Hujan Pertama (Bagian-2)

Baca cerita sebelumnya di sini --- Hujan deras sekarang telah berganti menjadi gerimis, dan aku sama sekali tidak melihat cela waktu untuk mengajak sang bapak bercerita sebab tangis nya, akhirnya aku memutus kan untuk langsung pulang ke rumah. Aku pun berdiri dari bangku panjang, menoleh ke sang bapak yang masih saja menangis, “Pak, aku jalan duluan ya!”, ujar ku pelan tapi berharap sang bapak mendengar suara ku. Tak ada geming yang kulihat dari sang bapak, Akhirnya karena tak terlalu mau ambil pusing, maka segera aku langkahkan kaki ku keluar dari warung kosong tersebut. “Nak tunggu!!”, ku dengar sang bapak berteriak memanggil ku setelah aku mendekat ke kuda besi ku yang basah. Aku segera menghentikan langkah dan membalikkan pandangan ke arah suara yang memanggil. Bergegas sekali sang bapak menuju ke arah ku sambil menggenggam secarik kertas berwarna putih. “Nak, sebetulnya bapak tidak mau memberikan surat ini kepada mu, tetapi bapak harus menjaga amanah seseo...