Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, November 28, 2012

Kualitas, Kuantitas, atau Kapasitas?

Melirik sejenak ke buku agenda harian ku, aku tersenyum simpul, seperti biasa buku agenda ku sangat miskin akan tulisan, padahal acara konsolidasi tahunan Tim Faskel se Korkot 2 berlangsung cukup lama dan ramai karena dihadiri tidak hanya fasilitator di kota Prabumulih saja, teman-teman di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Muara Enim yang juga merupakan lingkup Korkot 2 pun hadir.

Di buku ku ini, selain ada tulisan agenda konsolidasi yang merupakan hasil menyalin secara utuh tulisan Pak Korkot di Papan Tulis, hanya ada 3 kata yang aku tulis dan aku lingkari, yaitu : Kualitas, Kuantitas, dan Kapasitas dengan tanda tanya diakhir masing-masing kata.


Saturday, November 24, 2012

Galau, Nagasari, dan sebuah pertanyaan

Seperti biasa, kalau sedang tidak pulang ke Palembang, aktifitasku lebih banyak aku habiskan dengan bertapa di depan si lepi, entah itu bercengkerama dengan si FB,  dolan ke rumah-rumah sahabat blog yang sudah hampir sama seperti aku sering meninggalkan rumah tanpa posting-an yang tak pasti kapan jadwal ngepost nya, atau mencoba berakrab-akrab ria dengan si row dan coloumn sheet Excel untuk menyelesaikan kerjaan yang tumpukkannya semakin menggunung.

Setelah menghabiskan satu kaleng cola, entah kenapa pandangan ku tertuju ke piring kue nagasari yang aku beli untuk sarapan pagi tadi. Sesaat aku jadi teringat pertanyaan seorang sahabat yang bertanya via telepon kemarin malam, "Apa makanan kesukaan mu?", huft,, pertanyaan yang cukup simpel tapi ternyata aku lebih sulit menjawabnya.

Seperti biasa, kalau tak mampu memberi jawaban, aku pun mulai memakai ilmu ngeles kelas 4 yang aku pelajari selama menjadi seorang fasilitator, yaitu bertanya balik kepada nya. Aah,, ternyata dia mudah sekali menjawabnya, dan bola kembali terover kepada ku,, ealaah,, kalau saja aku bisa pakai jurus langkah sejuta pasti aku pake, tapi karena pertanyaannya via telepon, gimana cara kaburnya?? hahahaha

Thursday, November 22, 2012

Tutorial Cara Membuat Laman Statis di Blog

Saat ini, Blogger.com sudah banyak melakukan pembaharuan yang membuat edit/setting template blog di blogspot menjadi sangat mudah, salah satunya adalah untuk membuat Laman Statis  di template utama seperti yang bisa di lihat pada template Blog Cerita Hujan berikut: 


Laman Statis (yang di dalam kotak merah), adalah halaman tambahan yang berada di halaman utama blog, laman ini bisa berdiri sendiri, bisa untuk entry/posting tunggal, atau bisa juga untuk link dari suatu situs, hmm,, tetap suka-suka yang punya blog mau fungsikannya untuk apa,,hehehehe.

Wednesday, November 21, 2012

Secarik Kertas, Hujan, dan Rindu


Secarik kertas terbang bersama angin
Melayang-layang di udara, dalam mendung yang pekat
Sejenak sang kertas terpaku
Mendengar langit bergemuruh dengan gagahnya
memandang indah nya sang kilat yang menghasilkan cahaya dalam kegelapan
 

Sunday, November 18, 2012

Kala Orkestra Hujan Mulai di Dendang kan

When the rain is pouring down
And no one is around...
All the doors are closed
You're a stranger in this town
Wandering around and you feel lost

Ku lihat ia menutup kedua telinga nya dengan telapak tangan, erat sekali ia menutupnya, seperti ingin suara gemuruh di langit malam ini tak bisa menyisip sedikit pun ke gendang telinga nya. Orkestra hujan yang berirama syahdu ternyata sama sekali tak ingin ia nikmati sedikit pun.

Beberapa saat kami saling berdiam diri dengan sesekali cahaya kilat di luar jendela membias di jendela yang berembun, dan sahabat ku yang memakai jilbab berwarna merah marun itu tetap pada posisi awalnya.


