Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Tuesday, July 30, 2013

Banner Pertama Ku

Memandang deretan tulisan status teman-teman di beranda facebook membuat ku melengkungkan senyum. Beragam celoteh  terlontar ada yang menunjukkan keceriaan ataupun lukisan keluh kesah dalam menjalani kehidupan. Dan dari status-status itulah aku pun memperoleh ide untuk mempraktekkan membuat banner pertama ku ini. Terima kasih untuk ilmu barunya Pak Mars dan terima kasih untuk info yang bermanfaatnya Pakies. ^_^


 


Banner ini diikutkan pada lomba bikin flash di metamarsphose
 

Thursday, July 25, 2013

Filosofi Pewayangan

"Kamu tahu filosofi pewayangan tentang kepemimpinan yang baik?", akhirnya ia pun membuka mulutnya setelah kenyang mendengar keluh-kesah ku. Aku pun mendongakkan kepala, menatap mata nya sembari mencari jawaban atas pertanyaan sahabat yang selalu sabar menjadi tong sampah keluh ku. "Hmm,,, apa filosofinya?", tanya ku singkat setelah tak berhasil menemukan jawaban atas pertanyaannya.

"Hahahaha!! enak saja,, mau langsung dapat jawaban, usaha nya mana?", ujarnya sembari menderlik kan mata nya yang penuh canda. "Huuh,, pelitnya!! aku sedang malas berpikir!!", balas ku sembari melipat-lipat muka menjadi delapan belas lipatan. "Baik lah, dengarkan baik-baik, aku tak akan mengulang!", ujarnya  mengawali cerita dengan sebuah senyum. Aku pun membalas senyumnya dengan anggukan kepala.


Menurut filosofi wayang, untung menjadi pemimpin yang baik, maka harus memiliki delapan sifat pemimpin. yaitu:

Pertama, pemimpin yang baik harus memiliki sifat seperti matahari (surya), "Coba  lihat matahari, setiap pagi matahari selalu terbit di sebelah timur dan sore akan tenggelam di sebelah barat tepat pada waktunya. Dengan sinarnya, ia memberikan kekuatan, energi, semangat, dan harapan untuk hidup. Dari sifat itulah, seorang pemimpin seharusnya dapat mencontoh sifat kedisiplinan dalam menjalani kehidupan, selalu memberikan kekuatan, semangat, dan harapan bagi dirinya dan kemudian ditularkan kepada semua yang ada di sekelilingnya, terutama keluarga dan masyarakat. Selain itu, matahari pelita dunia dan diharapkan seorang pemimpin juga dapat berperan sebagai penerang kehidupan yang dipimpinnya. Jadi, jangan berlaku sebaliknya, menimbulkan ketidakdisiplinan kinerja, menciptakan situasi panas, tidak bersemangat kerja, dan menumbuhkan permusuhan satu sama lain.

Kedua, seorang pemimpin yang baik harus memiliki sifat bulan (candra), dimana saat malam dan sinar matahari sudah tidak lagi menerangi sebagian bumi maka sinar bulan akan menggantikan kedudukan matahari, yaitu penerang malam. Makna filosofisnya, pemimpin harus bisa mencontoh bulan yang dapat menerangi diri sendiri dan orang lain saat dalam kegelapan hati dan pikiran. artinya sebagai penerang, seorang pemimpin akan memberi nasihat, penjelasan, pendidikan, dan memberikan suri tauladan bagi orang yang belum mengerti atau yang sesat. Bukan sebaliknya, malah tidak memberikan contoh yang baik, mudah sekali berkata bohong dan bertindak diktator, serta membiarkan masyarakat tetap hidup dalam kegelapan.

Ketiga, jadilah bintang (kartika) karena Bintang dapat dijadikan sebagai pedoman para nelayan atau pelaut yang fungsinya dapat menggantikan peralatan kompas jika ingin bepergian berlayar pada malam. Filosofisnya, seorang pemimpin harus bisa memberikan pedoman atau petunjuk cara melangkah ke arah yang benar supaya tidak tersesat, menjadi teladan bagi orang lain, dan hendaknya dapat menampilkan diri dengan baik dan benar serta tidak mengajarkan KKN.

Keempat, seorang pemimpin harus bisa menjadi bumi, tanah atau kisma. Tanah atau bumi memiliki sifat sabar, welas asih atau murah hati. Biar bumi diinjak-injak, digali, dibom, bahkan diperlakukan apa saja, ia tidak akan bereaksi apa pun dan akan menerima apa adanya. Filosofisnya, seorang pemimpin hendaknya bisa mencontoh sifat bumi, yaitu sebagai tempat berpijak, tumpuan bagi yang berkeluh-kesah dan pengayoman masyarakat. Bukan sebaliknya, tempat keresahan, kegundahan, dan ketidakpastian.

Kelima, jadilah seperti laut, samudera atau baruna. Laut merupakan muara (hilir) semua sungai yang mengalir dari pegunungan (hulu), baik berasal dari sungai besar atau kecil, sungai bersih atau kotor (berpolusi), maupun sungai berkelok-kelok atau lurus. Filosofisnya, pemimpin hendaknya harus siap sebagai penampung berbagai kesulitan yang sedang dilanda masyarakat, penciptaan kehidupan, kesabaran, penyejuk, kehausan akan informasi, dan transformasi. Bukan menjadi penciptaan bencana dalam kehidupan yang sulit dan tidak mau menerima keluhan masyarakat serta apatis.

