Perbincangan dengan Bintang
Aku terdiam, terpukau akan terangnya rembulan di bulan Ramadhan, merasa takjub akan kerlap-kerlip sang bintang yang bertebaran di langit terang dengan sesekali sang bayu menelisik menyentuh ku, yang tetap terpaku di indahnya malam ini.
Berbagai macam rasa dan asa melintas silih-berganti yang menambah beban berat di dalam hati. Sekilas bayang ia yang jauh di sana memenuhi memori otak ku yang tidak cukup besar ini. "Ah,, ingin rasa nya aku tumpahkan segala rasa dan asa kepada sang bintang, tapi ku lihat sang bintang hanya berkedip dan menyunggingkan senyumnya yang paling manis.
Dengan menghela nafas panjang, aku tetap memandang ke bintang yang bertebaran di langit yang gelap. Aku selalu kagum, ya,, kagum sekali kepada bintang yang bisa memberi terang di kegelapan, yang bisa bersinar indah di pongah nya langit berwarna hitam.
"Please,, biarkan aku berbincang dengan mu dengan bahasa diam kita! bahasa yang hanya dimengerti oleh kita tanpa satu pun orang lain yang tahu, kecuali Allah tentu nya." ujar ku berteriak dalam hati dengan sedikit memaksa.
Kini, sang bintang tersenyum dengan kerlipnya, yang bersinar indah bersama sejuta rahasia yang ada di permukaan bumi, termasuk rahasia perbincangannya dengan ku.
Komentar
kata2 yang bagus, salam kenal :D
memperhatikan cahaya indah yang berpendar, mengingatkan kita betapa kecilnya kita
terus menulis kawan..
^_^
Siang, kadang malam.
Tengadah ke langit, mengikuti pergerakan mega dan intim dengan kerlip bintang. Memang iya, seolah berbincang dalam diam dan imajinasi berlari tanpa tepi :)
Hem... samaan kita... aku juga paling seneng duduk sendiri ngeliatin bintang, apalagi klo lagi dikampung, udah jalan jarang ada lampu, bintang yg keliatan juga buanyaaakkk banget... :)