Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Saturday, November 19, 2011

Aku Dalam Seragam Putih Merah ( PR dari Bang Pendi - Uneg2 Blog)

Cuaca kota Palembang sekarang mendung-mendung kelabu,, ketika aku mencoba menarikan kembali jemari di keyboard si komtam, sambil melirik-lirik langit di jendela dan tetap berharap akan ada nya bintang jatuh yang telah ditunggu lebih dari tiga bulan (hiks,, masa nunggu bintang jatuh siang-siang-red) aku jadi teringat kalau punya PR yang diberikan oleh Bang Noer Hasan alias Bang Pendi dari Blog Uneg-Uneg.

Entah ini adalah PR yang keberapa kali diberikan oleh sahabat  yang rajin mengomentari hampir di setiap status yang ku tulis di FB, kemarin-kemarin ingin rasanya langsung buat PR nya, Cuma karena kesehatan yang kurang mendukung (mungkin karena pergantian cuaca yang sekarang rada ekstrim, wkwkwk.. (gaya ku klo ngomong-red) baru deh akhirnya sekarang aku bisa ngerjain PR nya,, ga apa-apa kan Bang Pendi? Dikasih nilai A+ pun aku terima dengan legowo,,,hahahaha

PR yang diberikan Bang Pendi kali ini rada-rada buat puyeng juga,,, abis diminta inget-inget waktu masih jaman pake seragam putih merah,, waduh,,, sudah lewat berapa puluh taun itu,,, tapi untunglah,, hardisk otak ku ini made in Allah bukan made in China,, jadi insyaallah masih seger deh,, klo di review ulang… oke, langsung saja, cekidooot… :D

1.      Guru favorite

Hmmm,,, rada bingung nih jawabnya, karena menurutku setiap guru itu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kalau disuruh pilih, guru paling favorite ku waktu SD dulu adalah Ibu Komala. Ibu yang satu ini super sabar orangnya, kebetulan juga beliau adalah ibu sahabat ku Ega (Alm). 

Hiks,, jadi ingat waktu dulu nih,, mungkin memang waktu SD adalah masa-masa nya bodoh tingkat tinggi tapi ingin tahu juga tingkat tinggi, kami (Aku, Ega dan Fauziah) waktu itu kebetulan ditunjuk satu kelompok untuk tugas IPA mempelajari perkembangan katak/kodok.  Maka langsung deh,, kita bertiga menyusuri selokan-selokan jalan dan berharap ada berudu/kecebong yang bisa dijadikan untuk tugas besar penelitian kami.  Akhirnya,, makhluk hitam itu pun kami temukan, dan tak tanggung-tanggung seluruh berudu/kecebong yang ada di sana sukses kami jaring,, kalau mau dilihat jumlahnya aku rasa 100 ekor lebih ada deh.

Setelah puas jaringin si berudu/kecebong, dengan sumringah seember kecebong tersebut kami bawa ke rumah nya Ega, dan langsung kami bawa ke kamar mandi, dan huft… menetaplah proyek besar kami tersebut dan Ega menjadi sang peneliti sekaligus pengawas dari tugas besar itu karena ia yang punya rumah.

Emang dasar anak SD,, entah bagaimana awalnya dulu proyek besar tersebut cepat sekali lupa dari ingatan kami bertiga,, entah berhari-hari, mungkin sampai berminggu-minggu proyek besar tersebut diam manis dalam ember di kamar mandi,, sampai akhirnya suatu pagi di sekolah Ega mencak-mencak ke kami berdua gara-gara proyek besar kami membawa malapetaka di rumahnya pagi ini. Yupp!!! Benar dugaan sahabat!!! Berudu-berudu tersebut saat itu telah berubah menjadi katak!! Dan untuk mempertanggung jawabkan malapetaka tersebut,, sepulang sekolah kami pun menuju ke rumah Ega untuk menangkapi ratusan katak-katak yang melompat sumringah di rumah nya. Saat itulah, saat berjuang menangkapi sang katak, aku melihat ibu komala bukannya marah, tapi malah tersenyum melihat ulah kami. Betul-betul Guru yang sabar kan?? hehehe

