Aku tidak menyuruh kalian menciptakan dunia yang lebih baik, karena kurasa kemajuan bukanlah sesuatu yang harus dicapai. Aku hanya menyuruh kalian hidup di dalamnya. Tidak sekedar bertahan, tidak sekedar mengalaminya, tidak sekedar melewatinya begitu saja, tetapi hidup di dalamnya. Memperhatikannya. Mencoba mengambil maknanya. Hidup dengan nekat. Mengambil peluang. Membuat karya sendiri dan bangga terhadapnya... (Joan Didion - 1975)

Sunday, May 30, 2010

Ke-37 : Harga Sepotong Emas

Minggu, 30 Mei 2010

Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, “Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain?” Sang sufi hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, “Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.” “Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil.”

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, “Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak.” Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian.”

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain.

Ia kemudian melapor, “Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar.”

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda.

Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya “para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar” yang menilai demikian. Namun tidak bagi “pedagang emas”. Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas.

Sumber : Dari Sang Bijak on FB

Ke-36 : Hachiko Monogatari

Minggu, 30 Mei 2010

Huft... tadi aku bangun kesiangan, bukan kesiangan sih, tapi disiang-siangin, hehehehe. Jam 9.00 wib aku baru beranjak dari tempat tidurku. Alarm memo hp mengingatkanku dengan janji pertemuan di basecamp dengan ayuk Jum, BKM Sepakat-Kepala Siring. Kurang dari jam 10.00 wib, yang artinya aku in time, karena waktu ketemuan kemarin kata ayuk jum ya pukul 10.00 wib. Hmmm... kalau tidak karena pekerjaan team, malas sekali rasanya, karena seperti yang aku duga ayuk Jum sampai pukul 11.00 wib aku tunggu, belum datang juga. Hmmm.... aku kesal sekali, dia yang buat janji tapi dia yang mengingkari... tapi apa boleh aku membencinya? tidak! menjadi fasilitator memang harus kebal untuk dibohongi, karena fasilitator memang sering sekali diperlakukan seperti ini, sudah tupoksi kaleee.. hehehehe
Jam 11.00 wib, Ayuk Jum tidak juga menampakkan hidungnya, yup.. cukup sudah penantianku, aku paling benci menunggu, dan menunggu 1 jam lebih, kayaknya dah maksimal deh. Bersama si hitam, aku telusuri kota Curup, melihat Pameran di Lapangan Setia Negara yang sudah selesai, dimana pedagang-pedagangnya sudah mulai membereskan barang dagangannya. Dan akhirnya aku kepikiran untuk mencari mp3 Dido, ya.. aku dah kangen dengar lagu-lagunya. Tapi sampai di toko, ternyata mp3 nya tidak ada, dan seperti biasa aku mulai melihat-lihat film.
Dari setumpuk film-flm yang ada, aku dapatkan 2 dvd, yang salah satunya berjudul "Hachika Monogatari". kulihat sedikit cuplikan kisahnya, hmmm... sepertinya menarik, kisah nyata tentang seekor anjing yang setia sekali pada tuannya.

"A puppy was born in Akita prefecture and send as gift to professor Ueno of Tokyo University. Although professor's wife does not want to keep the dog, Professor Ueno loves the puppy so much and names it Hachi. Professor soon goes to work by railways everyday. Hachi walks to Shibuya station with Professor each Morning and greets him in the evening, no matter what the weather is. One day, Professor Ueno has strocke and passed away. His Family sold the house and moved to other city, but Hachi keeps visiting the house and waiting at the Shibuya Station, Believing his master will return one day."

Hiks.. seperti biasa, aku pake menangis ketika menonton film ini. Subhanallah, sungguh menyentuh, melihat kesetian seekor anjing kepada manusia yang mencintainya. Hmmm......

