Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, May 8, 2013

Biarlah aku di sini sahabat ku

"Ah, kamu!! sudah lah jangan teruskan, rumput tetangga memang akan terlihat lebih hijau!", ujar ku berusaha segera menghentikan celoteh sahabat ku pagi ini. Dia tertawa terbahak-bahak, seperti sudah hafal kalau aku merasa sedikit jengah dengan apa yang ia katakan. "Memang kamu ini keras kepala!, aku bukan meminta mu membandingkan, tapi aku berusaha membuka mata dan isi kepala mu yang keras itu!", ujarnya masih dengan tawa yang menggema dari ujung telepon.

Sesaat kami tenggelam dalam diam, bermain dalam hati masing-masing, berseteguh dalam kebenaran hati masing-masing.

"Ayolah, kamu tidak bosan apa dengan hidupmu yang statis ini?", ujar nya membuka percakapan kembali, ku dengar ia menghela nafas berat kala ucapannya tak aku jawab. "Kesempatan tak datang dua kali?, ini kesempatan mu, tinggalkanlah pekerjaan yang kamu agung-agungkan itu! pekerjaan yang sama sekali tak sesuai dengan disiplin ilmu mu, yang menurutku hanya membuat ilmu mu menjadi bias, aah bukan bias,, malah hilang, hilang tertutup rapi, serapi engkau menyimpan buku-buku mu di lemari!", ujarnya kembali menghela nafas.


Aku hanya tersenyum, tersenyum akan kegigihan dan ketulusan sahabat ku ini meminta ku ikut bekerja bersama nya, tersenyum akan diri ku sendiri yang mungkin untuk sebagian orang akan berkata merupakan hal yang bodoh ketika aku menolak tawaran pekerjaan yang cukup mumpuni tersebut.

"Biarlah aku di sini dulu sahabat ku, ada suatu rasa yang indah dalam pekerjaan ini yang sangat aku sukai, dan masih ada yang belum terselesaikan di sini", ujar ku pelan, berharap dia diujung sana, yang berada di pulau berbeda mengerti.

"Ya, kamu tetap kamu yang aku kenal! okey,, tapi beneran loh, ini tawaran terakhir ku, aku tak akan pernah menawarkan pekerjaan ini lagi untuk mu, kecuali kamu mau jadi asissten pribadi ku, deal??", ujarnya dengan intonasi yang mengundang tawa.

"Deal!! Huuh, mana mau aku jadi asissten pribadi mu!!, ujar ku sambil tertawa, dan dia di seberang sana pun tertawa semakin renyah.

15 comments:

Damae said...

iya, tentu aku biarkan kau tetap disini, sahabatku. ^_^

nice story, :)

pengobatan herbal untuk penyakit ejakulasi dini said...

nyimak ...

munir ardi said...

Pilihan memang soal hati ya hanya kita yang mengerti kenapa kita suka dengan sesuatu hal

Indra Kusuma Sejati said...

Terkadang pilihan akan mengajarkan kita untuk bisa lebih dewasa dalam mengambil keputusan.

Salam wisata

Juju Onyols - Sikonyols said...

soal lidah gak bisa bohong,
soal hati cuma kita yang tahu :D

Rita Asmaraningsih said...

Kunjungan silaturahmi.. Apa kbr mbak Ami?

Pakies.net said...

"ada suatu rasa yang indah dalam pekerjaan ini yang sangat aku sukai"

ini kalimat yang sangat menarik, kakrena nggak semua orang bisa mengatakan hal semacam ini, ditubuhkan kelapangan dada dalam menerima kondisi dan ada optimisme di dalamnya.

Anonymous said...

Hi there, the whole thing is going perfectly here and ofcourse every one is sharing
facts, that's truly excellent, keep up writing.

My site: soccer jerseys cheap

zan P O P said...

Assalamualaikum Ami sahabat ku... :)

lama tak berkunjung, kangeeeen...

tapi sayang aku belum bisa update, hanya sebatas melepas kerinduan dengan sobat2 bloger semua... :)


aku setuju, lebih baik menjalani pekerjaan yang kita cintai, karena kita bisa total dalam bekerja...

inung halaman samping said...

weeewwww... masih kerasan dengan Prabumulih dan Gunung Kemalang neh. Fine! oke! # lho kok aku yang emosi hehehe.

Selain materi, keputusan lahan bekerja dan beraktivitas memang juga lantaran kenyamanan dan kepuasan batin. Tapi, baik juga lho mempertimbangkan pilihan lain. Siapa tahu, meski kita tinggalkan sejenak, pilihan itu bisa mengantarkan kita berbuat lebih baik dan memberi lebih banyak kepada komunitas kita yang sekarang. Misalnya membuka peluang belajar dan sekolah lagi atau juga karena bertambahnya wawasan dan jaringan. CMIWWW :)

Noorma Fitriana M. Zain said...

Baru perdana kesini.. salam kenal, ijin follow yaa

salam hangat dr semarang

iKurniawan said...

"dan masih ada yang belum terselesaikan di sini"

Sebuah bentuk adanya rasa tanggung jawab yang kadang tanpa sadar ada di diri kita
:D

syabany said...

terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat

syabany said...

makasih infonya

cara menyembuhkan kanker serviks said...

terimakasih atas informasinya