Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Thursday, December 19, 2013

Wajah-wajah itu dan sebuah tanya

Terjaga di ujung pagi dari penatnya tubuh yang tertidur di awal malam. Terlintas semua yang terjadi seharian ini, banyak sekali hikmah yang aku petik bahwasanya tak ada hal yang abadi.

Wajah-wajah itu pastinya nanti akan aku rindu kan, teriakkan mereka yang memberi umpan balik support kala ku cuma bisa nyengir-nyengir kuda ketika terhempas di gelombang dengan kapal yang sama sekali tak ku sadari besarnya.

Aku juga cuma bisa tersenyum dilematis, ketika rencana ternyata memang hanya bisa tinggal rencana. Wajah-wajah nan galau dengan problema kerasnya kehidupan itu mengingatkan ku bahwa kerelawanan tetap harus sesuai proposionalnya.

"Bagaimana? enakkan di Bengkulu atau di sini?", sebuah tanya kemarin siang  kembali terngiang-ngiang di telinga, dan hanya hati yang bisa menjawab semua.

-----
hanya sebuah catatan kala mendampingi uji petik para TA

7 comments:

Yayack Faqih said...

Jalani aja mbak, selagi msh berpijak pda nafas yg sedang kamu buat sendiri, tentunya utk ruang yg msh setia menawarkan kebahagiaan

Yayack Faqih said...

Jalani aja mbak, selagi msh berpijak pda nafas yg sedang kamu buat sendiri, tentunya utk ruang yg msh setia menawarkan kebahagiaan

inung halaman samping said...

tetap semangat ya, 'bik. seperti karet, kian ditarik-ulur kian liat. Jika terdiam, pasti jadi getas dan mudah putus. :)

obat benjolan di testis said...


informasi yang sangat bermanfaat..
semoga semakin sukses

DJ Site | Blogger Serabutan said...

"Enakan di Bengkulu atau disini?" emang sekarang dimana sob? udah pindah tugas lagi tah? hmmm, mesti belajar beradaptasi lagi dong ya sama keadaan sekitar :) semangat

Mang Lembu said...

dimanapun tempat mengabdi, kesenangan dan kesulitan tentu ada, kerinduanpun pada orang-orang yang ditinggalkan tentu menjadi indah kalau kita tetap riang dan gembira....;o)

Ferdinand said...

Btw, nyambung komentmu di blogku lagi ya sis hhe... oh lagi dipindah tugas ke kabupaten tetangganya toh... enakan dimana prabumulih apa ditpt yg sekarang? klo jadi anak jalanan kaya kamu sih aku jg mau sis, lha jalan2 mulu kerjaannya :) kapan nih tugas ke Jakarta hhe...