Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Monday, February 24, 2014

Kupu-Kupu

Seekor kupu-kupu masuk ke dalam kamar ku, ia terbang mengitari seluruh ruangan. Pandanganku selalu mengikuti kemana ia terbang, berputar-putar mengelilingi lampu, terbang menabrak tembok, atau berkeliling-keling ke sembarang arah.

Konon kata orang, kalau ada kupu-kupu yang masuk ke rumah, artinya akan ada tamu yang datang. Mitos kah atau kenyataan? tapi hal ini telah aku dengar sejak lama.

Entah kenapa, jemari ku segera menari di atas keyboard, memasukkan kata kunci "kupu-kupu masuk rumah" di search google. Banyak sekali artikel tentang hal ini yang keluar, dan yang diurutan paling atas adalah http://www.primbon.com/hewan.htm

Sunday, February 16, 2014

Ketakutanku Sendiri

Setelah menyelesaikan acara print me-print instrumen uji petik pelatihan masyarakat, entah kenapa aku begitu rindu menarikan jemari di malam tanpa hujan ini. Berbagai rasa tak biasa berkecamuk di dalam benak ku, rasa suka dan tak suka mewarnai hari-hari ku, dan pastinya semua kisah di baturaja begitu menyita alam pikir ku, sampai-sampai di dalam tidur pun aku tetap berpikir tentang baturaja.

Kota Baturaja yang dari kultur geografisnya mengingatkan ku pada kota Curup ini, menurutku tidaklah se-ekstrim seperti awal aku mendengar cerita-cerita tentangnya. Aku lihat, sebetulnya masih banyak sekali yang indah di sini, hanya saja keindahan itu masih tersimpan rapi, seperti suatu adat-istiadat lampau yang memandang aneh pada budaya baru yang masuk.

Thursday, February 6, 2014

Pagi yang Dingin

Pagi yang dingin dengan sesekali terdengar ucapan "assalamualaikum" dari seekor burung beo di rumah kos ini kembali membuka lembar hari ku di kota Baturaja. Sudah genap satu bulan aku menginjakkan kaki di kota, dimana PT.Semen Baturaja yang begitu terkenal di Indonesia ini berada.

Entah apa yang aku pikirkan, tapi waktu satu bulan untuk melihat dan mendengar sepertinya sudah cukup bagi ku untuk segera melakukan sesuatu, dengan tetap berharap untuk kebaikkan.