Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, November 10, 2010

Ke-05 : Apak

Rabu, 10 Nopember 2010

Seperti biasa, kalau terasa suntuk dan jenuh akupun bersama si hitam langsung tancap gas ke lapangan Setia Negara. Lapangan setia negara adalah alun-alunnya kota Curup, sambil mengambil posisi tempat duduk dipinggiran lapangan, aku mengamati pemandangan yang terbentang dihadapanku. Anak-anak sekolah yang bermain bola di pelajaran Olah Raga, Ibu-ibu yang bolak-balik karena menjemput anaknya sekolah, Pedagang minuman ringan yang duduk termangu menunggu pembeli, dan mobil atau motor yang mutar-mutar di lapangan, karena memang lapangan ini juga yang sering dijadikan tempat untuk latihan mengendarai motor atau mobil.

Huft, perhatian ku tertumpu pada Bapak Penarik Becak, aku kenal sosok itu. Beliau adalah Bapak dari seorang relawan di kelurahan dampinganku, biasanya aku panggil beliau "Apak". Apak dengan muka sayu, sabar menanti penumpang carterannya, yup... tiga anak sekolah yang menjadi langganan antar-jemput Apak. Kubayangkan Apak mengayuh becak untuk tiga sampai lima ribu menempuh panas terik matahari.


Keluarga Apak, adalah keluarga yang sederhana, kalau digolongkan warga miskin, menurutku iya, tapi dulu Apak pernah berkata kepadaku ketika saat itu aku bersama relawan-relawan sedang mendata jumlah warga miskin untuk dimasukkan difomat PS-2. Kata Apak; " Buk Ami, jangan masukkan keluargaku dalam format ya, karena kami bukan orang miskin". Saat itu aku tertegun, selama ini setiap aku melakukan pendataan warga miskin, banyak sekali warga yang mampu  alias kaya malah ngotot minta dimasukkan/didata jadi warga miskin, dan minta dicatat dalam format PS-2, teringat ucapan seorang ibu, " masa kami tidak dapat bantuan, ini kan uang pemerintah?" begitu katanya, aku dan para relawan hanya bisa tersenyum, padahal nyata sekali si ibu bukan orang yang tidak mampu, dari penampilan, perhiasan yang bertumpuk, dan bentuk rumah, tapi, ya sudahlah,...kami pun tetap mencatat nama ibu tersebut, karena kami tahu nantinya juga akan dilakukan perengkingan dan prioritas utama warga miskin, terbalik sekali dengan Apak ya? ^_^

Kalau aku reka-reka, umur apak mungkin sekitar 70-an tahun, tapi semangatnya mengayuh becak kadang membuatku malu setengah mati. Aku masih sering mengeluh, padahal aku menaiki kendaraan bermotor, Sedang Apak, seringkali aku berpapasan dengan Becaknya, entah itu sedang menarik penumpang atau mengantar barang-barang, Ya Allah....

Istri Apak, ya kalau aku panggilnya Amak, adalah tukang masak di salah satu warung nasi. Dengah upah satu harinya kurang lebih Rp.15.000,-. Anak Apak ada empat orang semuanya perempuan. Yang pertama dan kedua telah menikah, tapi ya itu tadi hidup mereka juga pas-pasan, sehingga mereka juga kesulitan untuk membantu kehidupan oang tuanya.  Anak yang ketiga adalah relawanku, namanya Nopi. Orangnya supel dan ringan tangan, dia bekerja sebagai tenaga rentalan pengetikan komputer, dan yang bungsu sekarang bekerja sebagai penjaga toko di Pusat perbelanjaan Bang Mego.

Kehidupan yang pas-pasan dalam rumah kontrakkan, tapi di rumah ini juga kudapati keteduhan ketika rasa syukur dan cukup kepada Allah tertanam di hati penghuninya, subhanallah... Semangat Apak akan selalu menghilangkan rasa keluh ku. Terima kasih Apak, engkau selalu mengingatkanku untuk selalu bersyukur.

Oh iya, hari ini bersamaan dengan HARI PAHLAWAN, semoga semangat Apak juga menjadi inspirasi kita sebagai kaum muda untuk meneruskan Perjuangan para Pahlawan dahulu, dengan menjadi seorang yang bermanfaat untuk sesama...  Selamat hari Pahlawan! ^_^

sumber gambar : Google image

16 comments:

Djangan Pakies said...

Assalamu'alaikum Ning Amie ......

dijaman yang serba dikejar pemenuhan KEINGINAN bukan berdasar KEBUTUHAN, sikap Amak dan Apak patut diacungkan jempol. Dengan rasa syukur dan selalu merasa CUKUP atas apa yang diterima, merupakan kekayaan yang melebihi apapun. Banyak sekali orang kaya yang tidak bisa menikmati kekayaannya, itu karena kurangnya berbagi dengan sesama. Bagi Apak dan APak, Sepiring singkong jauh lebih nikmat dari pada makanan semeja di restoran bagi orang kaya penderita tensi darah tinggi...
artikel yang penuh ispirasi ....

