Memandang deretan tulisan status teman-teman di beranda facebook membuat ku melengkungkan senyum. Beragam celoteh terlontar ada yang menunjukkan keceriaan ataupun lukisan keluh kesah dalam menjalani kehidupan. Dan dari status-status itulah aku pun memperoleh ide untuk mempraktekkan membuat banner pertama ku ini. Terima kasih untuk ilmu barunya Pak Mars dan terima kasih untuk info yang bermanfaatnya Pakies. ^_^
Tuesday, July 30, 2013
Thursday, July 25, 2013
Filosofi Pewayangan
"Kamu tahu filosofi pewayangan tentang kepemimpinan yang baik?", akhirnya ia pun membuka mulutnya setelah kenyang mendengar keluh-kesah ku. Aku pun mendongakkan kepala, menatap mata nya sembari mencari jawaban atas pertanyaan sahabat yang selalu sabar menjadi tong sampah keluh ku. "Hmm,,, apa filosofinya?", tanya ku singkat setelah tak berhasil menemukan jawaban atas pertanyaannya.
"Hahahaha!! enak saja,, mau langsung dapat jawaban, usaha nya mana?", ujarnya sembari menderlik kan mata nya yang penuh canda. "Huuh,, pelitnya!! aku sedang malas berpikir!!", balas ku sembari melipat-lipat muka menjadi delapan belas lipatan. "Baik lah, dengarkan baik-baik, aku tak akan mengulang!", ujarnya mengawali cerita dengan sebuah senyum. Aku pun membalas senyumnya dengan anggukan kepala.
Menurut filosofi wayang, untung menjadi pemimpin yang baik, maka harus memiliki delapan sifat pemimpin. yaitu:
Pertama, pemimpin yang baik harus memiliki sifat seperti matahari (surya), "Coba lihat matahari, setiap pagi matahari selalu terbit di sebelah timur dan sore akan
tenggelam di sebelah barat tepat pada waktunya. Dengan sinarnya, ia memberikan kekuatan,
energi, semangat, dan harapan untuk hidup. Dari sifat itulah, seorang pemimpin seharusnya dapat mencontoh
sifat kedisiplinan dalam menjalani kehidupan, selalu memberikan
kekuatan, semangat, dan harapan bagi dirinya dan kemudian ditularkan
kepada semua yang ada di sekelilingnya, terutama keluarga dan
masyarakat. Selain itu, matahari pelita dunia dan diharapkan seorang pemimpin
juga dapat berperan sebagai penerang kehidupan yang dipimpinnya. Jadi, jangan
berlaku sebaliknya, menimbulkan ketidakdisiplinan kinerja, menciptakan situasi
panas, tidak bersemangat kerja, dan menumbuhkan permusuhan satu sama
lain.
Kedua, seorang pemimpin yang baik harus memiliki sifat bulan (candra), dimana saat malam dan sinar matahari sudah tidak
lagi menerangi sebagian bumi maka sinar bulan akan menggantikan
kedudukan matahari, yaitu penerang malam. Makna filosofisnya, pemimpin
harus bisa mencontoh bulan yang dapat menerangi diri sendiri dan orang
lain saat dalam kegelapan hati dan pikiran. artinya sebagai penerang, seorang pemimpin akan memberi nasihat, penjelasan, pendidikan,
dan memberikan suri tauladan bagi orang yang belum mengerti atau yang
sesat. Bukan sebaliknya, malah tidak memberikan contoh yang baik, mudah
sekali berkata bohong dan bertindak diktator, serta membiarkan
masyarakat tetap hidup dalam kegelapan.
Ketiga, jadilah bintang (kartika) karena Bintang dapat dijadikan sebagai pedoman para
nelayan atau pelaut yang fungsinya dapat menggantikan peralatan kompas
jika ingin bepergian berlayar pada malam. Filosofisnya, seorang pemimpin
harus bisa memberikan pedoman atau petunjuk cara melangkah ke arah yang
benar supaya tidak tersesat, menjadi teladan bagi orang lain, dan
hendaknya dapat menampilkan diri dengan baik dan benar serta tidak
mengajarkan KKN.
Keempat, seorang pemimpin harus bisa menjadi bumi, tanah atau kisma. Tanah atau bumi memiliki sifat sabar, welas asih
atau murah hati. Biar bumi diinjak-injak, digali, dibom, bahkan
diperlakukan apa saja, ia tidak akan bereaksi apa pun dan akan menerima
apa adanya. Filosofisnya, seorang pemimpin hendaknya bisa mencontoh
sifat bumi, yaitu sebagai tempat berpijak, tumpuan bagi yang
berkeluh-kesah dan pengayoman masyarakat. Bukan sebaliknya, tempat
keresahan, kegundahan, dan ketidakpastian.
Kelima, jadilah seperti laut, samudera atau baruna. Laut merupakan muara (hilir) semua sungai
yang mengalir dari pegunungan (hulu), baik berasal dari sungai besar
atau kecil, sungai bersih atau kotor (berpolusi), maupun sungai
berkelok-kelok atau lurus. Filosofisnya, pemimpin hendaknya harus siap
sebagai penampung berbagai kesulitan yang sedang dilanda masyarakat,
penciptaan kehidupan, kesabaran, penyejuk, kehausan akan informasi, dan
transformasi. Bukan menjadi penciptaan bencana dalam kehidupan yang
sulit dan tidak mau menerima keluhan masyarakat serta apatis.
