Mengigau Sebelum Tidur
Tadi sebetulnya setelah menyelesaikan sebuah pekerjaan dari tumpukkan pekerjaan yang selalu menjerit-jerit minta segera diselesaikan, ada niat ku untuk segera masuk ke dalam nyamannya selimut. Tetapi tiba-tiba aku teringat blog ku ini yang sama sekali selama bulan september belum aku sematkan tulisan satu pun.
Selama sebulan ini, banyak sekali yang ingin aku cerita kan, janji cerpen kepada mbak Nina pun sekarang hanya tertinggal di draf dengan penggalan cerita tanpa akhir, kegiatan selama ini, sampai cerita kesehatan yang ngedrop dan mewajibkan ku bed rest selama 2 minggu tetapi tetap aku jalani dengan rada nakal karena harus mengikuti pelatihan selama 3 hari pun ingin aku tuliskan di sini, Hmm....
Aku hanya bisa menghela napas, pembelajaran tentang sabar dan belajar lebih bijaksana mewarnai hari-hari ku. Seperti hari ini, yang mengharuskan aku tersenyum miris di dalam hati ketika aku mengetahui sebuah penyebab kejanggalan yang terjadi di team ku. Awalnya ada rasa kecewa yang aku rasa, tetapi entah kenapa rasa kecewa itu malah membuat ku harus introspeksi diri lagi, kenapa aku bisa terlambat mengetahui kejanggalan ini, aah,, sebuah PR lagi,, ternyata pemberdayaan memang tak hanya dilakukan di tingkatan masyarakat.
Huft,, cerita apa aku ini ya? hihihi secara nulisnya di tengah malam, otomatis yang tertulis ya seperti mengigau sebelum tidur. Tapi ya, ingat-ingat materi pelatihan bagi senior fasilitator tentang menulis beberapa waktu lalu, sekarang aku terapkan,, yaitu tulis,,tulis,, dan tulis,, ^_^
Selamat malam semua, mimpi indah yaaa,, :D

Komentar
dasarnya saya kurang baca, mggu kmrn beli buku cuma nangkring di rak buku saja heheee....
dasarnya saya kurang baca, mggu kmrn beli buku cuma nangkring di rak buku saja heheee....