Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, April 25, 2012

Dalam Segelas Cola

Nyata kah semua yang terjadi dalam setiap hari ku
Ku terhanyut.......


Aku menarik nafas panjang dan ku hembuskan seketika itu juga setelah  menyelesaikan tugas terakhir untuk hari ini. Seperti biasa hanya satu lagu yang bermain di Window media player dan malam ini yang terpilih untuk menemani ku dengan bernyanyi nonstop adalah Cinta dan Uya Kuya dengan lagu mimpi terindah nya. Aah.. Jangan tanya kenapa aku memilih lagu ini, karena aku sendiri tidak bisa menemukan jawabannya.

Pandangan ku pun beralih dari layar lepi menuju segelas Cola yang duduk manis di sudut meja. Ku pandangi gelembung-gelembung putih nya yang melayang-layang menuju permukaan, hmm,, kembali aku menghela nafas panjang, seakan-akan ingin ikut melayang seperti gelembung putih di minuman cola guna melepaskan penat yang menemani ku seharian ini.

Sekilas frame-frame kejadian siang tadi terangkai di ingatan ku. Kejadian kala aku mencuri-curi pandang wajah-wajah Bapak Ibu LKM yang menghadiri acara lokakarya review program PNPM Mandiri Perkotaan Kota Prabumulih. Wajah- wajah penuh mimpi dan cita sekaligus harap itu seketika merangsang darah untuk dipompa kan ke otak sehingga mengalirkan oksigen dan glukosa, dan proses ini menanda kan bahwa otak ku pun mulai bekerja dengan ituisi yang aku  ciptakan sendiri.

Dan sekarang gelembung-gelembung Cola di dalam gelas lamban laun semakin sedikit, terbersit tanya, akankah  nanti  mimpi, cita dan harapan  dari Bapak Ibu LKM  tersebut  akan melayang bagai gelembung-gelembung cola di dalam gelas ini ?
 


Tuesday, April 17, 2012

Jatuh Cinta

"Hmm... aku rasa kamu sedang jatuh cinta sekarang!", ujar ku sambil tersenyum simpul setelah mendengarkan cerita sahabat ku yang kurang lebih berdurasi enam puluh menit non stop itu. "Hahahaha,,, kamu ada-ada saja,, emang kamu tahu apa yang nama nya jatuh cinta? ga percaya aku!! hahaha", sosok yang duduk di hadapan ku itu pun tertawa lepas.

"Ealaaah,,, kok malah aku,, ini bahasan nya tentang kamu dan dia yang kamu cerita kan  dengan kalimat tanpa titik koma  dan mirip kereta babaranjang  yang tiap hari lewat di kota kita ini!", ujar ku dengan tampang berpura-pura sedikit merajuk. Sosok di hadapan ku itu pun kembali tertawa lepas.

Sesaat kami sama-sama terdiam,, larut di dalam alam pikiran masing-masing, memperhatikan lalu lalang kendaraan melintas yang terlihat dari jendela kaca besar, memperhatikan jus alpokat yang menjadi minuman favorite kami yang tinggal sepertiga nya saja di gelas, memperhatikan pelayan resto yang lalu lalang melayani pesanan.

"Aku tak mengerti akan rasa ini, benarkah ini yang nama nya cinta?", tiba-tiba sahabat ku berujar lirih. 

Aku menghela nafas panjang,, memandang raut wajah yang ada di depan ku. "Cinta tidak untuk dimengerti dengan akal, tapi cinta untuk di rasakan dengan hati, jadi nikmati saja!", jawab ku sambil tersenyum renyah dan mengedipkan mata.

sumber gambar dari google image