22 Rabiulawal 1432 H
Sabtu, 26 Februari 2011
Tetesan embun menjuntai bagaikan berlian di tepi dedaunan
Terpantul lah indahnya mozaik berwarna pelangi
Seluruh alam semesta bertasbih kepada-Nya
Dan dikala Allah membuka tabir dari kehidupan
Tak ada yang bisa untuk menolak
Karena semua harus menerima apa yang telah tertulis oleh-Nya
"Maaf nak, kalau bapak boleh tahu, nama anak siapa ya?", Sang Bapak membuka pecakapan tanpa menghentikan langkahnya. Aku tertawa pelan, setelah sejauh ini perjalanan ternyata kami masih saling belum tahu nama. Sang bapak menoleh ke arahku, beliau ikut tertawa melihat ku, "hehehe.. iya ya pak..maaf sangat pak, aku lupa memperkenalkan nama ku, panggil saja aku Buana pak", ujarku. "Oh.. nak Buana toh? kalau nama bapak Warto, dan itu Witri cucu bapak, ujar pak Warto sambil menunjuk ke arah Witri.