Keenam, jadilah api atau dahana. Sifat api adalah melahap apa saja yang ada di
dekatnya tanpa melihat siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa.
Filosofisnya, seorang pemimpin harus berani bertindak tegas dan tanpa
pandang bulu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan sebagai tempat
penerang hati-nurani, pelita hidup dan kehidupan. Bukan sebaliknya,
pemicu, provokator atau pembakar nafsu amarah dan nafsu setan serta
membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam tata kehidupan
bernegara.
Ketujuh, jadilah angin atau maruta. Sifat angin bisa bertiup ke mana-mana dan
ada di mana-mana yang tidak membedakan ruang, waktu, dan tempat. Nilai
filosofisnya, seorang pemimpin harus bisa masuk ke segala lini, tidak
membedakan suku, bangsa, ras, dan agama yang bisa dirasakan sampai ke
masyarakat tingkat bawah sekalipun.
Kedelapan, jadilah langit atau angkasa. Langit merupakan tempat bagi
benda-benda langit, yaitu bintang, bulan, meteor, dan komet. Pada saat
langit mendung dan terlihat hitam kelam disertai suara gelegar guntur
maupun kilatan petir yang akhirnya muncul hujan deras, langit tetap diam
dan tidak pernah protes. Filosofisnya, seorang pemimpin harus tetap
tegar, perkasa, dan percaya diri dalam menghadapi suara masyarakat yang
kencang, tekanan para demonstran, lawan politik, dan berbagai tantangan
lainnya. Pada saat udara cerah, langit pun cerah. Sehingga seorang pemimpin
haruslah memiliki sifat berwibawa dan selalu bermanfaat. Munculnya suara
sumbang, digoyang demonstran atau kelompok oposisi merupakan pelengkap
isi negara.
"Nah, itulah filosofi pewayangan tentang pemimpin yang baik, sayangnya masih belum banyak pemimpin yang menggunakan filosofi aseli negara kita ini", ujarnya mengakhiri. Aku tersenyum menganggukkan kepala dengan system otak yang bekerja berusaha mencerna tentang filosofi pewayangan.
Tuesday, July 16, 2013
Mereka hanya perlu diberi kesempatan,,,
Suara merdu BCL melantun merdu dari hape ku yang artinya ada sebuah sms yang masuk. "Kemana saja!!!", itulah kalimat singkat yang aku baca sambil sedikit tersenyum. "Semalaman aku malas buka lepi masbro, rada bosen karena beberapa hari ini harus memenuhi deadline tanggal lima belas", balas ku sambil berbaring menonton tv sambil menunggu pagi setelah tadarusan satu zuz.
Tak lama kemudian lagu cinta sejati nya BCL kembali terdengar, sms balasan pun ku terima lagi. "Makanya kerjaan jangan ditumpuk, kebiasaan tuh!", ujarnya sedikit mengomel dengan tulisan. "Hahaha, biarin!! Kamu tak pernah tau sih nikmatnya kerja di ambang deadline!", balas ku dengan mengakhiri dengan emo :P
"Ya terserah kamu! Apa cerita? Sudah lama aku tak mendengar cerita mu?", ujarnya masih berbicara dengan tulisan.
"Hmmm,, aku kembali melihat semangat api semangat dari teman- teman LKM masbro, bayangkan teman-teman LKM dari dua desa dampingan ku pada begadang menyelesaikan Proposal PLPBK yang hanya diberi tenggat waktu 2 hari. Walau ada satu desa yang tidak bisa menyelesaikan satu proposal karena pak kepala desa dan pak camat nya keluar kota, aku merasa perjuangan mereka sudah bisa diapresiasikan positif kalau mereka mampu dan mau ituk berubah", ujar ku dalam sms yang menghabiskan jatah 3 quota sms.
"Mereka hanya perlu diberi kesempatan", kembali dalam hitungan detik aku menerima balasan sms. "Yup,, benar masbro memberikan kesempatan untuk mereka berapresiasi sebagai subject program!", jawab ku sembari tersenyum dengan menekan tab "send" di hp.
Akhirnya acara berbalas sms pun diteruskan dengan topik yang beragam sampai akhirnya pak mentari menunjukkan senyum nya dibalik awan putih.
Sunday, July 7, 2013
Tralaaa,,, alhamdulillah bisa posting pakai hape lagi
Sudah lama rasanya aku tidak posting lagi menggunakan hp, entah karena sok sibuk atau apa sampai-sampai urusan download aplikasi ngeblog pun jadi tidak sempat.
Semua ini karena pindahan dari hape nya "si java" ke "si robot hijau". Kalau dengan si java semuanya aman-aman saja, tidak mesti instal aplikasi. Tapi karena rada harus mengikuti perputaran jaman ya mau tak mau mesti ngikuti aturan si robot hijau.
Hari ini akhirnya bisa aku sempatkan untuk browsing mencari si aplikasi, dan memang tak diduga aplikasi nya sudah ada di google store aplikasi dan gratis pula , huft langsung deh ku download dengan menghabiskan quota hanya 3.06MB untuk pemasangannya. Dan trala akhirnya aku bisa posting secara mobile lagi tanpa mesti repot buka si lepi seperti saat ini. ^_^
Subscribe to:
Posts (Atom)