Ke-35 : Pantai Panjang In Dec, 30, 2009

Upload On : Sunday, May, 30 , 2010















Saturday, May 29, 2010

Ke-34 : Rindu

wSabtu, 29 Mei 2010

Akhir pekan dan aku masih terpenjara di kota Curup ini, kota yang indah yang sangat aku cintai tapi juga menjadi dilema di hatiku. Malam ini adalah malam penutupan acara ULTAH kota Curup, tak terasa sudah 3 kali aku menemui moment ini dan artinya sudah kurang lebih 3 tahun aku disini.
Hmmm... diiringi alunan lagu dari evanescence dari album In The Shadows ku tulis posting di blog ini setelah kemarin aku alpa. Di FB ku update status ku dengan tulisan "Here in my shadows, I'm sick.... I'm freak................." , yup, aku sakit sekarang ! dari kemarin hati nuraniku meronta, marah, merana dan meradang. Ku coba ungkapkan kepada sahabat, tetapi tak sepenuhnya bisa ia mengerti, karena banyak sekali yang tidak mengerti dengan kehidupan seorang fasilitator.
Sepertinya, kalau istilah orang, aku lagi sakit hati, hati nurani kami tercabik-cabik oleh oknum yang mungkin tidak pernah merasakan arti dari "pemberdayaan". Aku ingin pergi jauh ya Allah... aku lelah...
Tapi aku teringat selalu nasehat pakpe dulu ketika di akhir maret aku bimbang untuk menentukan langkah. Bila aku meninggalkan pendampinganku, artinya aku minggir dan kalah dengan keadaan, dan akan sia-sia usaha kita selama ini. Hiks... aku rindu ya Allah, aku rindu monivator-monivator seperti mereka di Bengkulu ini.... aku rindu dengan ilmu-ilmu pendampingan dari beliau-beliau.
Malam ini, terpaksa aku teguk pil parasetamol dan antalgin, jalan terakhir bila aku merasa tubuh ini suda tepar....... Hmmm... lucu sekali, beberapa hari ini aku mencoba menikmati hidup di desa, seakan-akan aku merasa inilah detik-detik terakhirku bersama mereka. Dan sekarang, aku tak peduli lagi dengan project, aku tak peduli juga dengan program pemberdayaan yang hanya menjadi tameng, aku hanya berusaha maksimal, apa yang bisa aku berikan kepada desa dampinganku. Bisa jadi besok, mungkin roda akan berputar sehingga aku tidak lagi atau keluar dari kehidupan fasilitator.
Hari ini, aku menghabiskan waktu bersama saudara-saudara ku se-basecamp, sampai akhirnya makan siang bersama. Setelah bubar, aku mengikuti gerak sahabat dan juga merupakan saudaraku di negeri antah berantah ini, yup.. aku ikuti mbak Dewi ke Desa Batu Dewa. Hari ini aku hanya ingin mengikuti langkahnya, aku cuma berpikir mungkin ini juga terakhir aku mempunyai kesempatan ini. Mbak Dewi, wanita perkasa, yag sangat tegar menghadapi kehidupan ini. Hmm... maaf ya, kayaknya aku banyak mengeluh, tapi ya itu tadi, hanya blog ini yang mampu menampung keluhanku. Jenuh..... itu yang ku rasa sekarang.
Huft... aku harus mengumpulkan puing-puing semangatku yang tersisa setelah terbakar oleh caci-maki kaum bos. Oh... aku merindukan team work! aku benci keadaan ini..... hiks.........


Thursday, May 27, 2010

Ke-33 : Muak !!!!!!

Kamis, 27 Mei 2010


Ya, Allah... apa yang terjadi di dalam hatiku malam ini? pertanda apakah ini?

