Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, March 23, 2016

Seminar itu.....

"Kemana aja loe, hilang kayak ditelan bumi?", seperti biasa sapaannya lembut tapi cukup membuat ku merasa keki. "Rame juga", jawab ku sambil melihat ke sekitar ruang seminar peringatan hari bumi tanpa mengindahkan pertanyaannya.

"Guplak!", gulungan kertas materi seminar akhirnya mampir di kepala. "Kebiasan loe, kalau orang nanya ya dijawab", ujarnya sewot dan hanya aku balas dengan cengar-cengir sambil mengusap kepala.

 "Kenapaaa?? kangen pake banget ya sama aku?", ujar ku memasang muka manja tapi kebanyakkan yang lain bilang bukan manja tapi ngeselin.

"Males gue jauh-jauh kesini dapat sambutan loe kayak gini, pake acara datangnya lama dan telat pula!", sekali ini dia pasang muka lipat tiga sebagai tanda aku harus sedikit mengurangi kadar bercanda.

Tuesday, March 8, 2016

#Gagal Paham: Festival Gerhana Matahari Total 2016 kota Palembang

Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi sebuah fenomena yang cukup menarik perhatian semua orang di bulan Maret 2016. GMT ini konon katanya hanya bisa dinikmati di Indonesia saja dan akan melintasi 12 kota di Indonesia tepat pada tanggal 9 Maret 2016, dan kota Palembang menjadi salah satunya.

Aku tidak akan bercerita tentang apa itu GMT, semua pasti sudah bisa tanya langsung ke si mbah Google. Tapi aku hanya ingin sedikit menceritakan bagaimana kota Palembang melakukan persiapan untuk suatu fenomena yang  hanya berdurasi kurang lebih satu jam saja.

Kotaku sepertinya sangat serius dalam mennghadapi fenomena langka ini yaitu dengan membuat even skala internasional yang berjudul "Festival Gerhana Matahari Total 2016" bertempat terpusat di Jembatan Ampera dan Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). 

Mungkin sedikit berlebihan sih Festival ini, karena jembatan Ampera  yang merupakan "Landmark" nya kota Palembang akan ditutup seharian, tapi aku yakin dinas pariwisata pastinya mempunyai alasan kuat untuk hal ini sebab penutupan jembatan ampera artinya sama dengan menghentikan detak jantung arus trasportasi kota Palembang.

Wednesday, March 2, 2016

Hari ini Berbeda dari Delapan Tahun Lalu

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu....

Sudah lama aku tak termangu di jendela ini, memandang tarian hujan yang iramanya bagai menghentikan waktu untuk berdetak. Tak terasa sudah  hampir delapan tahun aku menjadikan blog ini agenda catatan kehidupan ku. Banyak tulisan nyata, tapi juga banyak tulisan yang disemukan agar tak semua orang bisa mengerti kecuali  beberapa orang saja yang boleh mengerti.

Aku kembali memandang dedaunan yang riang tertimpa hujan, memejamkan mata mencoba merasakan rasa yang selalu aku rindu saat  jari menari di atas keyboard. Meresapi nikmatnya kemerdekaan merangkai kata, tanpa ada beban "sebab dan akibat" dari tulisan yang tercipta.

Tapi aku sadar, hari ini berbeda dari delapan tahun yang lalu. Tarian jemariku juga harus mempunyai irama yang berbeda, tapi roh kemerdekaan yang seperti dulu harus sama dan harus aku perjuangkan.