2.      Guru Killer

Seperti kata ku sebelumnya, setiap guru pasti ada plus minus nya,, mereka memiliki metode mengajar yang berbeda-beda. Hmm.. kalau soal guru killer, aku jadi teringat saat aku duduk di kelas 4, saat itu entah kenapa aku sangat tidak suka dengan guru kelas ku (namanya sengaja aku tidak sebut-red). Kok bisa tidak suka? Yang pertama aku tidak suka dandanannya (rada menor-red), terus yang kedua beliau selalu semena-mena (itu pendapatku-red). Sahabat tahu, saat di kelas 4 ini, aku sering sekali ingin menangis, bukannya ingin menangis karena aku yang dapat hukuman tidak hafal perkalian, tapi aku menangis karena ibu tersebut sering sekali menghukum teman-teman yang memang aku akui lemah dalam berhitung dengan hukuman yang mengada-ada. Terkadang dicubit, terkadang disuruh lompat kodok dari sisi kelas ke sisi kelas lainnya. 

Puncak tidak suka ku saat itu adalah waktu Pekerjaan Rumah ku dicentang salah oleh beliau. Aku selalu ingat soal yang diberi adalah: Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu benua……. dan……. . Saat itu aku menjawab kalau Indonesia terletak diantara benua asia dan Australia. Karena tidak terima, maka aku pun langsung maju ke depan kelas mempertanyakan tentang PR ku itu, ibu tersebut menjawab kalau isian PR ku salah, karena menurut beliau yang benar Indonesia terletak di antara benua Asia dan Afrika.

Hmm…Aku teringat waktu itu muka si Ibu merah menahan marah, karena aku berani menantangnya untuk sama-sama melihat atlas (peta besar di ruang kepala sekolah) kalau jawabann beliau tersebut salah. Dan hiks… aku mendapat sebuah hadiah cubitan di perut dari sang guru yang marah besar dan menyuruh ku kembali duduk. Hmm.. sebetulnya aku masih tidak terima, tapi,, sahabat ku Erni (teman sebangku-red) menyuruh ku sabar. Hmm… kalau dipikir-pkir mungkin aku waktu kecil sudah kurang waras ya? Kok berani-beraninya menggugat guru,,wkwkwk.. tapi sekarang ya aku legowo,, kalau aku ingat-ingat guru mana sih yang tidak akan kecele alias kesal digugat anak kecil di depan kelas,,wkwkwk.

3.      Teman membolos

Kalau soal membolos, walau aku rada bandel, tapi kayaknya tidak pernah deh waktu SD, kalau SMF (ssetara SMA-red)  dan kuliah , seriiiiiiiing…wkwkwkwk.

4.      Teman Berantem

Kalau soal berantem, ya aku rasa biasa-biasa saja,, berantem nya anak kecil, pagi berantem, eh siangnya sudah temenan lagi,, jadi aku ga panjang cerita deh soal ini…

5.      Jajanan Makanan/minuman favorite

Uang saku ku waktu SD  hanya  Rp.75.- , tapi jangan salah,, walau hanya Rp.75,-  aku saat itu merasa sudah lebih dari cukup walau banyak teman-teman yang uang jajannya dua kali bahkan tiga kali lebih dari ku,, bayangkan saja,, jajanan es mambo atau es putar pada saat itu hanya Rp.25,- , nasi uduk, empek-empek,  atau tekwan (turunan empek-empek yang dibuat berkuah-red) hanya Rp.50,- . murah-murah kan?  Hmm.. tapi kalau disuruh bilang apa jajanan favorite? Aku bilang tidak ada,, karena aku jajan kalau butuh-butuh saja, kalau haus baru beli es, kalau rada lapar baru beli makan-makanan, kalau tidak keduanya uang saku ku rajin aku masukkan ke dalam celengan tupai di rumah..  Gubraaak!!! Kok waktu kecil rajin nabung,, sekarang susah sekali nabung!!! Halaaah..hahaha
 
6.      Jajanan mainan favorite

Waktu SD, aku lebih senang main dengan teman-teman, mainannya juga mainan kampung, dari bermain boneka-boneka kertas bersama teman-teman perempuan sampai bermain kelereng dengan teman-teman laki-laki ku. Hmm.. jadi kalau ditanya jajanan mainan favorite? Aku cuma garuk-garuk kepala saja, dan aku jawab sesuai kebutuhan dan kesempatan,, maksudnya?? Kalau misalnya saat itu lagi musim bermain dakocan,, ya aku menunggu kesempatan diajak emak ke pasar terus minta dibelikan dakocan,,wkwkwk… intinya tergantung musim.. :-P

