Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Sunday, February 26, 2012

Edisi Galau Pagi: Kesenjangan Informasi dan Kemiskinan

Selamat pagi sahabat-sahabat ku? sambil menikmati sarapan pagi di hari minggu yang indah ini, aku ingin membahas sedikit bahasan yang agak gimana gitu, yup betul sekali! sesuai dengan judulnya aku akan membicarakan tentang hubungan kesenjangan Informasi dan Kemiskinan yang konon hubungannya tidak baik-baik saja bila terjadi,,hehehe (ngarang abis) :D

Informasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan, bila seseorang termarginalkan kesempatannya untuk mendapatkan informasi, otomatis kehidupannya akan sangat terbelakang atau kalaupun baik, aku rasa hanya akan berjalan di tempat, tidak ada kemajuan sama sekali, dan otomatis kehidupan orang tersebut diibaratkan sebuah roda, maka roda itu tidak berputar.

Kesenjangan informasi adalah salah satu implikasi dari kesenjangan sosial yang turut andil dalam menciptakan kemiskinan. Ketidak mampuan masyarakat untuk mengakses informasi adalah dampak dari marginalisasi yang menyebabkan kemiskinan.

Entah bagaimana aku harus menyebutnya, ternyata  informasi di negara kita tercinta ini harga nya begitu mahal. Kalau kita tidak berusaha untuk mendapatkan informasi sendiri dan hanya dalam posisi menunggu, aku yakin lamban laun kehidupannya akan semakin terpinggirkan.

Hmmm,, sambil menyeruput kopi mocca hangat ku, otak pemberian Allah yang sangat berharga ini kembali berputar, dan membayangkan. Ya membayangkan kalau aku ternyata mesti dan wajib bersyukur, karena informasi itu selalu ada di depan mata ku, internet, teman-teman serta lainnya mudah sekali aku akses. 

Tetapi berbeda dengan 7 daerah dampingan ku, beberapa daerah itu masih minim dengan namanya signal. Sering kali hape ku bila sedang berada di sana berada dalam posisi "SOS", artinya no signal finder. Sebetulnya signal kadang-kadang ada, hanya ya gitu,, sering tertiup angin. apa bila mau menghubungi orang-orang desa, setelah menelepon yang sering pending, maka aku hanya mengirimkan SMS, dan berharap angin akan membawa signal ke hape mereka.

Hmm.. semoga nantinya akan ada perubahan di sana, karena seharusnya kalau memang negara kita tercinta ini kaya, maka seharusnya yang menikmati kekayaannya yang utama adalah masyarakat nya terlebih dahulu. Untuk menjadi negara yang maju, harus masyarakatnya yang terlebih dahulu maju. Sama seperti issue kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan dalam waktu dekat, yang membuat masyarakat semakin mengkerutkan dahi untuk mencari strategi baru bertahan hidup, padahal kita semua tahu kalau kenaikan harga BBM itu hanya sebuah bentuk egoisme dengan alasan menyamakan harga minyak dunia. oh no..!!! jeritan hati masyarakat ternyata tetap diabaikan, ujar ku dalam hati sambil mematikan power tv karena bosan melihat informasi yang selalu bersifat Top-Bottom!!

12 comments:

Unknown said...

makonyo cek, kalo beli hp jangan lupo beli sinyalnyo jg....he.....he.... tp ado jg cek informasi yang tidak perlu sinyal yg bagus yaitu gossip yang bisa anda dapatkan melalui infotainment....he...he...

inung said...

... apalagi untuk Prabumulih yang jd salah satu penghasil utama minyak dan gas nasional ya, Bi'.

(baru bisa kasih komment setelah ganti browser dari Chrome ke Opera :))

Unknown said...

Informasi terupdate dan natural yg masih belum tercampuri oleh kepentingan politik memang yg seharusnya dikonsumsi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di daerah berkembang. moga bangsa kita akan membenahinya. amien :D

salam :)

Media Informasi dan Inspirasi said...

Saya setuju jika informasi besar pengaruhnya bagi taraf kehidupan manusia. Meskipun manusia di pedalaman bisa bertahan hidup dengan yg disediakan alam namun dari segi peradaban tentu terbelakang sebab informasi tidak pernah sampai pada mereka sehingga cara hidup, teknis hidup dan tata hidup masih menggunakan cara lama

Ifa Elbanaf said...

wah betul banged sista, kasihan ya untuk daerah-daerah yang sulit informasi. Sayangnya kadang pemda setempat hanya memberi pembangunan yang menguntungkan APBD saja dan para provider jg hanya liat sisi bisnisnya.

btw....apo kabarnyo Palembang....??? Kangeeeennnn :))

Yayack Faqih said...

kena banget ini tulisan, sekaligus mewakili daerah2 tertinggal yg ada di indonesia bahkan ada yg gak bsa utk sekedar menelepon sekalipun. Ya itu tadi karena di yakini ini akibat dari kesenjangan ekonomi tiap daerah yg begitu tajam. Mau gak mau daerah yg ada di luar jawa lebih kena dampaknya.

Mas Huda said...

benar sekali... aku kan lagi plang kampung ya, sampe di rumah hapeku g ada sinyal sama sekali

g bisa sms deh

Unknown said...

Sentilan bermakna dari setiap goresan yang tertuang untuk lebih lagi melihat segala sesuatu hal yang menuju positif demi masyarakat untuk para wakil rakyat.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

Damar said...

Ibarat kita punya sumur dengan air melimpah, tapi mati bisa bikin mati kelaparan karena ndak punya kemampuan mengambil air di dalamnya. Begitulah negeri ini, setiap daerah punya kekayaan melimpah, tapi yang menikmati justru orang lain, sementara warga lokalnya hanya menelan ludah. Prabumilih berlimpah minyak, dan bisa jadi disana justru minya menjadi barang langka dan harganya yang tak terjangkau, emboh wis ... mending minum air hujan saja melimpah tanpa bayar, itupun kalo nggak musim kemarau

Unknown said...

semoga kedepannya akan ditanggapi pemerintah secara merata. . .hehehe

alkatro said...

nyepam disini ah, turunkan harga angkat blogger jadi PNS #gubrak
" informasi di negara kita tercinta ini harga nya begitu mahal"
karena hal itu beberapa tahun yl inyong pernah hobi gugling + iseng ngakalin hape agar bisa internet gretongan model pulsa 0, kemudian share rame2 ke temen kost wkwkwk kabuur

Unknown said...

numpang lewat :)