Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Tuesday, October 26, 2010

Ke-10 : Obsesi

Selasa, 26 Oktober 2010



Alhamdulillah, hari ini laporan bulanan team sudah selesai. Aku sampai ke kost tepat 10 menit sebelum waktu sholat magrib setelah muter-muter bersama Bobow ke Desa Air Meles Bawah dan Desa Air Merah, brerrrr... dingin sekali... seharian ini curup diguyur hujan salju. Nah, loh?? semua pasti terpanah dan terperangah?? wkwkwkwk... becanda kok sob, tapi memang hujan ini beda dengan hujan seperti biasanya. aku sebut hujan salju, karena hujan yang turun bagaikan embun yang jatuh di waktu pagi, dibilang basah ga juga, tapi dibilang ga basah? dinginnya menusuk sampai ke tulang.... Hmmm... I Love Rainy in Curup! ^_^

Hmm.. di kotak komentar, ku lihat komentar dari sahabat-sahabat ku, wuaaah... terima kasih banyak ya.. tetap mau singgah berhujan-hujanan di Blog ini, I love U full... hehehehe. Salah satu dari komentator itu adalah sobat Adit sang pemilik weblog Belantara Indonesia , setelah selidik punya selidik ternyata Wong Kito jugo, hehehe

Jujur saja, aku suka sekali pertualangan, apa lagi yang berhubungan dengan alam, hmm.. tapi mungkin Allah sudah memberikan ku jalan hidup seperti ini, ya pastinya aku syukuri juga, yang penting prinsip ku "untuk dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain", tetap bisa aku lakoni ketika aku menjadi seorang fasilitator seperti sekarang ini.

Setiap aku melihat atau membaca pertualangan seseorang mendaki gunung, membuatku iri setengah mati, kapaaaaan aku punya kesempatan naik gunung??? (ngarep mode-red), tapi ya sudahlah..... (bersenandung menyanyikan lagu Bondan & fade 2 black)

Kok nyerah? tidak mungkiin... hidup ini perjuangan!!! mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia, dan aku akan tetap selalu bermimpi.....

Novel yang paling aku suka adalah 5cm karya Donny Dhirgantoro, di novel itu dijelaskan secara gamblang pertualangan ketika mendaki gunung semeru, hmmm... lumayan, serasa aku ikut naik gunung juga, wkwkwkwk

Kesian bener sih gue? mungkin itu yang mau sobat-sobat katakan, tapi please.... jangan sampai terucap ya... duh, jadi teringat waktu muda dulu (mode kembali mengenang masa lalu).

Pertama masuk kuliah dulu, ekstrakurikuler pertama yang aku ikutin adalah "Mahasiswa Pencinta Alam", kalau di fakultas teknik ku dulu namanya "HIAWATA". Aku semangat sekali mengikuti ekstrakurikuler ini, dan aku sangat menikmati rasa kebersamaan di kalangan para pencinta alam. Persahabatan itu menjadi hal yang utama, subhanallah....

Sampai akhirnya, bersama senior kami sudah merencanakan naik gunung perdana, tujuannya adalah "Gunung Dempo". Cihuuui...!!! aku semangat sekali saat itu, semua perlengkapan sudah aku siapkan, dari barang-barang yang wajib dibawa bila mendaki gunung sampai obat-obatan yang bila diperlukan (untuk jaga-jaga, kata senior sih...).

Huft dimalam hari "H", aku melihat abah (panggilanku untuk ayah) bermuka sedih, naah looh?? ada apa ini? . Akhirnya aku bertanya pada abah tentang sedihnya. Ya Allah, ternyata abah sedih karena aku, karena keputusanku untuk ikut naik gunung besok. Malamnya, aku tidak bisa tidur, teringat terus wajah sedih abah, wuaaah... aku sengaja tidak bertanya, mengapa? kepada abah waktu itu, karena aku tahu sedihnya itu karena sayangnya beliau kepadaku. Dan akhirnya, aku putuskan aku tidak jadi ikut naik gunung.

Seketika, wajah ceria abah muncul ketika ku katakan tentang keputusanku, begitu cerianya abah langsung berkata agar aku ikut saja ekstrakurikuler "Tapak Suci", hmmm... aku hanya tertawa terbahak-bahak dalam hati, ga mungkin...!! (karena waktu itu sholatku saja masih bolong-bolong).

Menyesal? aku rasa tidak... karena aku masih tetap bersahabat dengan sahabat-sahabatku di Hiawata, walau aku tidak bisa naik gunung tapi aku bahagia sekali bila mendengar cerita dan melihat photo perjalanan sahabat-sahabatku itu.

Ada cerita lucu juga, di Curup ini ada Bukit Kaba, Hmmm.... tidak bisa naik gunung, bukit mengapa tidak toh? sekarang obsesiku sebelum meninggalkan bumei pat petulai ini, ingin sekali rasanya aku mewujudkan mimpiku ke sana, tolong do'anya ya sahabat, semoga terwujud... amiiin...

Cerita lucunya apa?

Gara-gara obsesiku ini, aku akhirnya menyelesaikan "taaruf" ku dengan seorang laki-laki. Kenapa? hehehe... kalau ingat ini aku tertawa-tawa sendiri (senyam-senyum tak jelas -red), selama ini kehidupan kami memang beda, dia orang kantoran, dan aku orang lapangan. tapi bukan itu alasannya, sampai akhirnya dia bilang, "Naik Gunung itu adalah hal yang sia-sia", kok? ya... menurutnya tak ada gunanya ikut-ikutan naik gunung, karena menurutnya orang naik gunung kebanyakan melalaikan ibadah kepada Allah. Grrr.... dalam geram, aku tetap mencoba menjelaskan kalau yang dipikirkannya itu tidak benar sepenuhnya, tapi so what!!, it's The End.