7.      Sepatu Favorite

Kalau soal sepatu,, dulu dalam keluarga beli sepatu itu hanya satu kali dalam setahun (kecuali ada hal mendesak lainnya-red). Maklum, namanya juga kami dari keluarga besar biasa-biasa saja (kami 5 saudara-red),, emak mempunyai pemikiran yang cemerlang,, jadi setiap lebaran kami mesti punya sepatu baru,, dan sepatu itu lah yang jadi sepatu sekolah, jadi nya,, sahabat-sahabat pasti sudah bisa menebak, kalau sepatu lebaran kami pasti berwarna hitam,,hahaha

8.      Tas Favorite

Setiap kenaikan kelas, kami bersaudara mesti dibelikan tas baru. Hmm.. tapi ada dua tas yang menjadi favorite ku waktu masih SD, satu berupa tas ransel berwarna hitam bergambar Donal Duck, dan satunya tas dwi fungsi (bisa sandang dan ransel) berwarna merah,hmm.. aku rasa masih ada,, sebentar aku lihat dulu di dalam lemari mumpung sekarang aku ada di rumah palembang!! ..tradaaaaa!!! inilah dia!!


Memang sudah kusam abis sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu,, seingatku aku mulai pakai tas merah ini waktu kelas 3 SD.

Nah,, demikianlah kurang lebih cerita ku waktu masih SD,, untuk Bang Pendi terima kasih untuk PR nya,, kapan-kapan aku dibawa’in ondel-ondel dan Bang Pitung juga boleh…wkwkwk

15 comments:

ded said...

Semoga Bang Pendi dengan senang hati menganugerahkan nilai A++ (kalau perlu).... :)

Anonymous said...

SMF kepanjangannya apa ya?

Wah banyak banget hasil PRnya pastinya dapat nila banyak nih...

Sukadi said...

Ingat masa sekolah jadi cengar-cengir sendiri, teringat waktu bolos dulu hehehe...
Sampai sekarang masih ingat guru yang galak, kalem, suka bercanda dan lainnya.. mungkin sekarang sudah ada yang pensiun hehe

Semoga dapat nilai A+ mbak hehe

Unknown said...

Ya,,,,, paling tidak enak bila kita mendapatkan cubitan diperut Sob, rasanya bisa lama banget sembuhnya. Apalagi kalalu perut belum keisi. He,,,x9

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

Elsa said...

subhanallaaaah
tas nya masih disimpan???
hebat!

Rawins said...

kalo orang jadul kali apal ya seragam putih merah
anak sekarang kayaknya banyak yg bingung tuh
sekolahan dah ga pake sragam standar lagi
anak smp saja dah banyak yg pake celana panjang
sampe bingung bedainnya anak sd smp apa smp

Ummi Ubay said...

mbaaa pasti tasnya menyimpan banyak kenangannya ampe masih disimpan gitu^^

hhehe...

chika kabarnya baik2 mba
skarang bantu2 ngajar bimbel di poltekes^^

Unknown said...

aku juga pengen buat cerita seperti itu hahaha ^_^
ore wa kaito kidd desu. . .yoroshiku

A said...

salam kenal, mampir untuk memberikan feed back.

tomo said...

loh tasnya masih ada sampai sekarangkah mbak

Obat Sakit 2011 said...

Assalamu'alaikum wr wb

Bang Pendi said...

Haduuuh..Bang Pendi jadi malu seperempat mati sama Mba Ami. Bukan yang ngerjain PRnya molor, tapi yang kasih PR justru molor untuk meriksa dan kasih nilai, hehe. maaf ya Mba...

Eh, ternyata Mba Ami sejak SD sudah pinter banget ya. Guru SDnya saja sampai dibuat malu karena salah. Saking malunya, diapun menutupi kesalahannya dengan marah2.

Tas masa SDnya masih ada? ck...ck..hebat deh. bisa jadi kenang2an tuh. Atas PR yang telah dibuat, Bang Pendi kasih nilai A++ deh. sayangnya mo Bang Pendi tambah plus pijitin, Mba Aminya jauh, hehehe..

Makasih ya Mba....

Bunda sylaa said...

tas hello kitty,hehee
berkunjung sini ya mbak sekalian atma follow,berkunjung balik mbak...

Ide Bisnis dan Wirausaha said...

berkunjung dan salam kenal mbak

Villa maroko said...

Masa masa sekolah memang kenangan yang sulit dilupakan.