Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Thursday, August 26, 2010

Aku Sedih

Kamis, 26 Agustus 2010

Seperti biasa, aku mengisi pagi hariku bersama dunia maya. Hmm... sebetulnya ada rasa yang bergejolak di hatiku. Entah apakah ini perlu diceritakan atau malah sebetulnya membuka aib sendiri.

Aku sedang bersedih, dan aku juga sedang merindu. Aku rindu untuk segera pulang ke tanah kelahiranku, menjalani nikmat beribadah puasa bersama keluarga. Ada yang membuatku bersedih? Ya, aku sedih sekali, tapi aku juga tidak mempunyai daya untuk melakukan perubahan.

Sekarang aku lumayan malas untuk datang ke basecamp, aku banyak menyelesaikan pekerjaan ku di kost-an ku tercinta. Kalau sahabat-sahabat bertanya kenapa? aku jawab aku kesal melihat teman-teman yang katanya beragama Islam tidak puasa. Dan yang lebih aku kesal lagi, mereka tidak mempunyai sebuah rasa malu, untuk ketidak puasaannya, dan malah dengan arogan dan seenaknya minum dan merokok ditempat umum, hiks.. aku sedih Ya Allah, aku sayang teman-temanku tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa kecuali diam.

Sering aku bertanya, kenapa tidak puasa? Jawaban yang aku dapat juga bermacam-macam. Dan jawaban yang paling akrab ditelingaku adalah karena kesiangan sahur. Keesokan harinya, aku bertanya kembali, kenapa tidak puasa lagi? dan lagi-lagi aku mendapat jawaban yang disampaikan dengan tak ada rasa malu sama sekali dengan segelas kopi di hadapan dan sepuntung rokok di tangan, " Kalau sudah sekali pecah puasa, susah puasa kembali mi".

Ya Allah, jujur aku bukan orang yang sok alim atau mau ikut campur urusan orang lain. Tapi aku selalu mencoba menasehati, tapi mungkin bagaimana ucapanku akan didengar oleh senior-senior yang dari ilmu dan umur lebih dari pada ku. Aku sebetulnya merintih, ketika aku dengan terpaksa harus berada bersama-sama mereka, terhirup asap rokok, hiks... pilu.. tapi mungkin inilah resiko pekerjaan ku di tengah orang-orang lapangan.

Eitss.. sobat-sobat jangan berpikir negatif dengan seorang fasilitator dulu, karena orang-orang yang aku ceritakan di atas hanya mungkin 5% dari jumlah seluruh fasilitator di Curup ini. Karena, banyak juga fasilitator lainnya yang tetap menjalankan ibadah puasa dengan maksimal selain dari melaksanakan tugas memfasilitasi. Ketika aku sering shearing kepada mereka ketika sama-sama di basecamp, mereka berkata, "ini adalah bagian cobaan untuk puasa kita, dan kita tidak bisa merubah perilaku teman-teman yang tidak puasa selain mereka sendiri yang ingin berubah. Tugas kita hanya mengingatkan, dan berdoa untuk mereka". Hiks.. bijak sekali ya ^_^

Oh, iya.. kemarin malam kita melaksanakan buka puasa bersama. Hmmm... nikmatnya kebersamaan, Terima kasih Ya Allah... ^_^


"....Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan, hati tergetar menampar kering rerumputan. Perjalanan ini pun seperti jadi saksi gembala kecil menangis sedih...."
(berita kepada kawan-Ebiet)


Sumber Gambar : brownys25.blogspot.com

16 comments:

Unknown said...

Berkumpul bersama keluarga dan orang yang kita sayangi adalah suatu impian yang amat indah. Rumahku adalah sorgaku.
Alangkah nyamannya bila teman yang tidak puasa tersebut juga menghormati orang yang puasa. Dengan tidak melakukan aktivitas makan, minum atau merokok di depan umum. Saling mengingatkan dan menasehati untuk hal yang baik amat dianjurkan. Namun akhirnya berpulang kepada pribadi masing-masing.
Gambar yang amat menarik. Duduk termenung sendiri di kala sepi. Warna kuning begitu indah dan menyenangkan hati bagi yang melihatnya.

catatan akhir ........ said...

aku dulu sama seperti mereka, yang tak mengenal puasa dan apa makna puasa, tapi begitu kehadiran dia....aku menjadi tahu siapa dia juga Robb kita, apa itu puasa juga hal-hal lain.

Terimkasih ya Allah atas semua itu
dan baca postingmu, mendadak kilas balik akan hal yang dulu begitu lekat jelas terlihat.

