Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, June 12, 2010

Ke-10 : Kerinduan

Sabtu, 12 Juni 2010

Kalau sobat tanya apa yang aku rasa sekarang? Aku muak.........!!! Tapi kenapa aku bertahan? Aaahh...... Sepertinya perjalanan ku dalam program ini akan semakin sulit, karena aku tidak lagi merasakan indahnya team. Tapi, bisa jadi aku sendiri yang salah, dan aku juga merasa ini sepenuhnya memang salahku, hiks...
Seperti pada hari ini, sungguh aku merasa tidak mempunyai team lagi, ikatan koordinasi melemah, komunikasi juga melemah, dan kebersamaan juga sangat kecil. Apakah ini yang aku pertahankan?
Ya Allah, mengapa kau beri aku rasa sayang ke desa dampingan? mengapa setiap aku berpikir untuk mengakhiri pekerjaan ini, wajah dan cita-cita warga desa yang sering mereka curhatkan kepadaku selalu membuatku merasa harus bertahan? Tapi aku lelah, aku lelah.......
Aku rindu teamku dahulu, aku rindu adanya Mumun, aku rindu adanya mbak dewi, aku rindu berjalan ke desa bersama mereka.
Aku bisa berpura-pura tertawa bersama teamku, tawa semu......hanya tawa semu, karena nikmat yang aku rasakan juga semu, karena itu aku sering lebih memilih pergi ke desa sendiri.
Aku berhitung ya Allah, kenapa sekarang air mata ku mudah sekali mengalir? aku sering sekali terisak-isak sendiri, semoga aku tidak menjadi seorang paranoid.......................

Ada kerinduan hampiri hatiku
Membawa diri ku di dalam kesunyian
Dingin sepi kerap menyapa

Air mata jatuh, lukisan raga
Kadang ku kuat setegar karang
Kadang ku rapuh lemah liar merana
Aku wanita biasa

1 comment:

Anonymous said...

kau kuat,, kuat sekali adikku yang tersayang,,,