Hmmm... hari ini adalah hari yang cukup melelahkan. Yup, tadi kita Rakord Full di korkot. Lucu, tindakkan ku hari ini, untuk datang terlambat membuahkan hasil, yup.. aku termasuk dalam catatan faskel yang datang terlambat.. great!! setengah jam aku terlambat masuk dalam catatan, tetapi kenapa setiap aku datang duluan tidak pernah dicatatat??? wkwkwkwkwk... tak kan pernah aku menjadi jera, kita kan bukan anak sekolah.... :)
Iihh... gemes bener aku hari ini khususnya minggu-minggu ini. Tapi terserahlah, apapun yang terjadi, aku tetap akan mencurahkan apa yang aku rasa hari ini, walaupun bisa jadi blog ku ini terbaca oleh bos-bos itu.. Sori bos? aku sudah muak!!!
Awal aku merintis belajar menjadi fasilitator adalah karena adanya hal menarik dari program ini. Yup... Pertama dari judulnya "PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT". Sengaja aku tuliskan dalam huruf merah, karena aku ingin semuanya mengingat kembali Visi dan Misi utama kita. Aku tidak pernah menyalahkan adanya waktu pembatas atau bahasa kerennya Master Schedule, tapi sekarang ini menurutku sudah kelewatan. I HATE IT !!!
Aku sadar Fasilitator adalah seorang motor penggerak pemberdayaan di masyarakat, berkecimpung langsung di masyarakat dan ikut sedikit merasakan apa masyarakat di wilayah dampingan rasakan. Hiks... aku menangis lagi... aku kesal Ya Allah, aku sebetulnya selalu berusaha untuk tidak mengeluh dan berusaha menikmati detik-demi detik waktu ku bersama saudara-saudaraku di desa dampingan.
Aku tahu, memang sudah tugas orang-orang OC untuk marah, dan mungkin kena marah juga masuk menjadi tupoksi dari seorang fasilitator, tapi Fasilitator juga manusia...!!! Ayolah.. mengapa tidak ada yang mau paham dengan keadaan di desa? Kami tidak pernah mau menjadikan masyarakat sebagai alasan, tapi kami mengatakan dan menceritakan kenyataan apa yang terjadi di desa.
Hmmmm.... sekarang aku merasakan sekali adanya kesenjangan di antara kita, ya.. aku sadar kami adalah pekerja, tapi aku juga sadar apa sebetulnya tugas utama seorang fasilitator. Aku sedih ya Allah... aku takut sekali menzolimi saudara-saudaraku di desa....... :(
Aku tahu, aku lemah sekali sekarang, apakah aku yang sok idealis? Kenapa setiap rakord yang paling utama dibicarakan adalah Jadwal -Jadwal -dan target. Kenapa setiap rakord tidak ada yang sekali saja bertanya, BAGAIMANA KEADAAN DAN PERKEMBANGAN PEMBERDAYAAN DI DESA?. Aku selalu ingat, kalau dana BLM seharusnya hanya menjadi pancingan/rangsangan agar masyarakat mau berswadaya atau bergerak bekerjasama. Yang artinya BLM bukan segalanya di program ini. Tapi Ya Allah... kenapa sekarang kulihat BLM menjadi hal yang utama?
Teringat aku adanya nya suatu kata " Kegiatan/proses adalah hak masyarakat, tapi BLM juga merupakan hak masyarakat", dan aku tau, tidak ada pilihan, PROSES dan BLM merupakan hal penting, itulah program ini dikatakan berdiri di atas Proyek dan Pemberdayaan. Dan ini adalah lingkaran setan yang aku harus ikuti..... hmmm... menyedihkan.
Aku suka pekerjaan ini ya Allah, aku sangat mencintainya.. tapi aku benci bila melihat kenyataannya dimana kita terbirit-birit mesti mengikuti schedule yang ada, dan akhirnya semuanya diminta selesai bagaimanapun dan apapun yang terjadi. Jiiiiaaaaaaahh!!!!!!
Biarlah aku teriak-teriak di blog ini, biarlah aku mencurahkan apa yang aku rasa, walaupun aku tahu konsekuensi yang akan aku terima,bila mungkin ada kaum bos yang mungkin ikut membaca posting ini. Aku siap di evaluasi.. aku siap!!!
Rasanya ingin sekali aku tinggalkan program ini, tapi kenapa tidak ku lakukan? karena aku banyak sahabat di sini, dan aku selalu tidak tega melihat mata-mata sayu masyarakat ketika mereka menceritakan harapan dan cita-cita mereka pada program ini. Cita-cita sederhana untuk menjadi baik, untuk dapat keluar dari kemiskinan walaupun mungkin harus melalui pembelajaran yang lama.... Hiks... Ya Allah, alasan apa yang tepat yang bisa membuatku dapat meninggalkan mereka??
Tadi, tak sengaja aku mengunjungi grup "Nikah..?" di facebook, hmmm... teringat juga aku perkataan-perkataan yuli yang mengingatkanku tentang pernikahan. Ya Allah, aku serahkan semuanya pada-MU, dan aku tak kan pernah menunda pernikahan bila itu yang terbaik....

Ya Muhaimin jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati
seseorang yang hatinya tertaut
padaMu agar tidak terjatuh aku
dalam jurang cinta nafsu...

Wednesday, May 26, 2010

Ke-32 : Air Mata

Rabu, 26 Mei 2010

Huft... ngantuk, bingung aku apa yang harus aku lakukan lagi. Tadi niatnya mau ngeprint pembukuan KSM yang selesai aku buat kemarin. Taunya kedua printer macet, huft... mau apa lagi. Aku terdiam di depan notebook ku, kulihat deffi sibuk dengan LPJ Lingkungannya, Reno juga mati gaya mau melakukan apa sambil menunggu waktu menunjukkan waktu pukul 14.00 wib untuk Rakord Faskel Ekonomi.
Hmm... yup, mulailah aku gatal untuk posting di blog ini, biasalah.. kesempatan dalam kesempitan, hehehehe.
Sobat, semalam aku tidur mungkin hanya sekitar 2 jam. Seorang sahabat curhat kepada ku tentang hidupnya. perjalanan miris hidupnya. Ya Allah, begitukah, mungkin kalau aku diposisinya aku tak akan bisa melanjutkan hidup, setegarnya menghadapi cobaan ini. Setiap smsnya membuatku menitikkan air mata semalam. Inginku mencoba membantunya, tapi apa yang bisa aku bantu selain menyimak dan mendengarkan. Ya Allah tegarkanlah dia untuk dapat menyelesaikan permasalahannya, hufff... rame... ada kak dedi, bye dulu yaaaa.....

