Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, February 20, 2010

Ke-29 : Untuk Fasilitator


Sabtu, 20 Februari 2010

Alhamdulillah rampung juga aku baca novel "serenade 2 cinta" ini. Great! ceritanya bagus sekali, menggambarkan kehidupan seoran fasilitator di desa Riung-Flores. Hmm.. ada cuplikkan yang menarik dari novel ini, semoga dapat menjadikan semangat bagi semua fasilitator:

......Tuhan telah memilih anda menjadi bagian dari program ini. Bukan sebuah kebetulan, jika diantara ratusan juta penduduk Indonesia, Anda yang "diutus" untuk menjadi jembatan bagi masyarakat desa untuk meraih impiannya.

"Anda telah dibekali dengan berbagai kelebihan, pendidikan yang baik, pengetahuan yang luas, kemampuan untuk berkomunikasi, yang terpenting adalah telah "dibukakan hati" untuk menerima amanah ini. Mungkin ada diantara anda yang awalnya menerima pekerjaan ini bukan karena panggilan hati, sekadar untuk memperoleh penghasilan, atau daripada tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali. Namun sekarang, kita semua disini. Mari kita tanya lagi kehati nurani, sudah benarkan motivasi kita memilih jalur ini sebagai pengabdian diri?

"Masih banyak masyarakat kita yang tinggal dipelosok desa yang tak terjangkau transportasi. Tak ada dermaga yang memungkinkan kapal bertambat. Tak ada jalan yang menghubungkan mereka dengan dunia sekitarnya. Tak ada fasilitas kesehatan yang memungkinkan mereka mendapat pertolongan kala diserang penyakit. Tak ada akses bagi anak-anak untuk mengejar mimpinya melalui pendidikan yang baik".

"Sejujurnya saya iri dengan anda. anda begitu dekat dengan mereka. Anda bisa merasakan tinggal bersama mereka, di rumah reot berlantai tanah dengan makanan seadanya sekedar mengganjal perut yang lapar. Anda mampu berempati dan melihat bagaimana mereka yang memiliki anak-anak namun tak mampu menekolahkannya, berjalan puluhan kilometer menandu istri yang tengah hamil tua ke puskesmas di kecamatan hingga kaki bengkak, Saya sulit membayangkan tinggal di daerah terpencil dan terisolasi seperti yang dialami saudara-saudara kita di NTT ini. Saya sulit membayangkan menjadi saudara kita yang mencangkul batu-batu, menanam ubi, dan berjalan puluhan kilometer demi seember air bersih. Dan anda, para fasilitator masyarakat ini, tidak hanya mampu membayangkan, tapi anda ikut merasakan. Tak terkira betapa berharganya anda bagi kami. Anda semua ujung tombak program ini.

Saya selalu percaya, siapa menebar kebaikan akan menuai kebaikan berlipat. Siapa menebar kasih sayang, ia akan mendapat kasih sayang melimpah, Memang balasan tidak akan datang seketika, tapi kita percaya, berbagi dengan tulus akan selalu mendatangkan rasa bahagia.


No comments: