Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Wednesday, December 22, 2010

Mengapa Bendera Indonesia Berwarna Merah dan Putih ? (Bagian 3-habis)

16 Muharram 1432 H
Rabu, 22 Desember 2010

Semua anak berlari masuk ke kelas masing-masing, setelah terdengar bunyi lonceng yang menandakan waktu mulai belajar. Entong dan Toleh masih sempat bercanda di kelas ketika Pak Umar masuk kelas. " Selamat Pagi anak-anak!", sapa pak Umar mengambil posisi di depan kelas. "Selamat Pagi Pak!!!", jawab semua anak, dan kemudian bergegas mengeluarkan buku yang akan dipelajari.

"Bagaimana tugas kita kemarin? adakah yang selesai mengerjakannya?", tanya pak Umar lembut, dan inilah yang menjadi perbedaan pak Umar dari guru-guru yang lain.

Pak Umar tidak pernah marah walaupun ada anak-anak yang tidak membuat Pekerjaan Rumah (PR).Pak Umar biasanya hanya bertanya alasan anak tersebut tidak membuat PR, dan kemudian menjelaskan tentang pentingnya PR, yaitu bukan sebuah beban, tetapi menjadi alat untuk mendapatkan atau melatih ilmu atau pelajaran yang baru diajarkan. PR yang diberi juga, tidak pernah di nilai oleh Pak Umar seperti kebanyakan yang guru-guru lain lakukan. Karena menurut pak Umar, PR itu yang menilai adalah murid itu sendiri. Kalau bisa mengerjakan, artinya murid tersebut sudah menguasai pelajaran, tetapi bila belum, murid tersebut bisa introspeksi dan meminta lebih waktu agar pelajaran menjadi jelas. Karena itu, PR yang diberikan pak Umar selalu dikerjakan oleh murid-murid kelas 5 semampunya, walaupun ada juga yang terkadang mengeluh karena waktu bermain yang berkurang.

"Maaf pak, saya belum mengerjakannya. Saya sudah coba tanya ke Ibu, Bapak dan tetangga, semua tidak ada yang tahu mengapa Bendera Indonesia Berwarna Merah- Putih, kalau artinya saya tahu pak?", jawab Dewi pelan. Pak Umar tersenyum mendengar pengakuan Dewi, hatinya senang, anak-anak sudah tidak ada lagi yang takut untuk mengutarakan pendapat. "Kalau begitu, bisa Dewi jelaskan kepada teman-teman arti dari Bendera Merah-Putih?", pinta Pak Umar lembut. 

Wajah Dewi ceria, dia senang dan bangga sekali diberi kesempatan untuk menjelaskan ke teman-teman satu kelasnya. "Kemarin aku bertanya kepada Ibu, kata ibu arti warna merah adalah Berani, dan arti warna putih adalah suci. Kalau diibaratkan, warna merah melambangkan tubuh manusia, dan warna putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia, begitu saja pak", tutur dewi yang kemudian langsung duduk kembali.

"Terima kasih Dewi, bagaimana ada pendapat lain?", tanya pak Umar. "Pak! kalau kata mak'e beda?", Tejo langsung menyambar pertanyaan Pak Umar. "Baik Tejo, bisa dijelaskan?", pinta pak umar dengan senyum yang tersungging. Tejo langsung berdiri, anak yang bertubuh kurus tetapi selalu bersemangat itu langsung saja menyampaikan pendapatnya. " Kalau kata mak'e, jaman dahulu kala warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan gula merah/aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia terutama di pulau Jawa. Kata Mak'e juga..waktu jaman kerajaan Majapahit masih berjaya, warna panji-panji yang digunakan adalah merah putih yang disebut umbul-umbul abang putih. Oh iya... waktu mbak Sri sukuran kemarin, untuk selamatan kandungan bayinya sesudah berumur empat bulan di dalam rahim, maka dibuat bubur berwarna merah sebagian. Kata Mbak Sri, Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, dan unsur putih sebagai lambang ayah. Begitu pak!", Ujar Tejo dan langsung duduk kembali.

"Terima kasih Tejo!", senyum pak Umar merekah.. beliau bahagia murid-muridnya sudah berani mengungkapkan pendapat. "Apa yang dikatakan oleh Dewi dan Tejo adalah benar, itulah makna filosofis dari Warna Bendera Merah putih. Sekarang kita kembali ke pertanyaan kemarin, Mengapa Bendera Indonesia berwarna merah putih?, ada yang bisa menjelaskan?", tawar pak Umar. Kelas pun menjadi hening, semua anak saling melirik. 