Tuesday, May 25, 2010

Ke-31 : Terlaknat.........

Selasa, 25 Mei 2010

Ya Allah, ada apa dengan ku malam ini? kenapa ada benci dan rindu merasuk di kalbu ku malam ini? Sengsara sekali rasanya hatiku. Mau tidur tidak bisa, karena aku baru saja menghabiskan 1 gelas penuh kopi asli... Huft... siapa suruh!!! wkwkwkwkwkwk...
Hmmm..... Ada Apa dengan ku???? Sulit untuk aku ungkap semua.............
Kita bahas apa ya malam ini? Bagaimana kalau kita bahas tentang "penipuan"? Yup!!! benar... penipuan, khususnya penipuan pada diri sendiri. Coba sobat tanya pada hati sobat-sobat sekalian sudah jujurkah kita pada diri kita sendiri?
Hmmm... galau dan gundah ini lah yang terjadi padaku malam ini. Sudahkah aku jujur? Hiks... (lebay mode*on).
Kata orang, dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan banyak warna. Tapi semuanya bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan aku menjadi bagian dari dunia yang berada pada kesukaran.

"...Dunia ini terlaknat, dan terlaknat semua apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan semua yang berkaitan dengan-Nya..."

Monday, May 24, 2010

Ke-30 : Pelajaran Hidup

Senin, 24 mei 2010

Alhamdulillah, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan bulanan dan laporan BOP. Karena selesainya jam 16.30 wib - an, maka aku putuskan tuk sholat Ashar di kost ajalah, lebih enak, sudah mandi mesti sueeeggeeer!!! hehehe
Seperti biasa, menanti waktu sholat magrib, aku coba merefleksikan kembali apa yang aku alami hari ini. Hmmm... alhamdulillah senua berjalan lancar, kita melakukan kerjasama team yang menyenangkan dalam proses pembuatan laporan bulanan (Lapbul), akhir yang indah sampai titik kita menjilidnya bersama, hmmm.. mantaf walau ada yang kertas jilidnya double.. hahahaha
Blog ini memang sudah seperti catatan harian bagiku. Tadi pagi aku miris sekali mendengar percakapan Kak Hus, Sri dan Kak Sol mengenai "Mumun". Hmm... sabar ya Mun, memang semakin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kuat juga angin yang menerpa.
Ya Allah, teringat aku ketika aku masih menjadi asmandat dulu, apakah teman-teman faskel juga membicarakan ku seperti ini? Eitttss.. Azan, aku sholat bentar ya........