Hmmm... kisah yg tragis, wkwkwkwkwk... tidak juga sih... (malu-red) , hanya saja sekarang aku hanya berharap, dan aku yakin... sahabat-sahabatku pencinta alam semuanya tetap dan tidak ada yang melalaikan ibadah kepada Allah (contohnya: sholat lima waktu), dan aku juga yakin Naik Gunung semakin membuat kita dekat kepada Allah...

sumber gambar : google image


11 comments:

Djangan Pakies said...

wong kito sama kang Adit ya, kalo pakies wong jowo hhhh.

bener tidak semua pendaki itu melalaikan shalat, buktinya Kang Adit itu pecinta alam religius, kenapa karena disamping konsisten menyuarakan kelestarian alam, juga tidak lupa berdakwah lewat blognya.

semoga Ning Amie segera taaruf yang indah dan penuh ridha agar obsesi kebahagiaan dunia akherat tercapai sempurna

joe said...

wah aku malah juga belum pernah naik gunung, pingin juga sih sekali-kali...

Belantara Indonesia said...

heheheheh...yap..makasih atas pujiannya Habib Pakies..:)...Gunung adalah hamba Allah Ta'alla...sama seperti kita dan mahluk penghuni alam semesta....buat apa kita lupa jika malaikatullah juga melakukan sholat dan syahadat utk Nabi Saw?...Cinta alam tak harus mendaki mbak amoeba, tetapi cinta Allah juga mencintai kepunyaanNya...alam semesta ini dan gunung2 juga....

Unknown said...

Para pendaki gunung banyak belajar tentang fenomena alam yang di gambarkan oleh Tuhan dalam mewujudkan kebesaran-Nya. Jadi ingat masa muda dulu Sob !

Dengan Mengatasi Permasalahan Yang Besar; Maka, Kita Dapat mengatasi Permaslahan Yang Kecil.

Sukses selalu.

Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"

Nyayu Amibae said...

>> Pakies : Yang pasti kita Wong Indonesia pak...hehehehe, hmmm.. trims...amiin...

>> Joe : asiik.. ternyata aku ga sendiri...wkwkwkwk.. kapan2 kita kopdar ke gunung ya... ^_^

>> sob Adit : hmmm... cinta Allah, artinya memcintai kepunyaannya.... oke.. siap komandan!!! I'm understand,.... ^_^

>> sob Indra : terima kasih sudah rela datang berhujan2an di sini... sampe di follow lg.. trims dua kali deh.. hehehe. Blognya juga keren, sarat makna... tetap semangat ya.. semoga kita bisa jadi sahabat ^_^

munir ardi said...

mohon maaf mbak telat karena lagi pelatihan dan nggak ada akses internet terpaksa menyempatkan pake HP untuk berkunjung, membaca artikel disini

aLamathuR d'hileudjapanist II said...

Naik gunung?? itu obsesiku juga dari dulu jaman kuliah, sampai sekarang udah jadi orang kantoran... tapi belom kesampean juga...

Padahal sebagian besar perlengkapan dan tektekbengeknya udah punya sendiri.. hheee. tetep aja kadang terkendala masalah waktu,, kalo waktu kuliah terbentur dengan jadwal maen musik.... kalo sekarang erbentur dengan kerjaan kantor dan liburan akhir pekan yang bukannya pengen jalan2,,, eh, malah pengen istirahat di rumah... heheee..

Mudah2an klo ad wkt panjang bisa kesampean naek gunungnya.. tapi itu juga klo ad yg ngajak sih.. klo sendiri..??? ogahh ahhh...

Ferdinand said...

aku nggeh podo karo Pakies wong jowo haha....

Waduh jadi dulu hampir mendaki ya, cuma karena si abah sedih jadinya mesti gak jadi hhe..... gpp, mungkin lain kali bisa beneran naik gunung hhe...

Untuk yg terakhir aku gak setuju tuh... emank digunung gak bisa shalat.. huuu.. tuh org ada2 aja hahaha.... lagian kan daki gunung juga baca kompas ....

Semangat n happy blogging ....

adetruna said...

pesan saya: hati2 naik gunung apalagi ke gunung yg berpotensi meletus..hehehe becanda Anda lebih memahami tindakan preventif apa yg harus dilakukan :D

==salam kenal==

windflowers said...

waahh..kayanya ga ada tuh mi, yg ga solat bagi yang naek gunung..meski dari bivak ke sungai jaraknya jauh..(untuk mengambil wudhu..)

jd akhirnya sih memang, balik lagi ke masing2 individu...:)

inung halaman samping said...

FYI... ndak ado kata telat buat naik gunung, aku mendaki gunung pertama kali di umur 30 tahun qe3 Gunung Sumbing, 3300an mdpl di Temanggung Jawa Tengah. itu tahun 2007.

nah kalo dah pengen, ajak temen yang paham bener soal mountainering, dan medan gunung ybs dan mengerti dengan umur kita qeqeqe.

+++ jiah, ta'aruf rampung setelah doi nyeletuk? ambil baiknya aja, untung ketauan sekarang daripada nanti-nanti qe3