Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, February 13, 2010

Ke-13 : Malu


Sabtu, 13 Februari 2010

Huff... akhirnya aku sampai juga ke Bengkulu, setelah 2 minggu berturut-turut rencana ke Bengkulu di batalkan karena ada pertemuan di desa. Tadi kita iringan 2 motor, deffi bersama yuli dan aku sendiri. Jujur saja, kalau boleh memilih maunya aku ga bawa motor sendiri, karena bisa sport jantung di perjalanan selama kurang lebih 2 jam, tapi karena ga da yang bawain motor terpaksa deh... daripada mabuk naik angkot... hehehehehe

Sebelum berangkat tadi, Ismi telepon ingin ikut ke bengkulu, tapi karena aku takut sekali dan tdak pernah membonceng temen kalau ke Bengkulu, maka aku tolak, maaf ya friend... takut bener nih, baikknya kamu naik angkot saja, pasti terjamin sampai dengan selamat.

Ada cerita lucu tadi waktu diperjalanan, ada saudara Deffi yang kecelakaan di jalan, dan di bawa ke Puskesmas di Taba Penanjung, hmmm... setelah dilihat di sepanjang jalan ketika masuk ke wilayah Taba Penanjung, yang ada hanya rumah sakit daerah, setelah Deffi telepon ternyata benar di sana. Setelah menjenguk sebentar, kita pamit tuk langsung melanjutkan perjalanan. Ketika di parkiran ga sengaja banget aku keceplos , "wah wah RSUD kok dibilang Puskesmas, tapi beneran bentuknya seperti puskesmas!", ujarku. Ga tahunya perkataan ku itu di dengar langsung oleh seorang bapak yang kerja di Rumah Sakit itu, yang langsung di sanggahnya, memamg sekarang Rumah Sakit itu dalam pengembangan karena dulunya memang sebuah puskesmas. Yuuup.... malu bener aku pada saat itu, tapi juga ga bisa menahan ketawa, terlihat bener bapak itu sewot karena Rumah Sakitnya aku bilang puskesmas, di sepanjang jalan aku hanya bisa tertawa-tawa sendiri kalau ingat kejadian tersebut... makanya kalau ngomong liat-liat sikon dulu... hahahahahaha.

Sampai di Rumah kakakku di Penurunan-Bengkulu, rumah itu sepi bener. Memang tadi cek Indah sudah bilang kalau dia menginap di Manna, tempat saudara Kak Jac, sedihnya si pipi bakpau ikut juga. Hmmmm... kalau tidak karena mau liat Popon nikahan, ga bakalan aku bela-belain tinggal sendirian di rumah Bengkulu ini. Sepiiiiiiii..... kayaknya bakalan aku chat dan browsing sepanjang malam....... anggap aja di suruh istirahat total dari rutinitas pekerjaan dulu, hehehehe

No comments: