Oh.. Akan Dibawa Kemana Indonesia ini???
12 Safar 1432 H
Minggu, 16 Januari 2011
Tadi sore, secara tidak sengaja aku memindah channel tivi ku ke acara "Kick Andy" yang disiarkan stasiun televisi swasta "Metro TV". Sebetulnya aku sudah tertinggal jauh dari jam tayangnya alias aku nontonnya dimenit-menit terakhir. Tapi tidak apalah, aku membahasnya sedikit di blog ini ya...
Dalam session ini, ternyata acara "Kick Andy" membahas tentang orang-orang Indonesia yang sukses di negara-negara lain. Hmm.. kalau ada sahabat blogger yang pernah nonton juga, tolong diverifikasi sedikit ya, kalau-kalau saja aku salah tulis, maklum kan tadi sudah aku jelaskan, kalau aku nontonnya terlambat, hehehe.
Di acara tersebut, bintang tamu yang dihadirkan adalah DR. Irwandi Jaswir, Prof.DR. Ken Soetanto, dan DR. Khairul Anwar. Huft.. mereka ternyata adalah ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang karya-karya serta hasil penelitiannya sudah diakui dunia sekaligus meraih penghargaan tingkat Internasional.
Menonton dan mendengar perbincangan antara pembawa acara dan bintang tamu yang dilakukan silih berganti, membuatku rada tercengang, karena jujur saja aku tidak terlalu mengerti bahasa-bahasa tingkat tinggi yang aseli tidak masuk ke otak kananku ini, hehehe. Tapi, tetap dengan semangat, aku tmengikuti perbincangan (talk show) tersebut.
Sayang sekali, karena aku terlambat, perbincangan pertama bersama DR. Ken Soetanto tidak aku ikuti. hanya yang terikuti adalah perbincangan dengan DR. Irwandi Jaswir dan DR.Khairul Anwar.
Dari hasil perbincangan, ternyata DR Irwandi Jaswir adalah alumnus Institut Pertanian Bogor tahun 1993. DR. Irwandi (39 tahun) lahir di Medan, Sumatera Utara. Dia memiliki catatan 40 karya ilmiah di jurnal internasional serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional. Belum lagi puluhan artikel ilmiah populernya di berbagai media massa, serta lima artikel bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional.
DR Irwandi, yang kini berpangkat profesor madya, itu mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia dalam mengikuti kompetisi. Kompetisi prestisius itu diprakarsai oleh Scopus, situs basis data pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan terbesar di dunia. dan akhirnya DR. Irwandi meraih posisi ke-2 dalam 'Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009' di Bangkok.
Demikian juga dengan DR. Khairul Anwar, ilmuwan Indonesia ini juga telah meraih penghargaan best paper kategori Young Scientist pada IEEE VTC 2010-Spring, Taiwan. Sudah dua best papernya yang berkategori teknologi mendapat penghargaan, dan semuanya dipatenkan di Jepang.
hmmm....
Entah, aku harus bangga atau sedih melihat tayangan tersebut. Aku bangga, ternyata banyak sekali bangsa Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kelebihan yang dimiliki. Tetapi, yang menjadi pemikiranku, mengapa kepandaian dan kelebihan itu lebih banyak dilakukan di negara lain? dan akhirnya, yang diakui kehebatannya bukan negara kita Indonesia, tetapi lagi-lagi negara lain.
Aku kembali cengir-cengir kuda, ketika di akhir acara, para ilmuwan itu ditanya "Mengapa tidak bekerja dan mengabdi di Indonesia?", mereka tidak ada yang menjawab tetapi hanya tersenyum-senyum simpul. Dan akhirnya pertanyaan tersebut disambar kembali oleh sang pembawa acara, kalau mereka tidak perlu menjawab, karena sudah tahu jawabannya di negara kita ini
.
Gubrak!!!
Apa maksudnya? Memang negara kita ini kenapa? Apakah di negara kita sendiri kepandaian dan karya mereka kurang dihargai? Apakah negara kita tidak memberi dukungan dan kesempatan yang banyak untuk mereka melakukan penelitian? Huaaah... apa pun jawabannya aku tetap merasa sedih, lah.. gimana tidak sedih, orang kita (Indonesia) yang melakukan penelitian, tetapi negara lain yang mendapat nama dan hak patennya!! Oh.. akan dibawa kemana Indonesia ini???

Komentar
seperti Habibi itu seharusx di tempat kn disini dan biarkn dia yg menjdi president mgkn kta akn mejdi lbh baik...
lihat saja hukum kta saat ini sangat tdk berpendidikan dan sangat memalukan sekali... saya tak pernah bangga dgn hukum negara ini selalu mau di beli dgn uang.. dan sangat lemah yg mereka tau hanya bgian sendiri ...
saya kasihan melihat negeri ini..
Well nice share dan salam kenal sobat
Tenag saja yg seperti mereka pasti di hagai buktinya media khan mau memuat berita tentang mereka. he he he salam ngeblog dan salam ceria
Bingung juga. mari mulai benahi ini:)
bukan mereka yang salah, bukan pula pemerintah yang salah.. hanya memang sistem yang ada di negeri ini yang belum beres
=D
>> Dik Syaiful : hmmm.. jangan hanya sebata kasihan dik... yuk.. kita cari cara tuk jadikan Indonesia lebih baik, yg pasti mulai dari diri kita sendiri... owkeey!!! semangat!! :)
>> sob dari dunia piyen : hmmm... harganya pake duit ya??? not good..not good.. hehehe
>> depalpiss : wah terima kasih sudah dikunjungi... semangat juga!!! :)
>> sis tiwi : waalaikumsalam.. wah sis, klo gitu hayo kita berburu tikus.... nanti malam buat persiapan ya...hehe
>> sis nova : yuuuk berbenah!! :)
>> sob Gaphe : hmmm... kayaknya aku setuju banget klo sob gaphe di MPR deh.. biar sistem negara kita ini akan kembali ke jalan yg benar,,, hehehe
>> sob agung : mari... klo gitu kita sadar!!! dimulai dari diri sendiri ya.... :)
klo sy boleh Comment...
Cukuplah Film Dedy Mizwar"Alangkah Lucunya Negeri Ini" yg mewakili komentar atas semua hal2 aneh...dimana semua Koruptor Bebas berekspresi tp malah yg sebenarnya Pahlawan macam Professor2 di atas gak dihargain sm sekali...paling klo mereka tetap di indonesia jadi dosen gaji 3 juta Golongan 3....
Alangkah Lucunya Negeri Ini