Ke-05 : Bagai Buah Simalakama

Kamis, 10 Juni 2010

Ya Allah...
Pagi ini aku kesal sekali
Marah, benci, kesal, melebur menjadi satu

Ya Allah...
Aku tahu, inilah resiko pekerjaan ku
Harus selalu sabar dan sabar
Tapi apakah sabar itu ada batasnya?

Ya Allah...
Aku takut keluar dari persembunyianku
Aku takut emosiku tidak bisa aku kendalikan di luar sana
Aku takut nantinya ada makhluk-Mu yang tidak bersalah menjadi pelampiasan

Oh...
Bagai buah simalakama
Kuatkan aku Ya Allah


Aku sembunyi dari zaman di bawah bayangan sayapnya,
kedua mataku melihatnya tapi dia tidak melihatku,
Jika kau tanyakan hari-hari tentang diriku,
dia tidak tahu dimana tempatku,
dan kau juga tidak tahu dimana tempatku.........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Girin "Nidji" nya Kelurahan Payu Putat

Ada Cinta....

Inspirasi dan Pembelajaran di Galeri Biru Om Iwa K