Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, February 20, 2016

Aku Punya Alasan...

"Hoeei!!! ngapain kamu disini!", teriakkan suara cempreng yang sangat akrab ditelinga, menghamburkan lamunanku. "Tak ada, aku hanya menunggu kiriman email dari teman-teman yang sampai sekarang tak kunjung datang", jawabku pelan sembari memandang ke arah yang berbeda untuk menyembunyikan mata yang masih saja tak berhenti mengalirkan air mata."Soal kerjaan lagi! kamu masih tak lelah kerja disitu?", tanyanya sambil menghela nafas berat dan kemudian duduk disampingku.

Aku tak mampu menjawab pertanyaan atau memalingkan wajah memandang kepadanya. Aku tertunduk diam dalam belaian sang bayu yang bertiup mesra seusai merayakan pesta dengan alunan rinai hujan.

Saturday, February 6, 2016

Hai bintang

Hai bintang,
Kilau mu begitu sulit untuk bisa membuatku berpaling melupakan,
Tapi aku juga sadar aku tak mampu menggapaimu.

Hai bintang,
Aku berdiri disini memandangmu
Yup, hanya mampu memandang tanpa mampu berkata seperti saat dulu

Hai bintang,
Ternyata engkau sangat tinggi
Kerling sinarmu hanya fatamorgana
Yang sekarang membuatku terdiam dalam kelam malam

Tuesday, February 2, 2016

Mendobrak Sisi Pekat Hati

"Bunuh diri?? huaaah tak mau!! dosaaaa!!", teriak ku merespon cepat ucapan sahabat yang menjadi teman curhat di awal pagi.

"Masih ingat dosa? kenapa bisa bilang separuh jiwa pergi?", ujarnya lagi sedikit ketus tapi sangat menohok ke sanubari.

"iya, tapi tetap aku manusia, masa tak boleh sedih?", kilah ku sembari merengutkan wajah menjadi delapan lipatan.

"dan sejatinya mengapa harus kecewa dan sedih jika kita benar-benar mencintai... harusnya kita bangga dong ketika orang yang kita cintai itu mendapatkan kebahagiaan... karena itu yang  seharusnya ada dalam setiap harap dan do'a", jawabnya pelan, tapi lagi-lagi mendobrak sisi pekat hati.


*hanya penggalan curhat dengan kak Meton di awal pagi.