Keenam, jadilah api atau dahana. Sifat api adalah melahap apa saja yang ada di dekatnya tanpa melihat siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Filosofisnya, seorang pemimpin harus berani bertindak tegas dan tanpa pandang bulu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan sebagai tempat penerang hati-nurani, pelita hidup dan kehidupan. Bukan sebaliknya, pemicu, provokator atau pembakar nafsu amarah dan nafsu setan serta membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam tata kehidupan bernegara.

Ketujuh, jadilah angin atau maruta. Sifat angin bisa bertiup ke mana-mana dan ada di mana-mana yang tidak membedakan ruang, waktu, dan tempat. Nilai filosofisnya, seorang pemimpin harus bisa masuk ke segala lini, tidak membedakan suku, bangsa, ras, dan agama yang bisa dirasakan sampai ke masyarakat tingkat bawah sekalipun.

Kedelapan, jadilah langit atau angkasa. Langit merupakan tempat bagi benda-benda langit, yaitu bintang, bulan, meteor, dan komet. Pada saat langit mendung dan terlihat hitam kelam disertai suara gelegar guntur maupun kilatan petir yang akhirnya muncul hujan deras, langit tetap diam dan tidak pernah protes. Filosofisnya, seorang pemimpin harus tetap tegar, perkasa, dan percaya diri dalam menghadapi suara masyarakat yang kencang, tekanan para demonstran, lawan politik, dan berbagai tantangan lainnya. Pada saat udara cerah, langit pun cerah. Sehingga seorang pemimpin haruslah memiliki sifat berwibawa dan selalu bermanfaat. Munculnya suara sumbang, digoyang demonstran atau kelompok oposisi merupakan pelengkap isi negara.

"Nah, itulah filosofi pewayangan tentang pemimpin yang baik, sayangnya masih belum banyak pemimpin yang menggunakan filosofi aseli negara kita ini", ujarnya mengakhiri. Aku tersenyum  menganggukkan kepala dengan system otak yang bekerja berusaha mencerna tentang filosofi pewayangan.

Tuesday, July 16, 2013

Mereka hanya perlu diberi kesempatan,,,

Suara merdu BCL melantun merdu dari hape ku yang artinya ada sebuah sms yang masuk. "Kemana saja!!!", itulah kalimat singkat yang aku baca sambil sedikit tersenyum. "Semalaman aku malas buka lepi masbro,  rada bosen karena beberapa hari ini harus memenuhi deadline tanggal lima belas", balas ku sambil berbaring menonton tv sambil menunggu pagi setelah tadarusan satu zuz. 

Tak lama kemudian lagu cinta sejati nya BCL kembali terdengar, sms balasan pun ku terima lagi. "Makanya kerjaan jangan ditumpuk, kebiasaan tuh!", ujarnya sedikit mengomel dengan tulisan. "Hahaha, biarin!! Kamu tak pernah tau sih nikmatnya kerja di ambang deadline!", balas ku dengan mengakhiri dengan emo :P 

"Ya terserah kamu! Apa cerita?  Sudah lama aku tak mendengar cerita mu?", ujarnya masih berbicara dengan tulisan.

"Hmmm,, aku kembali melihat semangat api semangat dari teman- teman LKM masbro, bayangkan teman-teman LKM dari dua desa dampingan ku pada begadang menyelesaikan Proposal PLPBK yang hanya diberi tenggat waktu 2 hari. Walau ada satu desa yang tidak bisa menyelesaikan satu proposal karena pak kepala desa dan pak camat nya keluar kota,  aku merasa perjuangan mereka sudah bisa diapresiasikan positif kalau mereka mampu dan mau ituk berubah", ujar ku dalam sms yang menghabiskan jatah 3 quota sms.

"Mereka hanya perlu diberi kesempatan", kembali dalam hitungan detik aku menerima balasan sms. "Yup,, benar masbro memberikan kesempatan untuk mereka berapresiasi sebagai subject program!", jawab ku sembari tersenyum dengan menekan tab "send" di hp.

Akhirnya acara berbalas sms pun diteruskan dengan topik yang beragam sampai akhirnya pak mentari menunjukkan senyum nya dibalik awan putih.

Sunday, July 7, 2013

Tralaaa,,, alhamdulillah bisa posting pakai hape lagi

Sudah lama rasanya aku tidak posting lagi menggunakan hp,  entah karena sok sibuk atau apa sampai-sampai urusan download aplikasi ngeblog pun jadi tidak sempat.

Semua ini karena pindahan dari hape nya "si java" ke "si robot hijau".  Kalau dengan si java semuanya aman-aman saja,  tidak mesti instal aplikasi.  Tapi karena rada harus mengikuti perputaran jaman ya mau tak mau mesti ngikuti aturan si robot hijau.

Hari ini akhirnya bisa aku sempatkan untuk browsing mencari si aplikasi, dan memang tak diduga aplikasi nya sudah ada di google store aplikasi dan gratis pula , huft langsung deh ku download dengan menghabiskan quota hanya 3.06MB untuk pemasangannya. Dan trala akhirnya aku bisa posting secara mobile lagi tanpa mesti repot buka si lepi seperti saat ini.  ^_^