---------------------------------- SHOLAT ---------------------------------------

Selesai.... Lanjut lagi ya... hehehe... Hmmm.. aku sadar, kalau sebetulnya aku juga bukan seorang Faskel yang baik, aku bisa menjadi faskel juga karena kebaikan Pak Pe.
Tapi Ya Allah, aku sungguh-sungguh bersyukur bisa akhirnya menjadi faskel seperti sekarang ini.
Hmmm.. Allah Maha Besar, seluruh hidupku aku rasakan sebagai sebuah pembelajaran. Di program ini, alhamdulillah aku mengawali pembelajaranku dengan menjadi operator komputer di KMW7. Yup... aku mendapat pembelajaran yang hebat di sana. Bagaimana aku belajar komputer dari Pak Inu dan Pak Fajar. Bagaimana aku belajar menjadi keibuan dari Ibu Nursenab. Bagaimana aku belajar Corel Draw dan Photoshop dari Pak Saimudin dan Ambo, Bagaimana aku harus menghadapi kegugupan seperti menghadapi pak pe. belajar adab-adab islami dari Darman, belajar dewasa dari pak ade, dan bagaimana aku menempatkan diri sebagai seorang supporting staff bersama sobat-sobatku.
Tahukah sobat, langitku terasa seperti runtuh ketika aku direkomendasikan menjadi seorang asmandat oleh pak fajar. Sebetulnya itu adalah anugerah yang harus aku syukuri. Tapi aku sedih, karena aku sebetulnya sudah nyaman menjadi seorang operator komputer. Teringat aku ketika pak ade membimbingku untuk menjalankan aplikasi, membuatkan email korkot-3 ,hiks... tak ayal air mataku tak berhenti mengalir sampai paginya aku langsung menuju Curup.
Yup... Pelajaran ke-2 yang allah beri adalah aku menjalankan suasana di korkot. Karena korkot-3 adalah korkot tambahan, maka komposisinya hanya ada seorang korkot: Pak Syam. Asmandat, Sekretaris: Erica, Operator Komputer: Heri, Office Boy: Ansori dan Driver: Uda.
Aku tidak terlalu lama larut di dalam kekeluargaan korkot, hanya sekitar 6 bulan, dikarenakan adanya aturan asmandat harus berlatar belakang pendidikan Sarjana Komputer (S.Kom) maka, otomatis seluruh Asmandat KMW7 Waktu itu harus meninggalkan posisinya.
Pak Pe sebagai TL pada saat itu merekomendasikan kami semua (asmandat) kecuali pak ade untuk menjadi fasilitator. Kita diberi waktu 10 hari untuk mempertimbangkannya. Yup.. Akhirnya aku dan Ambo mencoba mempertimbangkannya dengan mengikuti pelatihan dasar bagi Fasilitator di BPG. Bagaimana dengan Darman? Hmm.. teringat aku ketika mengajak Darman untuk coba-coba menjadi Fasilitator. Jiaaah.. apa yang aku dapat: Aku mendapat kultum dari Darman, yang intinya "..........janganlah pernah melakukan sesuatu dengan setengah-setengah.", setelah aku ceritakan dengan Ambo, Ambo tertawa terbahak-bahak mendengarnya.. Hmm.. kenangan terakhir kami mantan asmandat bercengkrama adalah dengan menonton film bersama yang aku lupa judulnya (tanya pak Inu) di Aula BPG. Yup.. perjalanan kami dimulai, Darman kembali ke Jambi karena dia merasa kehidupan faskel tidak cocok untuknya, dan aku beserta Ambo menjadi fasilitator di wilayah kita masing-masing. (Karena kita dapat mandat pakpe untuk membimbing Asmandat yang Baru). Menjadi Fasilitator dengan selalu di dalam hati, aku tak akan pernah melupakan nasehat sahabatku Darman, untuk tidak setengah-setengah menjalaninya.
Hmm... alhamdulillah sampai sekarang aku adalah seorang fasilitator. Kadang aku tersenyum-senyum sendiri bilamana berhadapan dengan orang KMW dan Korkot yang suka marah-arah atau yang lainnyalah... Hiks... yang sering terbersit dihati, beginikah aku dahulu?
Per-1 Desember 2009 kemarin, sahabatku Mumun direkomendasikan menjadi Assistan Mikrofinance, Yup... Aku berada di 2 sisi rasa pada saat itu. Rasa senang, karena ini adalah kenaikan dan anugerah tuk sahabatku dan disatu sisinya aku menangis semalaman kehilangan sahabat keliling desa dan mengingat apa yang akan sahabatku itu hadapi selanjutnya. Hidup adalah sebuah perjuangan, tahukah sobat, setiap ada yang menjelek-jelekkan Mumun, aku merasa miris di hati. Kenapa mereka seperti itu? tapi memang mereka tidak tahu bagaimana sulitnya menjadi seorang asistan korkot, apalagi mumun yang beasal dari basis seorang faskel.
Aku menangis ya Allah, sebetulnya Mumun selalu bersikap baik, dia tahu bagimana rasanya menjadi seorang faskel, tapi entah kenapa malah sikap baik itulah yang menjerumuskannya sehingga kontrol nya terhadap fasilitator menjadi lemah.
Terkadang dia curhat dengan ku, tapi aku kadang hanya bisa memberi saran bila memang ia memintanya. Hmmmm... Sabar ya Mun, memang susah menjadi orang baik... Tetap Semangat!!!

Sunday, May 23, 2010

Ke-29 : Menghayal

Minggu, 23 Mei 2010

Duuh.. lapeer!!! siapa pula yang suruh belum makan. Tadi siang sebetulnya aku dah keluar kost, tapi kenapa dah muter-muter pasar tengah kok ga ada makanan yang menggugah seleraku, hiks.. akhirnya aku pulang saja ke kost.
Nah, sekarang barulah ku rasa, di luar sedang hujan, terpaksa aku masak nasi deh... hmmm.. untunglah, stock lauk-lauk spesial anak kost masih siap tersedia, hehehe.. so.. akhirnya aku buat sambal sarden kaleng, wkwkwkwk, kerupuk emak juga masih ada, telur dadar, Hmmm.. mantaf!!!
Tapi.. krrrkkk... nasinya lama betul masak, tambah di tunggu, tambah lama rasanya. Dari pada aku bete, maka mulailah perjalananku di dunia maya. Kali ini aku download foto-foto makanan yang ada didalam benakku saat ini, Wisata kuliner dimulai:

1. Martabak HAR

Kalo belum makan martabak HAR, ke palembang rasanya belum lengkap. Kalo aku sih, taunya martabak HAR ini makanan orang India. Secaralah.. klo ga salah, orang palembang itu kan asalnya terdiri dari 3 suku bangsa, yaitu : India, Cina, dan Jawa.
Bali ke Martabak HAR ini, Toko penjualnya yang pertama adalah kedai kopi yang terdapat di depan Masjid Agung Palembang. Tapi sekarang kayaknya cabangnya dah ada dimana-mana deh, kecuali kota curup ini.. hehehe. Ada cerita lucu, waktu itu aku kepingin betul martabak HAR, muter-muter kota curup tetap ga nemui, yang ada kutemui hanya Martabak India. So, dengan pedenya bareng Erica kami masuk tuh toko, dan langsung pesan. Jiaaah!!! ga taunya beda, Martabak India ternyata ga pake kuah Kari.
Di rumah, emak juga suka masak martabak HAR, tapi versi rumahan gitu.. dan biasanya klo emak kebetulan masak lauk Kari, dan klo ga habis, paginya pasti menu sarapan kita Martabak HAR versi cheap Emak.. hehehehe. (tapi dengan catatan aku makan, klo kuah karinya bukan kuah kari ikan :) )

2. Roti Komplit

Nah, kalau yang satu ini aku teringat masa-masa waku SMP. Pedagang roti komplit langgananku letakknya ada di depan seduduk putih. Pedagang roti ini biasanya adalah pedagang martabak bangka. Hmmm... aku bayangkan selai dan cream bercampur dengan meses, mantaf banget!!! (mode ngayal *on). Tapi yang ada di gambar ini kurang menariklah, kok creamnya sedikit banget. Tapi tadi aku sudah searching di Google, yang ada hanya gambar ini. Hmmm.. lumayanlah, hehehehe




3. Nasi Minyak

Huft.. sekarang nasi ini menjadi tradisi di keluarga kita dikala Hari Raya datang. Kalau biasanya orang-orang lebaran masaknya ketupat, eh klo keluarga kita so pasti nasi minyak kesukaan ku. Hmmm... Sebetulnya, nasi ini biasa dimasak kalau orang sedang ada hajatan, misanya kondangan gitu.... tapi, bagi keluarga ku ini bukan jadi alasan, kapanpun kalau mau biasanya kami buat, hehehehe
Ternyata asyik juga, sahabat2 dekat rumah kalau berkunjung dikala lebaran pasti langsung kita tawari tuk makan. Biasanya lagi tamu yang paling ada itu Si Ciek.. hehehehe, jadi kangen lebaran dan mau cepat-cepat pulang ke Palembang. :)

Dan..... Hore...!!!!! nasi ku yang dinanti-nantikan sudah masak, bye-bye... aku makan dulu ya, dah laper berat neh... :)

