Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Sunday, September 2, 2018

Kena Jewer


Tak ada nikmat yang lebih nikmat dari pada duduk di depan televisi ditemani secangkir kopi moka hangat  di pagi yang cerah. Tersungging sedikit senyum saat membaca di linimasa facebook status seorang sahabat yang sedang kena panah asmaranya dewa Hymen sang dewa pernikahan.

Mensyukuri nikmat sebagai perempuan yang mempunyai kelebihan “multi tasking”, yang bisa  menonton tayangan program desain rumah di televisi, aku pun masih bisa bermain games favorite di handphone sambil menulis seperti sekarang.

Ya, urusan tulis menulis ini memang sudah agak lama di anak tiri kan. Secara, banyak saja halangan. Waktu pingin nulis terus mendengar lagu ayah nya seventeen di playlist winamp eh malah mewek. Belum lagi urusan asmara dengan si dia, halaaaah.... jangan sampai tulisan ini pun tak selesai.

Skip..

Skip...

Seruput kopi dulu, hmm.. nikmat..


Lanjut lagi,

Eits.. sebelum  dilanjut , untuk yang penasaran apa inti dari tulisan pagi ini, aku bilang saja terus terang kalau tulisan pagi ini tak ada intinya sama sekali, apalagi mau cari hikmah dari tulisan ini, sungguh tak ada, jadi jangan buang-buang waktunya untuk membaca sampai habis, aku persilahkan untuk melanjutkan aktifitasnya yang lebih bermanfaat saja deh. Tapi untuk yang masih betah yuuk duduk manis lagi :D.

Tak ada inti, kok malah nulis sih?

Adakah yang bertanya seperti itu sambil pasang muka jutek dan garut-garut kelapa eh kepala?

Hahahaha, jangan heran ah, ini aku nulis cuma karena abis kena jewer seorang sahabat saja di instagram.  Niat hati sih pamer hasil karya rajutan, tapi malah kena jewer dengan pertanyaan, masih nulis kah? Halaaah gubrak dung-dung banget, buru-buru kabur dari instagram.

Memang sih, urusan tulis-menulisku sekarang jeblok banget, jangankan bisa nulis cerpen. Nulis yang tak jelas seperti sekarang saja ini hal yang cukup menggembirakan. Ya menulis sama dengan berkata-kata. Dan memang sekarang aku lagi minimalis berkata-kata. Lebih suka melihat dan mengamati apa yang terjadi di sekitarku. Dan alhasil malah keterusan, hahahha.

Jeweran halus tapi keras itu cukup membuat ku tersentak, okelah aku coba nulis lagi, semoga bisa ya, tolong bimbingannya..

Cukup sekian menyapanya ya, semoga ini jadi awal yang baik
happy weekend untuk semua orang-orang baik.
J

2 comments:

Tira Soekardi said...

suka merajut jugakah

Nyayu amibae said...

Hehehe iya mbak, baru belajar,, salam kenal ya, terima kasih sudah berkunjung