Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu....
Sudah lama aku tak termangu di jendela ini, memandang tarian hujan yang iramanya bagai menghentikan waktu untuk berdetak. Tak terasa sudah hampir delapan tahun aku menjadikan blog ini agenda catatan kehidupan ku. Banyak tulisan nyata, tapi juga banyak tulisan yang disemukan agar tak semua orang bisa mengerti kecuali beberapa orang saja yang boleh mengerti.
Aku kembali memandang dedaunan yang riang tertimpa hujan, memejamkan mata mencoba merasakan rasa yang selalu aku rindu saat jari menari di atas keyboard. Meresapi nikmatnya kemerdekaan merangkai kata, tanpa ada beban "sebab dan akibat" dari tulisan yang tercipta.
Tapi aku sadar, hari ini berbeda dari delapan tahun yang lalu. Tarian jemariku juga harus mempunyai irama yang berbeda, tapi roh kemerdekaan yang seperti dulu harus sama dan harus aku perjuangkan.
1 comment:
bagus puisi di atas. emang sekarang berbeda dengan 8 tahun sebelumnya. karena kita tiap harinya harus berubah menjadi lebih baik dan lebih baik. sukses adalah nomor satu di dunia ini, tapi harus diiringi dengan Doa juga :-)
Post a Comment