Btw, daripada duduk memandang orang lalu lalang, lebih baik ...... apa hayo .....

secangkir teh dan sekerat roti said...

selamat hari pahlawan bagi para relawan khususnya merapi... !

jayalah dikau pahlawan, terus maju pantang mundur..!

Tip Trik Blogger said...

Selamat Hari Pahlawan
Merdeka!

Nova Miladyarti said...

terharu membaca cerita apak...
sangat menyentuh.
semoga akan ada pahlawan apak berikutnya^^

Belantara Indonesia said...

jawaban: Puncak Slamet emang padang pasir dgn kawah di tengah nya..jadi kliatan dari jauh ato deket yuk...

Nyayu Amibae said...

>> Pakies : wa'alaikumsalam, wr.wb. memang perlu syukur ya pak, hehehehe. eh, kemarin aku langsung tancap gas setelah baca komen bapak,hehehehe

>> sob Ve : Merdekaaaa!!!

>> tips trik blogger : selamat hari pahlawan juga...

>> sista nova : amiin, smoga akan munjul pejuang-pejuang muda seperti sista nova, smoga indonesia menjadi lebih baik, amiin

>> sob adit : dari dekat pa jauh ya?? wkwkwkwk.. dulu juga ga terlalu diperhatiin,,,hehehe

Unknown said...

selamat pagi sobat
berkunjung sekalian izin folow
jika berkenan follow balik ya
terima kasih

Tip Trik Blogger said...

salam sahabat
met pagi n met beraktifitas

tiwi said...

asswrwb....nice post, pesan moral yg terkandung di dlmya bgs bgt, mengena, apalg dg maraknya demo2 anak muda(bukan demo panci dan demo masak...hehe)skrg, mudah2an bisa ditiru, bukan hanya semangat saat teriak2 wkt demo, tapi SEMANGAT dalam berkarya nyata memperbaiki kualitas diri, salah satunya kejujuran dr Apak yg bisa diterapkan. sukses sll u empunya blog hujan..Amin.

Hitech said...

Sangat nyata..kemiskinan yang sebenarnya adalah kemiskinan jiwa. Harta yang berlimpah tidak menjadi patokan bahwa orang tersebut kaya jika ia masih mengharapkan yang seharusnya bukan hak. Pun sebaliknya orang akan merasa kaya dan berkecukupan jika ia terbiasa dengan hidup sederhana dan tidak inggin menggantungkan kepada sesama...nice artikel...

Kunjungan perdana and salam persahabatan!

windflowers said...

wah..apak bener2 membuat diri dan keluarganya jauh lebih berharga daripada orang mampu yg mengaku2 dirinya miskin, meski pada akhirnya ada perengkingan...:)

inung halaman samping said...

Liat foto ilustrasi, lokasinya di Pasar Kembang, ujung Malioboro Jogja ;)

Aku jadi inget dengan beberapa kawan lama yang menarik becak sebagai mata pencaharian. Di tengah persaingan dengan bis kota dan taksi, kini mereka juga makin terpinggir oleh pilihan menggunakan sepeda motor saking uang muka kreditnya makin murah :)

rita asmara said...

Mbak, makasih ya tutorialnya, skrg aku bisa bikin READ MORE pada tulisanku.. (norak banget ya..?)

Unknown said...

artikel yang bagus..
salam kenal ya.. ditunggu ya komentar baliknnya di blog saya :)

Nova Miladyarti said...

amin.pahlawan seperti mbak juga tentunya^^...
oia, ada award buat mbak, kalau berkenan ambil di blogku ya^^

Nyayu Amibae said...

>> Sob Imtikhan : salam persahabatan juga sob, terima kasih sudah follow blog asal tulis ini, hehehehe.....

>> Sob yg punya Tip trik Blogger : Salam persahabatan juga... ^_^

>> Sista Tiwi : Waalaikumsalam....amiin.. sukses juga tuk sista ku tersayang..always I'm waiting ur new posting, hehehehe

>> Sob Hitech : terima kasih sudah berkunjung dan follow cerita hujan, smoga terjalin persahabatan antara kita ya.... :)

>> sista windflower : aku setuju dengan sista... trims...

>> Mas Inung : hehehehe, aku ga punya foto apak mas, ya sadur dikitlah dari google image, Hm... nah loh, kayaknya hobby kita sama nih, kapan kita nongkrong bareng di pasar kembang??? :)

>> Sista Rita : Alhamdulillah, selamat yaa...

>> Sob yg punya blog teknologi komputer : salam kenal juga.. trims atas kunjungannya... :)

>> sista Nova : horeyyy... langsung ke TKP, trims ya....