Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Thursday, September 8, 2011

Kemarau...

Selamat pagi sahabat-sahabat ku, apa kabar??? masih ingatkah dengan ku?? hahaha....Kayaknya kelamaan ya aku tidak menulis,,, untung saja sahabat-sahabat blogger masih sering menyapa di Facebook atau lewat SMS, kalau tidak,, oalaaah... tak tahu aku apa yang akan terjadi di blog Cerita Hujan ini.. :)

Hmmm... cerita apa ya? kalau soal lebaran kayaknya dah kelamaan lewatnya,, Oke deh,, namanya juga pemanasan jadi kalau aku asal cerita dimaklumi saja ya...

Baru kemarin aku menginjakkan kaki ku kembali di kota Prabumulih ini setelah liburan panjang lebaran. Aseli ada rasa canggung dan deg-deg kan dikala aku mengendarai si hitam sepeda motor ku sendirian menembus kabut asap di pagi hari.

Di kanan kiri sisi jalan, aku lihat banyak sekali hutan rawa yang yang sudah menguning karena terbakar, entah apakah sengaja atau tidak terbakarnya, tapi aku maklum karena cuaca memang panas sekali akhir-akhir ini. hiks... betul-betul menyedihkan,, jujur saja kalau lihat pemandangan itu, aku jadi merindukan hijaunya jalan di gunung Curup-Bengkulu.


Sumber Gambar dari harian online Sriwijaya Post
Kembali ke judul cerita, memang Sumatera Selatan dua bulan terakhir ini di landa kemarau (dan semoga tidak berkepanjangan-amiin), hampir semua penduduk desa dampingan yang mayoritas petani karet mengeluh karena penghasilan getah karetnya yang berkurang karena kering. Tetangga-tetangga di sekitar kontrakkan juga sudah pada ngungsi untuk mandi dan mencuci, untung saja sumur di kontrakkan kami tetap ada dan cukup, hmm.. Allah memang baik sekali pada ku,, Thanks Allah...

Hmm.. hujan memang barokah dan nikmat Allah yang tiada tara,,, semoga saja sang hujan segera menyirami kota yang kaya minyak tapi mahal akan air ini,,,amiin....

-------
Walau telat, aku mau ngucapin Minal aidhin wal Faidzin,, mohon maaf lahir dan bathin bila selama ini ada penyampaian dan kata-kata yang salah di blog ini... Tetap Semangat!! :)


8 comments:

Damar said...

assalamu'alaikum
pernah sih mengalami kesulitan air ketika kemarau di Pontianak, hampir tiap sore bawa galon air ikut antri.
beginilah kalo ujan kebanjiran kalo kemaro kekeringan. Mudah-mudahan blog ini tetap jadi cerita hujan, bukan cerita kemaro wkwkwk

“Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum .
Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faidzin”

Dhymalk dhykTa said...

sama sist,, dit4 ku juga dah mulai kering,,panas, angin kenceng bawa debu,,tp insya Allah bersabar...

alhamdulillah air masih lancar..

Maaf lahir bathin ya

Amy said...

Selamat Idul Fitri ya, maaf lahir batin. kapan nulis cerpen lagi...

Anonymous said...

saya hanya ingin numpang mengucapkan salam dari deerah yang sedang dilanda kemarau dan kekeringan --gunungkidul :)

tiwi said...

Asswrwb....yuhuuuuuuu sayy... Happy Idul Fitri ya.. maaf bila selama berinteraksi ada hal2 yg krg berkenan.., itu slh satu nikmat Allah yg kita lupakan ya, nikmat berupa air yg bersih.., sementara di lain tempat ada yg kekurangan air bersih, mudah2an kita jd lbh bersyukur lg atas segala nikmatNYA yg berlimpah..Amin.

Majalah Masjid Kita said...

semoga ini gak akan terus berkepanjangan ya mbak :(

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Piyen said...

Selamat Idul fitri...
semoga kemaraunya gak lama-lama....

Unknown said...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

terimakasih sahabat yang telah berbagi kisahnya, betul kita harus selalu hendak bersyukur serta bersabar dari semua nikmat yang Alah berikan kepada kita. salam ukhuwah sahabai saudaraku.