Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Friday, October 15, 2010

Ke-07 : Drakula Penghisap Semangat

Jum'at, 15 Oktober 2010



Minggu yang sangat melelahkan, Curup tak henti-hentinya diguyur hujan. Dan untuk orang lapangan seperti kami, hal ini menjadi sebuah dilema, dilema untuk niat kami, sejauh mana rasa cinta atas pekerjaan dan saudara-saudara di desa? Dan untuk mengejar rasa cinta ini, mantel hujan selalu setia menemani.

Minggu ini juga merupakan minggu yang paling berat untukku, dengan stamina yang naik-turun (ternyata aku memang tidak sekuat dulu) dan ada juga yang membuat aku kesal!! marah!!! Hmmm.... minggu ini aku harus selalu bertemu dengan "Drakula Penghisap Semangat".

Hehehehe, sobat-sobat pasti bertanya-tanya, makhluk apa itu? ^_^, tenang saja, ini bukan moster seperti di film-film, wujudnya tetap manusia kok, tapi ya itu tadi, makhluk ini mempunyai kemampuan, bila di dekatnya, semangat yang tadinya 100% bisa langsung turun drastis menjadi 0%.

Nah, loh... ??? Ya, setiap di dekatnya aku seperti manusia yang paling tidak berdaya, aku tidak bisa berbuat apa-apa, kalapun aku menentang apa yang dikatakannya, pasti aku yang kalah. Aku hanya bisa menangis dalam hati, terduduk dalam diam sambil mengepalkan tangan menahan rasa kesal di pangkuanku ketika melihat kearoganan si drakula memperlakukan bapak-bapak dan saudara-saudara BKM dengan semena-mena, memakai dalil "ATAS NAMA PEMERINTAH".

Hari pertama aku bertemu dengan sang drakula, aseli!! semangatku hancur... luluh-lantak!! sepulang dari pelatihan, aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya... air mata bersatu dengan terpaan air hujan diperjalanan pulang. Terngiang-ngiang ditelinga ku apa yang dikatakan sang drakula, "JANGAN MELAWAN PEMERINTAH". Ya Tuhaan.... bantu aku.... aku memang bukan orang Curup, tapi aku mencintai Curup ya Allah.... aku mencintai saudara-saudaraku di desa.... merekalah yang menjadi keluargaku ketika ku sendiri di tanah Rejang Lebong ini.

Pemerintah? siapa kah pemerintah? bukankah pemerintah itu dipilih oleh rakyat? yang artinya dan seharusnya si pemerintah ini berpihak kepada rakyat? Kemarin, aku coba diskusikan tentang kehadiran sang drakula kepada senior, dan jujur aku kecewa dengan jawaban seniorku.

" Melawan dengan cara smart", nasehat dari abah Dodi via facebook ketika chat di tengah malam selalu aku ingat... dan sampai sekarang, aku belum menemukan cara itu... Ya Allah.. bantulah hamba... izinkanlah hamba bisa berbuat maksimal di tanah Rejang Lebong ini.

Sumber gambar : google picture


11 comments:

Djangan Pakies said...

terkadang kerja kita membutuhkan sisi lain yang mengontrol apa yang telah kita lakukan. Bahwa bersyukurlah kalau ada orang lain yang memberikan warna kritik pada kita, itu menunjukkan sebuah kasih sayang persahabatan. Semua ini akan terasa dan menjadi kesimpulan baik di kemudian hari bahwa adanya drakula adalah sebuah kebutuhan.
Asalkan kita bisa menempatkan posisi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri.
Oke Amie, tetap semangat dan cintailah orang-orang di sekitar, karena semua Insya Allah ada banyak manfaat dan pahala di baliknya
Semangaaaaaaaaaaaaaaaattt

Ferdinand said...

aku cuma bisa ikut berdoa semoga kekuatan itu segera didatangkan.... dan itulah yg susah di negri ini.. Demokrasi tapi dilarang gak patuh.....

Semangat2 :) klo kurang semangat Makan GoFresh haha.... udah kaya Iklan aja wkwk...

happy blogging,, :)

Nyayu Amibae said...

>> Pakies : hmmmm..... akan ku cari hikmahnya pak..tris, Semangat!!! hehehe

>> Sobat Ferdinan : Ok... pencet tombol F5..!!! hehehehe

Sungai Awan said...

loh bukannya drakula itu penghisap darah. kalo ada yang bisa menghisap semangat juga berarti lebih berbahaya

Unknown said...

Wah judulnya amat menarik dan 'mengerikan' Drakula Penghisap Semangat. Semangat bisa menjadi luntur dan habis bila berdekatan dengan si Drakula tadi. Di jaman demokrasi dan reformasi ini kok masih ada si Drakula yang berkeliaran ?. Aoakah tidak takut dengan si 'Matahari' yang siap mencabik-cabik daging dan tulangnya. Memang bisa jadi kenyataan di lapangan tidak sama dengan saat kuliah dulu. Idealis, lurus dan lugas. Kalau sudah berada di lapangan seperti ini, banyak 'dinamika' didalamnya. Kita harus bijak dalam mensikapinya tanpa harus terseret arus didalamnya. Ayo terus semangat demi kemajuan bangsa dan rakyat di daerah. Salam sukses selalu.

zan P O P said...

cara melawan yang smart adalah maju terus pantang mundur kuatkan hati dan tekad dan yang paling penting adalah kesabaran jangan sampai kita terbawa emosi karena sudah pasti kita akan kalah disana...tetap semangat sobatku...!

secangkir teh dan sekerat roti said...

hajar aja itu drakula

Ummi Ubay said...

memang banyak sikh orang2 kayak gitu mba^^
sabar yah,,
tunjukkin kita punya cara sendiri :)
^^
be smart...
betul banget

joe said...

baru tahu kalau ada drakula yang mengisap semangat

Nathan said...

Mank sharusnya kita tdk mlwan pmrintah. tkutnya dcap pmbrontak. Nmun ttap ada koridor2 t'tentu dmana kta bsa melawan tanpa tlihat mlawan. nah lho...

Ferdinand said...

Wah kayanya yg punya Blog sukses dibikin hilang semangat nie sama Drakula penghisap semangat hho...... Chayo :P