Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Sunday, April 24, 2016

Sehari Lari dari Kenyataan

Dunia kerja sekarang begitu rumit, ya, sangat rumit, sampai-sampai aku merasa menjadi bukan diriku sendiri ketika berada di dalamnya. Dari senin sampai dengan jum'at aku merasa kebebasan dan hak asasi sangat terkekang, tak bisa protes, tak boleh protes, bila mau protes ya aku harus keluar dari lingkaran ini.

Apa aku berani untuk melangkah keluar? mengikuti para senior yang terlebih dulu meninggalkan dunia kerja yang terlalu dinamis? menutup buku dan mengakhiri semuanya.

Aaah,,,,, Weekend,,, ngegames saja yuuk,,,,,,,,,,,,, 

**ambil langkah sejuta, sehari lagi punya waktu lari dari kenyataan.

Wednesday, April 20, 2016

Mengalihkan Pembicaraan

"Jadi kamu tak percaya dengannya?", sekali lagi dia bertanya sambil menyeruput wedang jahe di 1820 Mdpl Gunung Dempo. Aku hanya bisa mengangguk sambil melepaskan pandangan ke hamparan perkebunan teh yang membentang eksotik. Belaian angin pergunungan merengkuhku untuk tetap terdiam.

"Lalu sampai kapan kamu akan tetap tak bisa membuka hati untuk memberi kepercayaan? ingat, tak semua orang bersalah kepadamu, jadi jangan sampai kamu menghukum orang yang sama sekali tak bersalah padamu!", tanyanya kembali tetap tak berpaling bercengkerama dengan kepulan asap dari gelas wedang jahe.


"Please, jangan bertanya yang aku tak bisa menjawabnya, hmm.. coba lihat itu, ketika kita merasa naik ke sini berputar-putar, ternyata jalanannya sama sekali tak memutar!", ujarku menunjukkan jalan pendakian untuk mengalihkan pembicaraan.

Dia ikut memandang kemana arah ku menunjuk, aku tahu dia diam karena dia tahu betapa keras kepalanya aku untuk tak menjawab pertanyaan-pertanyaannya.