Huft..... aku menghela nafas panjang, tinggal 14 hari lagi bulan Desember akan kembali berlalu. Ada banyak cerita yang terjadi di tahun ini dan tentunya masih diwarnai kisah suka dan duka.
Tidak ada manusia yang akan mengetahui kemana takdir dan suratan hidup akan berlabuh, tapi manusia pastinya tetap mempunyai pilihan untuk menentukan kemana takdirnya akan berakhir. Tak perlu takut salah memilih, karena setiap pilihan akan mengandung resiko.
Aku kembali menatap layar lcd lepi yang begitu membuat mata lelah karena seharian tak henti bercengkrama dengannya. Sesekali pandangan mengalih ke catatan dan print out kegiatan sosialisasi yang butuh untuk segera dilakukan eksekusi menciptakan rencana aksi. Tapi sayang, suara merdu Rio Febrian yang mengalun dari WMP sama sekali tak membuat semangat naik. Sampai akhirnya, aku merindu kembali pada blog ini. Padahal sang hujan enggan menyapa, dan hujan tak berminat bersenandung.
Disini aku pernah sangat merasa bahagia, ketika banyak kata yang tak bisa terucap tapi begitu mudah tertulis. Tapi sekarang di mana bahagia itu? Sekarang mulut membungkam, jemari di keyboard pun membeku.
Beberapa orang sahabat mencurahkan isi hati, saat logika berperang dengan pikir. Ketika keluarga menjadi nomor kesekian, ketika rasa lelah mengelayut manja minta dininabobok kan. Tapi tak ada yang mampu melawan arus yang begitu menghanyutkan.
Sama layaknya tulisan ini, yang tak tahu dimulai dari mana dan akan berakhir kemana. Hanya satu yang aku ingat seorang sahabat selalu berkata, "Apapun yang terjadi dan akan terjadi, Janganlah lupa bahagia!".
Selamat malam semua......................
^_^
No comments:
Post a Comment