Saturday, May 22, 2010

Ke-28 : Profesi Yang Sejatinya Mampu Menjadi Kunci Pemerataan Pembangunan

Sabtu, 22 Mei 2010
Sumber :http://fasilitator-masyarakat.org

Indonesia memiliki keragaman kekayaan yang luar biasa. Jika kita diperkenankan mengatakan bahwa masyarakat adalah juga merupakan kekayaan negara, maka kekayaan yang berwujud masyarakat itupun sangat luar biasa beragam. Di satu sisi sifat heterogen masyarakat Indonesia ini menjadi suatu pekerjaan yang berat bagi pengelola negara ini. Namun di sisi lain sebenarnya hal tersebut adalah keunikan, bahkan kekayaan yang luar biasa dari negara ini, jika masyarakat tersebut mampu dibangun jiwa dan raganya dengan benar, sebagaimana pesan dari para pendiri bangsa ini melalui salahsatu bait syair lagu Indonesia Raya.
Membangun jiwa dan raga masyarakat negara ini bukan pekerjaan ringan, terlebih dengan heterogenitas dalam segala hal yang melekat dengan keberadaan masyarakat itu sendiri. Pengelola negara ini tidak mungkin bekerja sendiri, tanpa bermitra dengan orang-orang yang mampu bekerja secara totalitas lekat dengan masyarakat. Pengelola negara memiliki batasan lingkup kerja, yaitu melayani masyarakat pada ranah regulasi dan administrasi negara. Batasan tersebut haruslah jelas dan ada, agar tidak terjadi lagi pengelola negara justru merasa sebagai penguasa negara. Hal ini yang terkadang menjadi salah kaprah. Pengelola negara bukanlah yang memerintah tapi mereka yang melayani masyarakat, sehingga akan lebih tepat jika disebut public service bukan pemerintah.
Untuk itu pengelola negara membutuhkan bantuan dari orang-orang yang mampu mengerti keberadaan masyarakat, untuk selanjutnya mampu memberikan penyadaran serta pencerahan akan keberadaan masyarakat itu sendiri, agar mereka sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, hingga memotivasi mereka untuk optimis dan berupaya mewujudkan cita-cita negara ini bersama-sama. Sekali lagi cita-cita negara ini, bukan cita-cita parsial yang kadang berbenturan atau bahkan meruntuhkan cita-cita kelompok lain.
Hal tentang cita-cita negara membutuhkan kepekaan yang berawal dari pengelola negara itu sendiri. Bagaimana pengelola negara ini melayani masyarakat yang hidup dalam alam pikir serta lingkungan heterogen tersebut. Mereka harus terlebih dahulu sadar akan pentingnya meyatukan pandangan tentang cita-cita negara, hingga “tangan-tangan” yang berniat dan memiliki kapasitas untuk membantu mereka dalam membangun masyarakat negara ini dapat terarahkan dengan baik. Mengapa cita-cita negara ini menjadi penting ? tentunya karena dalam melakukan sesuatu hal, terlebih dalam lingkup yang luas seperti upaya pembangunan masyarakat suatu negara, harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan pembangunan di suatu negara tentu saja itulah yang kita sebut cita-cita negara. Tak heran jika cita-cita harus setinggi langit, tentu maksudnya adalah agar sepanjang masa, bahkan hingga bergantinya peradaban, sepanjang negara itu ada, segala upaya meraih cita-cita dengan cara membangun dan menata negara ini akan terus ada.
Kita kembali kepada adanya kebutuhan untuk masyarakat ini dibangun jiwa dan raganya, sebagaimana dijelaskan di atas tadi. Untuk membangun jiwa dan raga langkah pertama yang dibutuhkan, agar masyarakat tidak defensif , karena umumnya masyarakat yang heterogen pada awalnya bersifat defensif terhadap masuknya unsur baru dari luar kelompoknya, atau bahkan dari luar kerangka pemikiran lingkungannya. Sehingga yang pertama dilakukan adalah pendekatan. Untuk dekat dengan dengan masyarakat butuh orang yang memahami mereka, yang menurut mereka bisa diterima dan mampu menyatu atau lekat dengan mereka. Singkat kata dibutuhkan pendamping masyarakat.
Pendamping masyarakat ini adalah pembantu pengelola negara dalam membangun jiwa dan raga masyarakat. Mereka bergerak di level terbawah, mereka tinggal dan akrab dengan masyarakat dalam kesehariannya, sehingga mampu mengetahui adab kebiasaan, dan mengerti akan kelebihan dan kekurangan masyarakat di lingkungan tersebut, hingga akhirnya mampu mengali apa yang sejatinya paling dibutuhkan masyarakat.
Tahap awal pendampingan masyarakat adalah penyadaran akan hak dan kewajibannya, jika masyarakat mulai sadar dan tergerak untuk berupaya bersama-sama, maka mereka membutuhkan pendampingan, sekaligus fasilitasi untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada pada mereka dan lingkungan sekitarnya. Upaya pendampingan dan fasilitasi pemahaman potensi dan kendala ini, harus diringi atau dibungkus dengan motivasi atau semangat membangun yang tinggi dan tetap konsiten. Oleh karena itu upaya memotivasi masyarakat dengan selalu mempertahankan antusiaisme mereka merupakan kemampuan yang juga menjadi penting yang harus dimiliki oleh para pendamping dan/atau fasilitator masyarakat. Karena tanpa antusiasme mereka sendiri, maka keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan hanyalah suatu mobilisasi dan rekayasa pembangunan semata.