"Saya coba jelaskan pak!", Entong menunjuk tangan. Setelah dipersila pak Umar, Entong pun berdiri. " Kemarin aku dan Toleh diajak oleh Kak Buana untuk melihat di internet. Wah, hebat sekali pak.. disana banyak sekali informasi yang bisa diperoleh. Setelah dicari-cari kak Buana, ternyata kita dapatkan kesimpulan, Kalau alasan kenapa Bendera Indonesia berwarna merah putih adalah berdasarkan sejarah bangsa kita".

"Seperti tadi yang diceritakan oleh Tejo, pada jaman majapahit, memakai bendera merah putih sebagai lambang  kebesaran. Sebelum majapahit, kerajaan Kediri juga memakai bendera merah putih untuk panji-panjinya. Tidak hanya di tanah jawa saja, di tanah Batak Sisingamangaraja IX pun memakai bendera merah putih sebagai benderanya. Bergambar pedang kembar yang melambangkan pisau gajadompak (pusaka raja-raja sisingamangaraja I-XII) dengan warna dasar merah menyala dan putih."

Di Aceh, bendera perang juga berwarna merah putih, dan dibelakangnya diaplikasikan dengan gambar, bulan, bintang, matahari, bulan sabit dan beberapa ayat suci Al Quran.  Begitu juga di dijaman kerajaan Bugis Bone-Sulawesi Selatan sebelum arung palaka. Bendera Merah putih adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan bone. Bendera Bone itu dikena dengan nama woromporang.

Selesai menjelaskan, Entong pun tersenyum, dan melihat ke sahabatnya Toleh. Toleh pun membalas senyum Entong. "bolehkah saya menambahkan pak?", tanya toleh, yang langsung dibalas anggukan pak Umar.

"Dari internet juga, dijelaskan kalau pada waktu perang jawa (1825-1830 M), Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwana merah-putih dalam perjuangannya melawan Belanda. dan pada awal abad ke-20 setelah perang dunia berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera Merah puth sebagai bendera Nasional", jelas Toleh. Setelah selesai Toleh pun duduk kembali.

Pak Umar tersenyum bangga, seluruh anak-anak pun tersenyum bahagia, di dalam hati mereka bahagia dan bangga terhadap Sang Merah Putih, setelah mengetahui perjuangan para Pahlawan.

---

Nb. Alhamdulillah.. selesai juga... hahaha.. gaya sekali ya aku, kayak penulis cerbung saja... terima kasih tuk teman-teman yang sudah rela dan ikhlas membaca.... hahaha.... (lega sekali bisa selesai-mode).


29 comments:

Ifa Elbanaf said...

Assalamu'alaikum Mbak Ami...
Salam kenal n salam ukhuwah dari Lamongan..

Cerita sejarah yg unik dikemas ala mbak Ami..., TOP dah mbak...
Sukses sll ya..., tengkyu..:)

Ferdinand said...

Lah... koQ udah bagian 3? aku aja gak tau cerita awalnya haha....

tapi aku sendiri baru kepikiran sama warna bendera Indonesia hhe.... soalnya dari kecil yg aku tau cuma merah berani putih suci doank.. ditambah waktu belajar sejarah... bendera belanda dirobek birunya tersisalah merah putih dan akhirnya Merah putih jadi berndera Indonesia haha.. cetek amat ya sejarahku ... kayanya mesti update blog sejarah dlu nie biar inget lagi...

Semangat :P

Suratman Adi said...

Waduh aq ketinggalan di bagian yg pertama dan kedua nich he.,he.,menarik sekali kisah nya..

Richa Rie said...

nice blog sis..(eh ada pop up nyaaa, emang sengaja pasang kah? ~nanya doang~)

alkatro said...

rupanya cerita majapahit ada di seri ketiga he he, kebetulan masalah sejarah lumayan agak hafal, nice story.. selamat hari ibu :)

Nyayu Amibae said...

>> sis Iffa : waalaikumsalam. .salam ukhuwah juga sis, smoga kita bisa jadi sahabat...trims tuk kunjungannya ^_^

>> sob Ferdinand : hehehe.. ga sengaja sob, abis ngarangnya disela2 kejar target akhir tahun, ya klo ada panggilan ke lapangan langsung deh terpotong alias bersambung, hahaha

>> Richa Rich : wah..trims kunjungannya sis.. soal pop up, aku ga ngerti, apa sih pop up?

