"Kemana aja loe, hilang kayak ditelan bumi?", seperti biasa sapaannya lembut tapi cukup membuat ku merasa keki. "Rame juga", jawab ku sambil melihat ke sekitar ruang seminar peringatan hari bumi tanpa mengindahkan pertanyaannya.
"Guplak!", gulungan kertas materi seminar akhirnya mampir di kepala. "Kebiasan loe, kalau orang nanya ya dijawab", ujarnya sewot dan hanya aku balas dengan cengar-cengir sambil mengusap kepala.
"Kenapaaa?? kangen pake banget ya sama aku?", ujar ku memasang muka manja tapi kebanyakkan yang lain bilang bukan manja tapi ngeselin.
"Males gue jauh-jauh kesini dapat sambutan loe kayak gini, pake acara datangnya lama dan telat pula!", sekali ini dia pasang muka lipat tiga sebagai tanda aku harus sedikit mengurangi kadar bercanda.