Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Tuesday, June 16, 2015

Gemuruh di Dada

"Kamu kenapa?", suara parau di ujung telepon bertanya bagai bisa membaca apa yang aku pikirkan. "Entahlah, tapi dihati begitu bergemuruh, bagai gelombang angin amarah yang bergulung siap meluluh lantakkan semua", jawabku sembari menyibakkan ujung jilbab ke belakang. "Hahahaha,,, galau ni yeew!!", ujarnya bukan menghibur malah mengolok-olok keresahanku.

Aku hanya diam, ingin rasanya aku menutup telepon seperti waktu yang sudah. Tapi kali ini aku hanya mendengarkan dengan setengah hati tawa diujung telepon. "Ayo cerita, kenapa?", bujuknya dengan nada suara serius. "Tak lah, aku sudah males! Enakan juga tidur!", ujarku masih menyimpan dongkol didada. "Hahaha,, merajuk nih yeee!!", oloknya kembali dengan tawa terbahak yang lama.

Gemuruh di dada semakin menjadi-jadi, sebelum larva panas dimuntahkan aku pun memilih segera menutup telepon.

Saturday, June 13, 2015

Jangan Pernah Menyesal Menjadi Orang Baik

Memandang jejeran awan yang berbaris dari balik jendela dengan sepoi-sepoi angin yang bertiup dari kipas angin yang setia menemani melawan gerahnya bumi sriwijaya ini, membuatku hanyut untuk menarikan jemari di keypad tablet.

Seminggu ini banyak kisah yang terjadi, diawali tertohoknya sanubari saat menyadari bahwa aku begitu malu menjadi seorang melayu yang tak mengerti hebatnya budaya melayu, sampai pada beberapa kisah tentang dunia pemberdayaan dari kacamata sosialisasi.

Oh ya, seminggu ini aku banyak melihat wajah-wajah penuh sedih diteman-teman fasilitator, wajah-wajah meminta keadilan, meminta perhatian, sampai pada harapan pengakuan atas apa yang telah dilakukan. "Aah,, aku dulu juga pernah merasa seperti yang mereka rasa, tapi aku tak bisa seperti mereka yang mengungkapkan dan menyampaikan rasa dihati", gumamku didalam hati.

Tetapi, sekarang aku merasakan hikmah keluh yang berhasil ku simpan sendiri, karena terkadang tak semua manusia akan mengerti tentang yang dikeluhkan, dan mengeluh dan berharap hanya pada Allah itu yang utama.

So, jangan pernah menyesal menjadi orang baik, lakukan kebaikkan semaksimal yang bisa dilakukan, hasilnya biarkan Allah yang menentukan. :-)

Thursday, June 4, 2015

Dear Hujan

Dear hujan
Setelah seharian ini, aku kembali merasakan sensasi aliran air mata
Seluruh rasa berkecamuk di hati,
Sedih, marah, gundah, tapi juga ada setitik rasa yang menyuruh untuk lebih memilih diam
Dear hujan,
Setelah 1 tahun ku pikir cukup untuk terhanyut mengikuti aliran air
Sekarang waktunya aku berenang melawan arus, walau sangat lelah dan pedih
Hanya pada Allah aku meminta perlindungan.

Tuesday, June 2, 2015

Ritual Sebelum Doa Tidur

Mau tidak mau, menjadi hal yang rutin kala sebelum tidur, aku memikirkan rencana dan target apa yang mesti dilakukan esok hari. Memikirkan hal ini kadang membuat kepala terasa mau pecah, karena perencanaan yang dibuat setiap hari, tak semuanya berjalan mulus. Karena itu plan B sampai dengan plan Z harus dipersiapkan.

Seperti malam ini, banyak sekali target yang aku buat untuk esok, "aah,,target ini harus terlaksana, karena target ini merupakan pondasi untuk menunjang tujuan besar yang utama", gumam ku sendiri sembari menarikan jemari di keypad tab.

kebiasaan rutin yang sering menjerumuskan ku menjadi seorang insomnia ini pernah aku coba tinggalkan, tapi ternyata hal tersebut berbuah pahit, "no planning, no reaction, and no product!", dan esoknya seharian aku hanya bengong menatap lcd lepi.

So, aku anggap ini ritual sebelum doa tidur, met malam all. :-)