Seorang sahabat curhat via telepon pagi tadi, tentang dirinya yang tahu salah tapi tak berani mengakui kesalahannya, padahal hatinya telah berontak tak bisa melakukan pembenaran akan apa yang ia lakukan.
Aku tak pernah sekali pun ingin tahu kesalahan apa yang ia telah lakukan, tapi yang aku tanyakan kepadanya, mengapa ia tak mengakui saja kesalahannya? dari pada tak bisa tidur karena dihantui rasa bersalah. Dan ternyata kesimpulannya dan jawabnya pun cukup miris semua kembali kepada yang namanya "Ego".
Yup,, Ego,, sahabat ku merasa tak perlu lah mengakui kesalahan kepada bawahannya (karena memang sahabat ku ini punya posisi yang lumayan tinggi di kantor nya), "mau diletakkan kemana muka ku kalau aku bilang itu? lebih baik aku simpan saja di hati, lama-lama juga akan lupa", ujarnya via telepon sambil sedikit tertawa. "Tapi,, bagaimana dengan bawahan mu yang jadi sipesakitan itu? menanggung akibat dari kesalahan yang tak pernah ia buat? kamu tega?", tanya ku.