Salma

Ku sibak tirai putih yang menutupi kamar ini. Kamar yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup Seorang Salma. Salma, saudara sepupu ku yang periang, mudah bergaul dan selalu menghembuskan angin kesegaran dengan adanya dia. Kuhirup dalam udara pagi yang terasa basah karena derasnya hujan semalam, terasa sejuk…. yang membuat ingatanku melayang pada kebiasaan ritual yang dilakukan Salma setiap pagi di depan jendela besar ini. Kulangkahkan kaki menuju tempat tidur Salma, Sebuah kasur dengan sprai rapi yang terletak di atas permandani. Dulu, tempat tidur Salma tidak seperti ini, tapi 6 bulan kemarin, ia meminta Bik Na dan Mang Asep memindahkan tempat tidur, meja rias dan sebuah lemari tempat ia menyimpan koleksi-koleksi boneka kesayangannya ke gudang. Tak ayal, ketika Tante Rina mengetahuinya terjadi sebuah pertengkaran kecil, tapi untunglah Om Taka seorang yang bijak, dia menghargai keputusan Salma dengan alasan yang hanya Salma yang tahu. Sekarang, kamar Salma menjadi lengang seperti ...