Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Monday, February 24, 2014

Kupu-Kupu

Seekor kupu-kupu masuk ke dalam kamar ku, ia terbang mengitari seluruh ruangan. Pandanganku selalu mengikuti kemana ia terbang, berputar-putar mengelilingi lampu, terbang menabrak tembok, atau berkeliling-keling ke sembarang arah.

Konon kata orang, kalau ada kupu-kupu yang masuk ke rumah, artinya akan ada tamu yang datang. Mitos kah atau kenyataan? tapi hal ini telah aku dengar sejak lama.

Entah kenapa, jemari ku segera menari di atas keyboard, memasukkan kata kunci "kupu-kupu masuk rumah" di search google. Banyak sekali artikel tentang hal ini yang keluar, dan yang diurutan paling atas adalah http://www.primbon.com/hewan.htm


Disana aku mendapat tiga artikel tentang kupu-kupu yaitu:

Bila ada kupu-kupu masuk rumah dimalam hari
Bermakna akan mendapat uang yang tak terduga dalam waktu dekat

Bila ada kupu-kupu masuk rumah kemudian mati
Bermakna akan ada kabar yang memberitakan ada keluarga yang sakit atau tertimpa musibah

Bila tubuh kita dihinggapi kupu-kupu
Bermakna bisa akan menerima berita buruk, bila hinggapnya tepat tengah malam atau anda akan segera mendapat jodoh dalam waktu dekat, bila tidak tepat tengah malam

Iseng lagi, kemudian aku tekan icon go back one page di sudut kiri lcd lepi ku. Dan aku pun meng-klik artikel di urutan kedua dari atas yaitu : http://rumahruqyahindonesia.blogspot.com/2013/04/kupu-kupu-masuk-rumah-benarkah-akan.html

Dari blog ini, aku mendapat artikel tentang sang kupu-kupu dari kacamata islami. Dan hal ini sama dengan jalan pikiranku selama ini.

Pandanganku kembali menuju sang kupu-kupu yang masih terbang tanpa arah, sejenak aku berpikir pastinya kupu-kupu itu begitu cemas, masuk ke ruangan tanpa tahu kemana arah keluar. Tapi aku tak berniat untuk menangkap kupu-kupu itu, karena aku lihat ia kupu-kupu yang masih kecil, bisa jadi ia baru keluar dari kepompongnya dan mungkin masih dalam hitungan menit melihat dunia ini.

Aku berniat membantunya untuk keluar, tapi aku tetap tak mau menangkapnya dengan paksa karena takut malah menyakiti sayapnya yang rapuh. Di dalam hati aku berkata, bila engkau ingin keluar, maka mendekatlah kepada ku.

 Dengan hitungan detik, sang kupu-kupu hinggap di telapak tangan ku, seperti ia mengerti apa yang barusan aku katakan di dalam hati. Ia diam dengan manis waktu aku abadikan dengan kamera saku ku, dan dengan segera aku membuka pintu kamar dan membiarkannya terbang di alam bebas di pagi yang dingin ini.

3 comments:

Edi Padmono said...

Sudah lama saya tidak melihat kupu-kupu...

Akhmad Muhaimin Azzet said...

dan komunikasi itu dimengerti oleh sang kupu-kupu; barangkali inilah bahasa hati :)

fitsyu said...

bener tuh, saya juga baru saja mengalami hal yang sama.