Finn oleh Mark Twain

1 Rabiulakhir 1432 H
Minggu, 6 Maret 2011

Assalamualaikum, wah,, wah,, sudah lama sekali aku tidak update ya, hehehe,,, maklum secaralah blogger ga jelas, ya betul-betul ga jelas deh updatenya mau kapan,,, hehehe

Berhubung buku-buku di rak sudah habis semua dibaca dan ebook hasil download juga sudah selesai di baca, ya otomatis nih aku jadi bingung-bingung sedikit. Semalam karena tidak ada bahan lagi untuk dibaca (berhubung jaringan sekarang sering lemot- maklum quota modem abis, makanya males browsing, wkwkwkwk) akhirnya sambil ngobrol via chat di facebook dengan sahabat, mulai deh aku buka aplikasi terbaik keluaran windows yaitu "Paint". langsung akupun memulai hobby ga jelas yang kedua, yaitu gambar-gambar ga jelas, hehehe,, lumayanlah akhirnya blog "Gallery Amibae" yang dari bulan November 2010 ga diupdate-update sekarang ada juga koleksi baru, hehehehe.

Wednesday, March 2, 2011

Beauty is Hurt

26 Rabiulawal 1432 H
Rabu, 2 Maret 2011

Aku tercengang! terpukau! dan terpana! melihat kebiasaan baru sahabatku yang sudah lama tidak ketemu ini. Funtastic!! beda buangeet dari terakhir aku temui kira-kira empat tahunan yang lalu. 

"Kamu kenapa?", tanya sahabatku  sambil sedikit menepuk meja, mungkin dia rada kesal lihat aku yang melongo kayak ayam nunggu dipotong sambil menatapnya kosong. "Hahaha, ga ding, biasa barusan dapat wangsit!!", jawabku asal sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. "Ayo, lanjutin makannya!", ujarnya sambil memindahkan potongan ayam dan kentang goreng dari piringnya ke piring ku. "Loh.. loh.. kok dipindah??", secara refleks aku menggeserkan piringku menjauh, tapi tetap saja kalah cepat karena si ayam dan kentang sudah terlebih dahulu mendarat di piring ku. " komposisi lemak dan karbohidrat nya kebanyakan!", jawab sahabatku sambil meneruskan makannya.