"Mau?", ujar ku sambil menawarkan sekaleng Coca-Cola dingin kepada sahabat di siang nan super panas. "Tidak, terima kasih! aku tidak mau minum Coca-Cola, dan seharus nya kamu pun tidak meminumnya!", jawab nya sambil menghela nafas panjang. "Kenapa?", sekarang aku yang penasaran menanti jawab sambil sejenak memikirkan jawaban apa yang kira-kira akan diucapkan sahabat berjilbab biru ku ini.
Ku lihat ia menghela nafas panjang sebelum mejawab pertanyaan ku. Mata nya memandang seperti ingin menembus alam pikir ku, "karena Coca-Cola buatan Amerika, tidak kah kamu memikirkan apa yang dilakukan Amerika kepada saudara-saudara kita di Palestina? Dengan membeli Coca-Cola itu artinya kamu turut membantu membiayai Amerika untuk menyakiti saudara-saudara kita di sana.", ujarnya tegas, dan kemudian membungkam ku tanpa bisa bertanya dengan sekaleng Coca-Cola di tangan.
***
Kejadian kemarin siang nan terik itu selalu terngiang-ngiang di alam pikir ku, sebagian nurani membenarkan ucapan sahabat ku itu, tetapi sebagian nurani memberontak tidak bisa sepenuhnya membenarkan ucapannya.
Aku tak akan pernah menampik, kalau apa yang dilakukan Amerika kepada saudara-saudara ku di Palestina adalah suatu yang sangat keji dan kejam, dan aku pun sangat membenci kejadian tersebut, tetapi haruskah kebencian itu mesti juga tertanam kepada si Coca-Cola? Apa salah Coca-Cola?
Aah, aku rasa itu sama sekali bukan suatu hal yang adil, bukankah si Cola-Cola di Indonesia ini juga sudah banyak membantu ribuan karyawan terlepas dari label pengangguran? Bila si Coca-cola di boikot, bagaimana sekira nya nasib ribuan karyawan tersebut untuk menjalankan kehidupan yang kian sulit di negara kita ini? bukankah itu artinya kita yang telah berbuat kejam secara langsung untuk saudara-saudara kita di tanah air yang sama?
Hmmm... what ever, setiap orang boleh menyerukan opini dan melakukan apa yang menurutnya benar, tapi cobalah melihat secara "out of the box" terlebih dahulu , sudah benarkan opini dan apa yang dilakukan?
----
hanya goresan ketika memandang si Coca-Cola
11 comments:
setiap orang punya pandangan masing2.
itu pemikiran yang sempit sekali saya rasa.. dan kembali ke pribadi masing
jika punya prisip seperti itu maka jangan lupa setiap hari pasti kita berhadpan dergan produk produk sekeluarga degan koka kola :)
Saya merasa hal ini memang sangat sensitiv dan semua orang punya pandangan masing-masing jadi ada baiknya tak usah dibahas malah, karena blogger inipun kalau mau dibahas punya orang Yahudi Amerika
kalau ada pemikiran mau memboikot product2 yg sekiranya membiayai perang melawan saudara kita, merupakan pandangan masing2 pribadi.
Dan banyak, termasuk blogger, microsoft dkk setuju dg Bang Munir.
sebuah fenomena berdilema sosial :]
ya, terkadang kita tak memandang dari berbagai sudut pandang
Kirain tadi karena ditilik dari masalah kesehatan, ternyata karena yang bikin adalah Amerika...
Setiap orang punya pertimbangan pribadi. Semoga kita bisa lebih bijak lagi :)
Pemikiran nya sempit sekali .
Kalo ditilik lagi , kehidupan kita ini tidak lepas dari produk amerika .
hahaha , ada ada saja :))
rasanya bumi ini telah dikuasai mereka.. kita muslim pada kemana??
dan ini yg perlu dipertimbangkan ttg colacola, wallahu'alam benar ato tidak..
http://www.youtube.com/watch?v=3kpJwnRMu_M
Entahlah, terlalu jauh bagi saya untuk mengkaitkan satu dengan yang lain. Tak melulu soal coca-cola, masih banyak produk lain yang ada kaitannya dengan Amerika, kalau memang harus ekstrim, mungkin kita harus belajar mencintai produk asli Indonesia dan apapun yang tidak ada kaitannya dengan luar negeri.
Barangkali apa yang saya utarakan kurang tepat, tapi semua kembali pada diri masing-masing.
sebnarnya jika memandang lebih luas "about american product" bukan hanya coca cola, tapi GM, Freeport, GE, ford dll pasti menguatkan politik dan ekonomi mereka sehingga akan semena2 ke negara2 muslim seperti Irak, palestine dan juga Indonesia. Jika ada gerakan massal u/ boikot saya rasa akan berdampak besar trhadap mereka.
Tetapi disatu sisi [ketenaga kerjaan] yg menmpung saudara2 kita juga benar jika tindakan di atas dianggap konyol.
Sehingga bagi saya kembali ke ulil amri kita, jika mereka mengkampanyekan boikot'..let's do...
Post a Comment