Hilang ragaku melayang
Jauh tak terbayang
Ke angkasa ku akan terbang
Biarkan ku raih bintang
Dan ku bawa pulang
Kembali ke bumiku sayang
Hentakkan irama lagu nya Kotak yang berjudul terbang segera aku hentikan ketika sebuah dering dengan nada khusus di hp memanggil-manggil agar segera di jawab.
"Ya hallo...", jawabku pelan mengawali kata. Beberapa detik kami sama-sama terlena dalam alunan diam, sampai aku pun mendengar sebuah tanya standard dari seberang sana dengan nada pelan, "Apa kabar?
"Baik", jawabku tak kalah pelan. Dan seketika suasana kembali dingin bagai temperatur lebih dingin dari kutub selatan.
"Aku belum mendapatkan feel nya sampai dengan sekarang", ujar ku tiba-tiba membuka suara dengan sebuah pengaduan sebagai pelampiasan penat.
"Nikmatilah, dan buat semua menjadi nikmat sehingga feelnya akan kamu dapatkan", jawabnya bijak dan aku yakin di sana sebuah senyum kecil tersimpul di bibirnya.
"Aku seperti orang bingung, semua serba pertama kali. Aku seperti orang
yang baru lahir, tapi tiba-tiba dalam sepersekian detik langsung menjadi
orang dewasa dan langsung harus beraktifitas sebagaimana kebiaasaan
orang dewasa. Aku memang mendapat gambaran apa yang harus aku lakukan,
aku pun optimis bisa melakukannya. Tetapi ketika aku melihat tumpukkan
kerjaan yang menggunung, saat itu aku pun merasa ingin menangis karena
tak tahu harus memulai dari mana. Tapi sayangnya, tangisan itu tak juga
turun, karena mendung sudah lupa dengan hujan", ujarku melepaskan gundah
di hati sembari menghela nafas panjang.
"Kenapa harus bingung, ya mulai dari awal toh, kalau bingung awalnya di mana, lihatlah peta. Masa kamu kalah sama Dora, dia saja tahu kalau tak mau tersesat ya gunakan peta, coba panggil PETA!! PETA!! PETA!!", ujarnya sambil menirukan film kartun anak yang selalu hadir di tv setiap shubuh itu.
"Aku serius, ya sudah kalau kamu tak mau dengar aku tutup teleponnya!", ujar ku dengan rasa dongkol yang menyelimuti sambil menekan icon merah di hp.
Berkali-kali aku lihat panggilan ulang dari nya, dering hp sudah ku ubah dengan mode senyap, dan aku kembali terlena dalam hentakkan irama lagu "terbang".
Satu hal yang kuingin dalam hidup ini
Merasakan yang lain terbang bagai peri
Hanya bisa khayalku ‘tuk ke atas awan
Bertemu sang mentari menari bersama
Indah...Berkhayal yang indah..
1 comment:
salam kenal wong kito galo hehehe, gimana kabarnya prabumulih, jadi inget dulu pernah kesitu satu kali....
Post a Comment