Seorang sahabat curhat via telepon pagi tadi, tentang dirinya yang tahu salah tapi tak berani mengakui kesalahannya, padahal hatinya telah berontak tak bisa melakukan pembenaran akan apa yang ia lakukan.
Aku tak pernah sekali pun ingin tahu kesalahan apa yang ia telah lakukan, tapi yang aku tanyakan kepadanya, mengapa ia tak mengakui saja kesalahannya? dari pada tak bisa tidur karena dihantui rasa bersalah. Dan ternyata kesimpulannya dan jawabnya pun cukup miris semua kembali kepada yang namanya "Ego".
Yup,, Ego,, sahabat ku merasa tak perlu lah mengakui kesalahan kepada bawahannya (karena memang sahabat ku ini punya posisi yang lumayan tinggi di kantor nya), "mau diletakkan kemana muka ku kalau aku bilang itu? lebih baik aku simpan saja di hati, lama-lama juga akan lupa", ujarnya via telepon sambil sedikit tertawa. "Tapi,, bagaimana dengan bawahan mu yang jadi sipesakitan itu? menanggung akibat dari kesalahan yang tak pernah ia buat? kamu tega?", tanya ku.
Sesaat ia diam, ku dengar desahan nafasnya berat sekali, "menurut mu aku harus bagaimana? jangan suruh aku mengakui kesalahan, karena itu hanya akan menjatuhkan ku di mata bawahan-bawahan ku.", ia malah balik bertanya.
Akhirnya aku yang terdiam, karena aku sendiri hanya mengetahui satu jawaban, yaitu ia harus mengakui kesalahan nya, hmm,, ternyata ego manusia sering sekali menjadi penyebab sukar mengakui kesalahan. Dan karena hanya mampu jadi pendengar tanpa bisa memberikan solusi sesuai yang ia inginkan,, selanjutnya obrolan kami yang cukup lama via telepon pagi tadi pun berganti ke topik lainnya.
4 comments:
Dalam diri manusia itu ada ego.. Dan kadang ego itu yang membujuk agar kita tak mau mengakui salah.
Padahal mengaku salah bukan berarti kita kalah, tapi justru menunjukkan jiwa besar kita.. salam kenal
meberi maaf susah tapi lebih susah lagi meminta maaf dan mengakui kesalahan
Memang meminta maaf dan memberi maaf itu membutuhkan kelapangan hati dan keikhlasan
terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
Post a Comment