Aku termenung sendiri kala mencoba mengambil hikmah dari khutbah Sholat Idul Adha pagi tadi. Entah kenapa kata "Ikhlas" menjadi jalinan benang merah nya, ya,, kata ikhlas yang sebetulnya mudah untuk dimengerti tapi begitu sulit untuk diterapkan dalam kehidupan.
Kisah keikhlasan nabi Ibrahim AS untuk mengikuti perintah Allah SWT menyembelih anaknya nabi Ismail AS merupakan sebuah contoh bahwa tak ada yang pantas untuk dicintai melebihi cinta kepada Allah SWT.
"Tapi,, aah,, aku bukan seorang nabi! apakah aku bisa berlaku ikhlas layak nya beliau dalam menjalani kehidupan yang fana ini?", teriak ku tak bersuara bergema di kamar yang gelap dengan linangan air mata yang membasahi pipi.
Sejenak aku terdiam, bertanya dalam hati, kenapa Ikhlas begitu aku mengerti tapi tak berdaya untuk menerapkan yang ku mengerti, seperti layaknya mampu memaafkan tetapi begitu sulit untuk melupakan.
6 comments:
Ikhlas ini memang perkara yang tak mudah penilaiannya pun susah bagaimana kadar keikhlasan kita dalam melakukan sesuatu
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah kita masih diberi ALLAH SWT , nikmat umur buat menyambut Idul Adha tahun ini,
semoga rahmat dan karunia ALLAH SWT selalu menyertai kita semua,
selamat merayakan Hari Raya Idul Adha,
bila ada salah dan khilaf dalam kata serta sikap selama ini, mohon di maafkan lahir dan batin.
Wassalam
Anda begitu sangat ahli dalam membuat sebuah artikel, informasi ini sangat sangat saya butuhkan, kenapa? Karena informasi ini perlu saya ketahui untuk menambah ilmu yang belum saya ketahui. Terimakasih sebelumnya sobat….
nice post.. :) memberikan pencerahan tentang arti ikhlas.. harus ikhlas donk.. hehe
ditunggu postingan bermanfaat berikutnya gan..
Anda begitu sangat ahli dalam membuat sebuah artikel, informasi ini sangat sangat saya butuhkan, kenapa? Karena informasi ini perlu saya ketahui untuk menambah ilmu yang belum saya ketahui. Terimakasih sebelumnya sobat….
Post a Comment