Banyak langkah yang tak lagi pada jalurnya. Visi, Misi di
awal perjalanan sekarang hanya tinggal
kenangan yang patut untuk di kecam karena tak mampu diperjuangkan.
Tak usahlah jauh mencari contoh, yang terdekat saja
dikehidupan, misalkan kehidupan seorang jurnalis. Seorang jurnalis yang
seharusnya merupakan pejuang dengan senjata penanya sekarang bagaikan
kambing ompong dan tak lebih dari sapi perah bagi yang bernama industri
jurnalis.
Seorang Jurnalis semestinya hidup merdeka dalam mencari
kebenaran. Menyuarakan hati nurani dari kaum yang tertindas dan teraniaya. Bukan
hanya seorang pencari berita dengan mengumpulkan recehan rupiah yang berasal dari
artikel yang naik tayang.
Akibatnya, seorang jurnalis yang harusnya sahabat bagi
masyarakat, sekarang bagaikan setan gentayangan yang sangat menyeramkan. Berita
baik bisa langsung berbalik menjadi buruk asal sesuai dengan pesanan dari yang
menginginkan dan yang ber-uang,, "Bad News is a good News sekarang menjadi selogan arogan yang menutup mata hati.
Sekarang sangat sukar ditemui seorang jurnalis sejati yang mampu berjuang di jalurnya. Menyuarakan jeritan pilu masyarakat, melebarkan sayap kebaikkan dalam goresan pena dengan tujuan mengajak pembacanya agar kembali kepada fitrah yaitu makhluk bermoral dan berhati nurani.
Sekarang sangat sukar ditemui seorang jurnalis sejati yang mampu berjuang di jalurnya. Menyuarakan jeritan pilu masyarakat, melebarkan sayap kebaikkan dalam goresan pena dengan tujuan mengajak pembacanya agar kembali kepada fitrah yaitu makhluk bermoral dan berhati nurani.
Jurnalis sejati walau sukar tapi pasti ada, meski harus seperti mencari jarum ditumpukkan jerami.
*hanya catatan sebelum tidur setelah membaca pesan singkat di grup BBM - Jurnalis
1 comment:
memang sulit untuk itu
Post a Comment