Melirik sejenak ke buku agenda harian ku, aku tersenyum simpul, seperti biasa buku agenda ku sangat miskin akan tulisan, padahal acara konsolidasi tahunan Tim Faskel se Korkot 2 berlangsung cukup lama dan ramai karena dihadiri tidak hanya fasilitator di kota Prabumulih saja, teman-teman di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Muara Enim yang juga merupakan lingkup Korkot 2 pun hadir.
Di buku ku ini, selain ada tulisan agenda konsolidasi yang merupakan hasil menyalin secara utuh tulisan Pak Korkot di Papan Tulis, hanya ada 3 kata yang aku tulis dan aku lingkari, yaitu : Kualitas, Kuantitas, dan Kapasitas dengan tanda tanya diakhir masing-masing kata.
Beneran miskin kata kan? acara konsolidasi yang menyita waktu hampir seharian ternyata hanya mampu menggerakkan ku untuk menulis 3 kata di buku agenda,, hmmm,,, pantas saja, buku agenda yang kecil dan tidak cukup tebal ini bisa cukup untuk satu tahunan,, hahahaha,, lumayan lah untuk pengiritan dan mendukung program Go Green dan pelestarian lingkungan hidup. :-P
Acara Konsolidasi yang merupakan ajang "Pengakuan Dosa" selama pendampingan di masyarakat dan juga ajang berkomitmen untuk melakukan "Penebusan Dosa" ini, kebanyakan mempertanyakan tentang kualitas dan kuantitas pendampingan fasilitator, sampai terdengar celetupan kalau selama ini "makan gaji buta", dan sebagai nya. Kisah fasilitator sosial yang terkesan dan ter-judge tak begitu berperan pun masih terdengar, hiks,, miris dan sedih sekali rasa nya, selama hampir 6 tahun aku terjun di program ini, dan hal ini pun masih berulang terdengar.
So, Apakah hanya kualitas dan kuantitas yang notabene banyak menceritakan hasil (output) yang utama? Bagaimana dengan kapasitas fasilitator itu sendiri? bukankah tidak akan ada asap bila tak tak ada api, bukan kah tak akan ada hasil yang buruk bila fasilitatornya baik?
Hmm,, hanya tiga kata, sekilas mungkin tak berarti dan tidak
menceritakan apapun bila seseorang melihat catatan ini, tapi bagi ku,
tiga kata inilah yang menjadi kesimpulan dari acara konsolidasi tahunan
hari ini.
12 comments:
Aaaaaa... Mbakyuuuuu... Dibahas lebih detil doooooong.. tadinya mau tak naikkan jadi artikel atau cerita di website ini. hehehehe.. Mari nulis lagi, mari? ;)
wah,, senengnya,, mbak nina mampir ke sini,,hehehehe,,,
hmmm,, wah,, ke web? jangan dulu deh mbak,, lah ini hanya curhat saja,, dari pada disimpen di hati kan enakan ditulis, terima kasih ya mbak,,,, :)
3 kata tapi bs ngambil byk makna
hanya satu buat tulisan ini, yaitu berkualitas. sayangnya tulisanya gak di kembangin semacam reportase hehee...
betul itu
kualitas - masakan khas lezat
kuantitas- 2 atau 3 piring
kapasitas - perut ane kayaknya masih muat..
ane ingetnya makanan mulu hehe
semangaaad
Apa kabar mbak Nyayu lama gak mampir kesini..buat aku kualitas deh yang utama
Suer baru ini aku berkesempatan ngeliat tulisan tanganmu sis, tak save dulu ah buat kenang2an haha...
Tapi biarpun cuma 3 kata, tulisanmu udah komplit kok maksud dan tujuannya klo menurutku, intinya nggak akan mungkin ada jagung klo yg ditanem padi *hayah opo toh haha...
Kualitas aja deh. Sebagai orang yang berkualitas pasti mempunyai kapasitas untuk meningkatkan kuantitas. Eh, nyambung gak ya?
tiga'nya saling terkait... sulit menciptakan sesuatu yang berkualitas dengan kuantitas yang oke tanpa didukung fasilitas yang oke juga...hehehe....
Tiga kata dan padat memiliki makna yang dalam.
Sukses selalu
Salam Wisata
tiga kata yang sangat menberikan motivasi.. sukses selalu
kata-kata yang bisa memotivasi kita dalam segala hal
Post a Comment