Huft, rasa penat menghinggapi ku setelah bercengkrama dengan coloumn dan row di sheet microsoft excel. Untuk sedikit menghilangkan penat, segera aku mengkoneksikan modem flexi, dan kemudian jejaring sosial hasil karya Mark Zuckerberg pun telah hadir terpampang di netbook putih ku.
Di beranda aku melihat dan membaca apa saja yang di tuangkan oleh teman-teman, berkali-kali aku memutar scroll mouse ke bawah, hmm... sebagian besar status yang tertulis adalah ucapan tentang Nisfu Sya'ban. Aah, aku tak akan menjelaskan tentang apa itu Nisfu Sya'ban karena sahabat sekalian kebanyakkan lebih paham atau kalau pun masih ada yang tidak tahu tentang Nisfu Sya'ban ada baiknya sahabat search saja di mbah google, tuh kan,, sudah banyak sekali yang menulis tentang hal ini.
Aku menarik nafas panjang, mengenang masa lalu, masa ketika menjalani bulan Ramadhan di kota Hujan Pat Petulai, mengenang bulan Ramadhan pertama ku di kota minyak ini, dan sekarang aku tersenyum sekaligus merasa sedih, akan kah aku dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini, bulan Ramadhan yang artinya tinggal 15 hari lagi ?
Malam ini, aku sedikit enggan untuk mengomentari kiriman-kiriman teman yang ada di beranda, aku hanya memberikan beberapa jempol (like-red) untuk kiriman-kiriman yang aku nilai memang patut untuk diberikan jempol.
Tetapi sekarang gerakkan scroll ku terhenti di satu status seorang teman, ya seorang teman yang aku kenal hanya di dunia facebook ini menulis status yang menurut ku rada nyeleneh. Bukan hanya sekali ini saja, tapi sudah berkali-kali aku membaca status-status nya yang menurut ku tidak terlalu baik karena menjerumus ke SARA. Aku tidak akan mengutip apa yang ia tulis, tapi di sini aku hanya ingin sedikit memberikan pendapat, ya,, pendapat yang datang hanya dari seorang manusia yang ingin mempelajari indah nya Islam sampai akhir hayat.
Islam itu indah sekali sahabat, semakin kita pelajari kita akan semakin merasakan keindahan, kedamaian, dan kesejukkan nya. Beda pendapat itu biasa dalam kehidupan, dan keanekaan tersebutlah yang membuat jalinan benang kehidupan menjadi lebih bermakna, termasuk perbedaan tentang pendapat keorganisasian antara NU dan Muhammadiyah.
Sebetulnya kedua nya berprinsip sama, dan berpedoman juga yang sama yaitu berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist, jadi bisa dipastikan kedua nya bukan aliran/sekte seperti hal nya Katolik/Protestan/Advent/Jehova. Perbedaan kecil seperti idul fitri (penetapan awal bulan) antara Muhammadiyah dan
NU menunjukan mereka "care" terhadap agama dan petunjuk rasulullah.
Ada yang menggunakan pendekatan tradisionil ada yang memakai teknologi
terbaru, dan dapat dipastikan kalau keduanya sahih.
Ayolah,, jangan jadikan perbedaan untuk memecah belah, ingatlah kita manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang diminta untuk menggunakan "hati dan akal" dalam menjalani kehidupan dengan bertumpu pada pedoman yang paling benar yaitu Al-Qur'an.
Begitu juga tentang Nisfu Sya'ban, tak ada sama sekali yang salah, yang mengerjakan benar, yang tidak mengerjakan juga tidak salah. Mengapa perbedaan ini harus ditonjolkan? untuk apa mencari yang salah apabila ada suatu kebenaran yang indah dipelupuk mata, seperti indahnya cahaya rembulan malam ini yang masuk dari sela-sela jendela kamar ku.
---------
Hanya tulisan yang begitu mendamba kan keindahan, kebersamaan, keperdulian dan persatuan sebagai sesama umat Islam, karena semua umat Islam itu bersaudara.
8 comments:
boleh beda pemahaman tentang Nisfu Sya'ban, tapi kalo modem tetap samo....Flexi....semangat terus lur
setuju mangcek!! mari umat Islam bersatu,, hidup flexi!! :P
mantapp..... bikkk heheheh
hallo mbak,, kunjungn pertama nih kayanya :D
Betul sekali mbak, saya sangat stuju sekali dngn pendapat mbak. bhwa perbedaan yang semestinya menyatukan kita jangan ditonjolkan begitu kuat sehingga menghasilkan rasa tidak nyaman kepada pihak pihak terkait. :D
huahahaha,, kak ince,,,,,ambo suko kaba dah mulai komen di blog,, mareee ikut nulis2 jugo,,,
update status memang seharusnya disaring penggunaan kosakata dan rangkaian kalimatnya. walau bermaksud baik. belum tentu baik yang ingin disampaikan.
yah belum dibales ya mbak
selamat sore mbak nyayu :D
ibarat bumbu masakan yang beraneka ragam begitulah adanya perbedaan, kalo semuanya sama pasti hambar atau ada yang kurang rasanya...
*mengenai foto mawar yang ane posting kemaren, itu bukan editan photoshop tp emang salah satu fitur yang disediakan kamera yang baru ane beli itu lho... :)
Ami... template blognya keren2 aja ya, bisikin rahasianya dong hehehe...
Post a Comment