Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, January 8, 2011

Cabai Oh Cabai

4 Safar 1432 H
Sabtu, 8 Januari 2011

"Oalaaaah!!! kok bisa mahal banget sih???", mbak Tini ngomel dalam hati sepanjang perjalanan pulang dari pasar pekan. Mukanya berubah seperti jajaran genjang tak beraturan. 

"Ada apa neng? kok mukanya dilipat-lipat begitu?!", sapa mak Inah yang membuyarkan keasikan ngomel sendiri mbak Tini dari warung kopinya. "Ini loh mak, masa harga cabai sekarang sudah tujuh puluh ribu rupiah perkilo. Aseli aku tadi bingung mau belinya gimana, rasanya seperti buah simalakama, dibeli salah, gak dibeli eeeh semua penghuni rumah gak enak makan. kata mereka gak mantaf klo makan gak pake sambal! hiks..." mbak Tini langsung mengadukan kekesalan dan apapun rasa yang ada di hatinya kepada mak Inah. 


Mak Inah tersenyum, tapi senyumnya sedikit kecut, karena mak Inah teringat berita yang ditontonnya di televisi yang membahas tentang harga cabai yang membumbung tinggi, malahan ada di suatu daerah yang harga cabainya sudah mencapai seratus ribu rupiah per kilo. "Nah, kenapa mak Inah yang bengong?", tanya mbak Tini yang membuat mak Inah sedikit kaget. "Hiks.. gak neng,  emak hanya teringat berita di tivi pagi tadi. Semua membahas tentang si cabai ini, dan gak nyangka aja kalau imbasnya juga sudah sampai ke desa Hujan ini", ujar mak Inah.

"Begitulah mak, pusing kita dibuatnya, padahal dulu bidan desa pernah bilang waktu penyuluhan di balai desa kalau banyak makan cabai itu menyehatkan. Kata buk Bidan, pada cabai mengandung kandungan kimia dibalik rasa pedasnya yaitu Capcaisin. Nah, capcaisin inilah yang berdasarkan penelitian para ilmuwan dapat mengaktifkan sebagian kelompok syaraf di lidah, bibir dan kulit dalam mendeteksi adanya stimulan rasa sakit. Selain untuk penghilang rasa sakit, katanya cabai juga punya efek anti radang, meningkatkan nafsu makan, dan mengatasi sembelit", jelas mbak Tini.

"Iya ya... mak juga ingat! kan emak datang waktu ada penyuluhan!", ujar mak Inah sambil tersenyum. "Mak juga ingat, buk bidan bilang selain mengandung capcaisin, cabai juga mengandung vitamin C, A, mineral, antioksidan, dan serat. Cabai bisa meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori lebih baik. ini bisa dipakai untuk mengontrol berat badan", tambah mak Inah seraya mengingat kembali penyuluhan yang disampaikan buk bidan tempo dulu.

"Aku jadi teringat si Entong, dia semangat sekali makan walaupun hanya pakai sambal, apakah kita harus mengurangi semangat si Entong dengan mengurangi konsumsi cabai karena harganya yang naik?", tanya mbak Tini sambil merenung.


18 comments:

Adit Mahameru said...

coba yuk, cari komentar ada spam apa gak...kalo gak pasang antivirus , kalo gak juga coba cari di google " cara menghindari spam newwindow di blog " misalnya...

NOOR'S said...

Betul tuh Mba...sekarang cabe terasa makin pedas, tambah mahal tambah susah belinya...memang kurang mantap makan tanpa sambal. Tanam cabe aja yuk Mba..! hehe

Salam hangat & sehat selalu...

Damar said...

OOT: sama dengan Kang Adit, ada pop up tiap kali klik baca selanjutnya. padahal sebelumnya ndak masalah dengan itu, bisa jadi benar Kang Adit, coba di cari lewat dasbor blogger

cabe pedes, harga menggiles, kebanyakan perut mules kalo sedikit makan males

Merli said...

tenang ajja mbak... dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi juga, harga2 tersebut akan kembali noral.. jiahh... sotoy abiiiiiiiiiiiis :(

Merli said...

tambahan... link mbaknya sudah saya pasang di tempat saya, moga berkenan tuk tukeran link yah mbak.. biar saya bisa numpang mejeng di blog mbaknya yg ngetop ini :p terimakasih :)

MONOKROM said...

Tnpa terasa cabai telah menguasai dan merajai qta. jgn sampai deh qta trus terjajah oleh cabai, sampai makan pun tak lahap hanya karena sambel absent. Qta harus bsa mnyesuaikan diri dan membiasakan diri tanpa kehadiran sambel yang menemani nasi dan lauk kita tiap harinya. begitupun dgn sayurnya. Pedasnya harga cabai smpai mngalahkan rasa cabai itu sendiri,,

Ferdinand said...

Malem Sob... aku datang hhe...

Maaf yach baru bisa nongol :P

Hem... aku juga posting tentang Cabai kemaren... entah kenapa Harganya melambung tinggi klo aku sih mikirnya ngaco kaya dipostingan kmaren hhe....

tong.. entong.. kasian amat kowe lhe... mesti dikurangin semangat maem'e gara2 harga cabe naik

kpn ya Pak BeYe dengerin rakyatnya???

Ferdinand said...

OIya koQ, aku gak nemuin ada Pop-up apa2 yach Sob??? udah beres toh masalah Pop-up nya??? klo blum beres biasanya masalahnya ada di Widget Sob.. soalnya banyak yg nyusupin link di Javascript :P

Adit Mahameru said...

kan ada tu di halaman komentar di blog utamanya? pada link komentar...ada kolom spam..

Piyen said...

berkunjung....
bisa-bisa gak makan cabe nih,

genial said...

sekarang sampai mencibir di angka 100 ribu non :( gmn dund ?!?!?

Adit Mahameru said...

kalo masih susah yuk, klik nickku ya..sekalian promosi weblog kawan tutorialku...hehehhee..iframe

Ferdinand said...

Malem Sob.... :P

Hem.. heran.. klo dari tempatku koQ gak pernah ada Pop-Up yach... tapi waktu itu banyak emank blog yg tiba2 ngasih pop-up gitu... dari read more doank ya Sob?? berarti di jump linknya da Script javascript yg dikasih pop-up.. hem ngatasinnya ya di delete pop-upnya.. klo javascriptnya ada dihostingan yg mesti di hosting ulang tuh...

Hem.. mudeng ra Sob? ribet juga aku jelasinnya hhe....tapi dari tempatku sumpah gak ada sama sekali pop-upnya...

tiwi said...

asswrwb...hesh hesh..(kepedesan.com) huehhehe, cabai naik.., ibu2 panik..hihi, untunglah sy gak terlalu panik, lawong menu di rmh menyesuaikan si kecil tentu saja gak pakai cabai..hehheh, yah moga2 semua bahan pangan dan cabai sbntr lagi turun..Amin..jd bisa makan gorengan dg banyak cabe lg..hihihi

Ma'arif Siregar said...

cabe memang top
hehe

Batara Emas said...

Ganti Sahang be, biar mantap dan panas, hehehehehehe

r10 said...

selamatkan harga cabai lebih penting daripada selamatkan blacberry di indonesia

petani cabai bayar pajak, blackberry tidak bayar pajak :p

Merli said...

mbak.. linknya sudah saya pasang mbak sejak kemarin saya komen di sini :( link saya blm ada di sini :(