>> sob jiox : hehehe... jadi malu.. ntar aku banyak belajar sejarah ya sob.. hehe

tiwi said...

asswrwb..akhirnya cerita bersambungnya ketemu jg jawabannya...fiuff, heeehhe, mulai episode 1 bersambung trs..hehehe, lha ak aja ga tau sejarahnya, trms banget yah sis ami....jd tau sekarang n bs jelasin kl anakku tanya, hehehe. success 4 u...!wassalam..

Richa Rie said...

~~ ikutan senyum ~~ <3 love it

choirul said...

assalamu'alaikum

kunjungan perdana.. salam kenal ya bu

Bippi said...

wah sob...selama saya sekolah, gak pernah menemui sosok guru yang seperti pak Umar

Admin said...

Wahh tahu tahu sudah episode 3 yang satu dan dua nya aja belum bacaa...*cepet amat ya*
untung saja hari ini gak hujannn..

Damar said...

Aww Ning Amie
maaf beberapa episode ndak mampir, tahu kan alasannya (setor kepala minta jitak )
...
komplit dan manteb itu yang tercermin dari dialog yang mengalir dan enak dipahami. Pakies mendukung dengan gaya postingan kayak gini, teruslah berkarya sista..
...
tambahan adat jawa di kampung, ada sesajen yang salah satunya dengan membuat bubur merah (tambahan gula merah) dan bubur putih, ternyata ada maksud tersirat di dalamnya.

berpikir positif said...

aku juga baru tahu nih Neng , maaf jarang mampir di cerita hujan

NOOR'S said...

Waduh...Bang Pendi malah baru tahu klo bendera merah putih berhubungan dengan sejarah kerajaan2 yg ada di Indonesia, sama dgn Bang Ferdinand...Bang Pendi taunya merah ntu berani & putih ntu suci. Hmmm..kayaknya Bang Pendi musti sekolah lagi nih...hehehe. Makasih telah berbagi & maaf baru mampir kesini...gara2 kelamaan semedi hehehe

Salam hangat, sehat & sukses selalu...

Diary Lusi said...

merah putih talenta bangsa

Ifa Elbanaf said...

mbak Ami pa kabar...?
Tak tung tung cerita barunya lo?
Hmm la kok yang muncul foto barunya yaaa..., keren..! :)

perawatan ac said...

Tetapp semangatt TIMNAS masih ada waktu pembalsan esok hariii/.....

Unknown said...

Pertanyaan yang sederhana dan mendalam. Sampai saat sekarang ini belum ada yang pasti dapat menjawab dengan bukti sejarah yang nyata tentang kenapa harus berwana merah putih ?

Salam

"Ejawantah's Blog"

tutorial blogging said...

wah baca dulu postingan sebelumnya, jdi ga nyambung saya...
baru ntr komen :)

Banyu Waseso Segoro said...

Cerita yang menarik, unsur pendidikan dan sejarah yanga ada di dalamnya mengalir dengan lembut. Salam.

Batara Emas said...

Salam kenal, smoga persahabatan kita jadi langgeng, hehehehehehe ^_^

Ferdinand said...

Met siank Sob... :P

Wah maaf nie aku baru bisa kesini lagi hhe... apa kbr nie?

Wah masih tentang Bendera nie, biarpun gak sengaja tp keren Idenya hhe... :p

Met lanutin panggilan ya Sob..

Semangat n Sukses slalu :P

Batara Emas said...

Memang, sejarah Bendera bagian dari sejarah Indonesia, Terima Kasih sudah berbagi

Faril said...

trilogy ends here..akhirnya rasa penasaranku udah tarjawab..makasih banyak..

aku juga tahunya cuman bendera Majapahit sama DIponegoro yg pake warna merah putih..kalo ada contoh gambar benderanyanya,,makin mantab tuh..

oia,,aku sering pusing kalo baca tulisan di atas background warna item...hoho

Ifa Elbanaf said...

datang lagi berkunjung mw ucapin
"Happy New Year 2011"
moga makin sukses di taon depan ya mbak..., amin...

cecek said...

wee...kren ami..tpi cuman baco yg bagian tigo..entar la aq buka2 lagi habis masi ado pr ...do'a ke bae cepek klar...sukses selalu ami... cerita keoangnyo dan pakai sesen 2 yo.hhhhhhhh bengkoang.....

Anonymous said...

mantap, bagus jugo moy......1&2 mno....?^_^

Anonymous said...

In a more detailеd post, Ӏ would love to go over sοme of thе rеasoning behind οur choices.
Fantastic infoгmation here. I really lіke reаding your blog.
Ӏ learnеd a lot from them.
My website :: ways to increase height|grow taller exercises

penyakit radang paru-paru said...

ikut nyimak ya sist