Thursday, November 15, 2012

Pelangi Sehabis Hujan (Inovasi di Desa Kemang Tanduk)

Desa Kemang Tanduk
Indonesia yang lebih terkenal dengan sebutan bumi katulistiwa adalah negara kepulauan yang indah dan kaya. Indah akan pemandangan dan sumberdaya alam nya menjadikan Indonesia sebagai magnet yang menarik investor asing berduyun-duyun datang ke negara ini.

Begitu pun dengan Kota Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan, Kota kecil yang lebih dikenal dengan sebutan kota Minyak ini, merupakan kota penghasil minyak, gas alam dan batubara yang cukup besar dan dominan ikut andil menyebabkan Sumatera Selatan di sebut sebagai lumbung energi.

Selain beraktifitas sebagai pekerja di perusahan pertambangan, sebagian besar penduduk asli kota Prabumulih  menggantungkan penghasilan sehari-hari nya dari bertani karet, terkadang mereka mesti gigit jari bila harga karet menurun drastis tanpa bisa tahu apa penyebabnya. Seperti seekor tikus yang akan mati kelaparan di lumbung padi. pepatah tersebut bisa mengibaratkan dilematis kehidupan penduduk di sini.

Monday, November 12, 2012

Ephemera

"Kamu lihat bintang itu? bintang yang bersinar di gelap malam setelah seharian kota Palembang di guyur hujan? bintang yang mungkin tak pernah ada yang menyangka ia akan berkedip mesra di langit yang dingin malam ini, tapi lihatlah bintang itu ada,,, ia ada dengan senyum yang merekah", ujarnya dengan memalingkan wajah ke arah ku.

"Aku tak mengerti apa yang kamu kata kan? yang aku tahu, malam itu gelap dan sunyi, ada dan tak ada nya bintang itu sama saja, karena bintang hanya penghias malam yang kadang ada dan tiada", ucap ku lirih seraya memberi jawab dari pernyataan nya sambil menahan agar air mata tak akan menetes.

Sesaat kami diam, entah berapa menit berlalu kala kami asyik bercanda dalam kebisuan masing-masing. Jarum jam berputar seakan-akan meninggalkan kami dalam ruang hampa lorong waktu tak berkedip.

Wednesday, November 7, 2012

Nek, itu siapa?

"Nek, itu siapa?", tanya Nina sambil menghentikan langkah kecilnya yang hanya beralaskan sandal jepit usang di depan sebuah baliho besar yang baru terpasang di perbatasan kota. "itu salah satu pejabat yang akan dipilih menjadi walikota cu, ayo kita jalan lagi", jawab Nek Siti sambil sedikit menarik lengan cucu semata wayangnya yang telah menjadi yatim piatu sejak dua tahun yang lalu.

Nina kembali melangkah mengikuti sang nenek yang telah berjalan lebih dahulu. Sesekali Nina berlari kecil untuk mensejajarkan langkah nenek yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki di dunia ini. "Nek, bapak yang di gambar besar tadi itu orang baik ya nek?", ujar Nina dengan nafas terhengah-hengah di panasnya mentari.


Thursday, November 1, 2012

Tenggelam di dalam Lingkaran Diam

Semua terdiam, seakan-akan hujan yang turun dengan deras telah menenggelamkan sang suara ke dalam titik terdalam percakapan di kalbu masing-masing. Hari ini semua mendapat pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga nan begitu mahal dalam catatan perjalanan kehidupan.

Suatu kesalahan yang awalnya dikira begitu enteng dan tak akan menyebabkan suatu akibat, tapi tenyata berakibat sangat fatal, ya,, sangat fatal sampai membuat semua membeku tak mampu berkata-kata.

Sebuah pembelajaran kehidupan yang sangat berharga, ketika sebuah niat untuk suatu kebaikkan ternyata berujung menjadi sebuah petaka dikarenakan niat  baik tersebut tercoreng oleh proses yang tidak baik. Menjadi orang baik itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan, terkadang baik menurut kita belum tentu baik menurut yang lainnya, tapi yang pasti jangan lah pernah menyesal menjadi orang baik. Dan aku pun turut tenggelam dalam lingkaran diam diiringi  irama orkestra sang hujan sore ini.