Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Wajah-wajah itu dan sebuah tanya

Gambar
Terjaga di ujung pagi dari penatnya tubuh yang tertidur di awal malam. Terlintas semua yang terjadi seharian ini, banyak sekali hikmah yang aku petik bahwasanya tak ada hal yang abadi. Wajah-wajah itu pastinya nanti akan aku rindu kan, teriakkan mereka yang memberi umpan balik support kala ku cuma bisa nyengir-nyengir kuda ketika terhempas di gelombang dengan kapal yang sama sekali tak ku sadari besarnya. Aku juga cuma bisa tersenyum dilematis, ketika rencana ternyata memang hanya bisa tinggal rencana. Wajah-wajah nan galau dengan problema kerasnya kehidupan itu mengingatkan ku bahwa kerelawanan tetap harus sesuai proposionalnya. "Bagaimana? enakkan di Bengkulu atau di sini?", sebuah tanya kemarin siang  kembali terngiang-ngiang di telinga, dan hanya hati yang bisa menjawab semua. ----- hanya sebuah catatan kala mendampingi uji petik para TA

Ketika Jarak bukan menjadi Halangan menggapai Mimpi

Gambar
Menjadi Kelurahan yang terletak jauh dari pusat kota Prabumulih, ternyata bukan merupakan halangan LKM Payu Mandiri kelurahan Payu Putat untuk menggapai mimpi mendapatkan PLPBK. Bagi mereka yang berkecimpung di dunia PNPM Mandiri Perkotaan, pastinya sudah tidak asing dengan PLPBK (Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas). PLPBK yang merupakan kelanjutan dari transformasi sosial PNPM dengan tetap berpegang pada prinsip dasar PNPM seperti demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan desentralisasi. Adanya PLPBK ditujukan untuk menciptakan lingkungan pemukiman yang teratur, aman, nyaman, dan sehat dalam rangka mendukung upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat miskin. Info tentang PLPBK yang dahulu lebih dikenal dengan sebutan ND ( Neighborhood Development) sudah lama terdengar di Kelurahan Payu Putat, setiap melakukan pelatihan masyarakat, penjelasan tentang PLPBK yang konon hanya untuk LKM terbaik dengan predikat Mandiri itu bagaikan sebuah mimpi yan...

Pengakuan Dosa : Menyerah pada "Lingkaran Setan"

Gambar
Memandang mendungnya langit sore, menggerakkan jemari ku untuk kembali menari di atas keyboard. Sekedar ingin berbagi pemberontakkan di hati yang merintih pilu ketika akhirnya aku harus menyerah pada  "lingkaran setan" yang benar-benar telah membelenggu NKRI kita ini. Dua hari ini aku benar-benar dibuat ribet dengan yang namanya prosedur administrasi pengurusan Surat Ijin Mengemudi (SIM) C ku yang akan habis masa berlakunya di bulan ini. Target ku yang hanya ingin menghabiskan waktu satu hari saja untuk pengurusannya, ternyata harus memaksa ku meninggalkan lapangan selama dua hari dengan pekerjaan yang menumpuk.