"Sudah, dihapus saja!" teriaknya sewot, seperti kucing yang ketelan duri ikan.
Aku cuma tertawa, terbahak, mimpi apa, pagi-pagi sudah dapat kritikan pedas yang lebih pedas dari keripik sanjai oleh-oleh dari Padang.
"Ehem..."
"Kan nanti aku juga bisa nulis lagi"
"Kan nanti aku juga bisa jadi seorang pemberdaya lagi"
"Kan nanti aku juga bisa jadi seorang blogger lagi, walaupun hiatusnya super duper tak jelas", jawabku sambil tak berhenti tertawa.
"Kamu yakin?", tanya nya serius dengan tatapan tajam.
"Yup, aku yakin," jawabku pelan berusaha menunjukkan kalau aku yakin tetapi di dalam hati mulai tertanda sebuah tanya, apa memang aku yakin.
Sejenak semua menjadi hening.
No comments:
Post a Comment