Makasih ya De...
Salam - Satrio

Ferdinand said...

wah klo rindu sama kampung halaman kayanya sem,ua orang juga gtu hhe.... nikmatin Ibadah puasa sama keluarga N Lebaran disana.....

klo untuk yg ga puasanya.... kayanya hampir semua temenku gtu juga.....klo aku emank karena siank jarang makan jadi gak pernah ngaruh untuk gak puasa.....soalnya mau puasa apa gak ya segitu juga makannya haha...

Semangat n Met aktivitas...

NOOR'S said...

Memang agak berat kalau berpuasa dilingkungan yang banyak tidak berpuasa tapi anggap saja itu godaan dan cobaan non, bukankah makin berat godaannya makin besar pahala yang kita dapat...hehe. Oh..ya, soal kangen sama keluarga itu biasa. Nanti kalau tetep kesepian, bang Pendi jemput deh..hehe

Salam hangat & sehat selalu...

tiwi said...

ass..wuaah lama g maen kesini, stlh kemaren hrs fokus ngurus si kcl yg skt tergolek di rs. Hmm, rasany mmg sebal melihat org2 spt itu, apalg mrk sm skl tdk menghormati yg sdg berpuasa. Tp, itulah pilihan mrk, bersyukurlah kita (meski ak jg bkn org yg alim sekaliii, msh bnyk skl kekuranganku)yg msh diberi hidayah dr Allah SWT, krn bs setidaknya memberi sedikiiit ilmu ttg agama yg kt miliki pd mrk..tp pilihan tetap di tangan mereka!..well, met ibadah puasa, mg2 rindu pd kampung halaman sgr terobati liburan lebaran ini....salam.

Nilla Gustian said...

Kak Amiiii...smile, smile, smile...^___^'

Ketika tak ada satu pun yang bisa kita perbuat, kita masih bisa berdoa untuk mereka. Semoga mereka diberikan petunjuk oleh Allah. Mungkin ada saatnya nanti mereka sadar dengan itu semua. So keep smile yach :)

* Walaupun kerinduan berkumpul dengan keluarga itu meluap, semoga Kak Ami bisa sabar sampai waktunya dan terus berusaha berbuat yg terbaik untuk keluarga ya...Amin...

pakde sulas said...

janganlah bersedih kawan, karena berpuasa itu hanya panggilan untuk orang yang BERIMAN, jadi jika ada sahabat yang ber ktp islam tetapi tidak berpuasa ramadhan berarti dia SEDANG TIDAK BERIMAN
karena setiap manusia hanya bertanggung jawab atas amalannya.

zan P O P said...

begitulah manusia yang tidak mau mendengar perintah Tuhannya,selalu berkelit dan membuat alasan yg mengada - ada,menyepelekan hal2 yang sebenarnya wajib apalagi sunnah...bagaimana mereka bisa mengaku sebagai umat Muhammad SAW jika mereka tidak mau mengikuti perkataan Beliau.

etam grecek said...

baiarkan aja klo mereka g mau dengar...so mereka juga yg menanggung dosanya....
yg penting mbak amy udh mengingatkan,itu juga sdh suatu kebaikan......
tetap semangat mbak...

TRIMATRA said...

sama kondisinya, buat kita yang kerja di lapangan malah lebih nelangsa lagih. udah kerja berat berkeringat tapi temen sekerja pada ga puasa,,,

semoga dengan puasa kita kali ini, bisa meraih pahala seribu bulan yang DIA janjikan.

Senja Di Batas Cakrawala said...

Sesama teman, sesama sdra sudah menjadi kewajiban kita buat saling mengingatkan, dan jangan bersedih apabila hasil tak seperti harapan.

Terkadang, Niat baik tak selalu memberikan hasil yang baik, dan spt itulah pembelajaran hidup.


Salam ~ widi jogja

windflowers said...

mmhh..asal kita sudah mengingatkan mereka, mungkin tugas kita tinggal mendoakan mereka...krn kesadaran itu hrs ada jg di jiwa mereka sendiri, bukan melulu dari luar belaka...:)

Unknown said...

aslm wr wb

sndiri jauh dri klrg bsama tmn2 yg tampak mgecewakn tntuny suatu cobaan, bsabar sj ambil hikmah baikny dn ttplah bsemangat :0

Kian Coi said...

namanya juga hidup mbak..pasti da cobaan dan resiko yg kita hadapai...!!!

yg pasti semakin kita belajar untuk menjadi manusia yg baik, selama itu juga kita akan berhadapan dengan cobaan dan resiko...!!!

salam kenal yach..!!!

Ferdinand said...

Siank... aku datang,... wah masuih sedih N lesu nie hhe...

Hayo Semangat2.......masih puasa kan Sista? Happy fasting yach...

Met akhir pekan........

Anonymous said...

blognya bagus. ijin intip2 ya :)
salam kenal