Menikmati Tarian Hujan
"Masih betah duduk di sini?", sebuah tanya mengalihkan pandangan ku dari tarian hujan yang mengalir membentuk tirai berkemilau. Aku menghela nafas, ingin sekali aku menjawab pertanyaan sahabat ku ini, tapi entah kenapa lidah ku begitu keluh untuk mengeluarkan kata.
Aku kembali memandang ke tarian hujan yang semakin deras, mencoba berkaca di embun jendela yang semakin memutih, "aku tidak mengerti tentang hidup ini, semakin aku ingin mengerti semakin aku tak mengerti", ujar ku pelan di dalam hati tenggelam dalam irama sendu sang hujan.
Sahabat ku duduk di samping ku, tanpa kata ikut menikmati tarian sang hujan yang semakin deras tercurah dari langit berwarna kelabu. sesekali aku melirik ke arahnya yang begitu takjub tak berkedip memandang hujan, memandang pertunjukkan orkestra sang maha karya kehidupan.
Sekarang kami terdiam dengan pemikiran masing-masing yang menari di kepala, Ia membiarkan aku sibuk dengan pemikiran ku tentang kehidupan, tentang rahasia Tuhan yang tersimpan atas semua yang telah terjadi. tentang obrolan siang tadi di posko bertema wanita bekerja dan kodrat nya, tentang keikhlasan, dan tentang mimpi.
Entah pemikiran apa yang menari di kepala sahabat ku sekarang, tapi yang pasti memandang hujan membuat kami sejenak berpikir, sebagaimana kodratnya manusia tercipta dengan kelebihan berpikir.

Komentar
Hujan, hal sederhana tapi selalu bisa memberikan inspirasi buat menulis.....
Nggak akan habis untaian kata untuk menuliskan cerita tentangnya.....
^_^
Sama, aku juga lagi nikmatin tarian hujan nih hhe.. soalnya lagi sering hujan disini... entah kenapa rasanya damai, tiap kalo nenggek cokelat panas sambil nikmatin hujan hho...'