Masyarakat yang telah memiliki semangat dan keyakinan untuk aktif berperan dalam pembangunan membutuhkan tahapan berikutnya, yaitu tahap fasilitasi untuk megetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan prioritas mereka dalam pembangunan diri mereka sendiri dan lingkungannya. Ketika masyarakat telah dapat menemukan kebutuhan prioritas lalu mengkaitkan dengan potensi dan kendala yang ada, maka mereka memerlukan fasilitasi dalam mencari strategi pemenuhan atas kebutuhan tersebut. Dalam upaya mencari dan menyusun strategi pemenuhan kebutuhan, masyarakat hendaknya berpartisipasi secara aktif, dan dibangkitkan kembali semangat kebersamaan mereka, agar dapat muncul inisiatif-inisiatif positif untuk melakukan swadaya dalam merealisasi langkah-langkah strategi pemenuhan dimaksud. Inisiatif swadaya di masyarakat adalah hal yang mampu meringankan beban bersama, serta mempertebal rasa persatuan di antara mereka.
Jika strategi pemenuhan kebutuhan telah terindentifikasi baik pada tataran realisasi hingga pemeliharaan atau pelestarian, maka masyarakat mulai melangkah pada tahap realisasi pemenuhan kebutuhan. Dalam upaya ini fasilitator tidak hanya dituntut memfasilitasi dan mendampingi, namun juga dituntut untuk mampu mengadvokasi, atau memediasi masyarakat dengan pihak lain, yang pemikiran, keahlian dan tenaganya dibutuhkan masyarakat, atau juga terkadang dengan para pengelola negara yang terkait.
Bilamana tahap realisasi pemenuhan telah tercapai, kebutuhan telah terpenuhi, maka perlu disepakati langkah detail untuk pemeliharaan, pelestarian dan bahkan strategi berikutnya untuk pengembangan. Dalam tahap ini kembali seorang pendamping ataupun fasilitator perlu memiliki keahlian advokasi dan mediasi yang handal.
Hasil pembangunan dari dan untuk masyarakat ini, haruslah dipotret dengan baik oleh para pengelola negara dan diinventarisir, serta dibantu dalam upaya pemeliharaan, pelestarian dan pengembangannya. Peran pengelola negara dapat dilakukan dalam beragam bentuk, antara lain : melakukan penguatan kapasitas fasilitator masyarakat, menyediakan tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masyarakat dan yang terpenting memperhatikan aspirasi masyarakat dengan menyusun rencana pembangunan yang memperhatikan kebutuhan masyarakat, serta mengalokasikan dana negara untuk mendukung realisasi pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut.
Masyarakat yang sudah cenderung maju dan mampu berkreatifitas dengan baik memerlukan fasilitator, yang memiliki kepekaan dan kapasitas khusus guna makin memajukan dan mengembangkan kreatifitas masyarakat tersebut. Fasilitator ini harus memiliki visi ke depan, kreatif dan menguasai substansi yang sedang dikerjakan oleh masyarakat dengan baik, minimal menguasai konstelasi pengembangan kegiatan masyarakat tersebut. Sehingga fasilitator dimaksud mampu memediasi dan mengadvokasi masyarakat dengan pihak-pihak yang ahli dan terkait seperti dalam hal pemasaran produk, dan lain-lain. Dalam hal ini juga termasuk antara masyarakat dengan pengelola negara, misal dalam hal regulasi, atau bahkan dalam upaya mempatenkan hasil karya masyarakat tersebut, sebagai bentuk penghargaan terhadap karya otentik mereka.
Jika kita amati bersama, terlihat bahwa pembangunan masyarakat di Indonesia membutuhkan pendamping dan/atau fasilitator masyarakat. Tugas mereka membantu pengelola negara ini dalam membangun jiwa dan raga masyarakat, yang realisasinya dapat beragam untuk dapat bersama-sama mencapai cita-cita negara.
Memfasilitasi masyarakat bukan pekerjaan yang statis. Fasilitasi masyarakat membutuhkan beragam keahlian dari beragam disiplin ilmu, sesuai tahapan fasilitasi, jenis kebutuhan prioritas masyarakat, dan sesuai juga dengan perkembangan pemikiran dan kapasitas masyarakat itu sendiri.
Fasilitator masyarakat adalah salahsatu profesi yang dibutuhkan di Indonesia. Banyak hal yang dapat diambil manfaatnya oleh negara ini, jika dalam membangun bangsanya melibatkan fasilitator. Pertama adalah pembangunan tersebut dapat lebih merata, karena secara geografis Indonesia sangatlah beragam, dari perkotaan yang metropolis hingga perdesaan yang terpencil. Dengan adanya fasilitator yang terlatih untuk mampu beradaptasi sesuai lokasi sasaran, maka daerah terpencilpun dapat tertangani dengan baik. Kedua, masyarakat yang heterogen ini dapat terjaga kesatuan pemahamannya tentang cita-cita membangun bangsa dan negara, sehingga walaupun mereka berasal dari beragam suku dengan beragam tingkat intelektualitas, serta beragam pemikiran, namun ketika berperan dalam pembangunan mereka akan menuju cita-cita yang sama. Ketiga, dengan jumlah penduduk yang kian bertambah, dan jumlah tenaga kerja makin meningkat pula, termasuk jumlah tenaga kerja yang berpendidikan, maka peluang profesi fasilitator ini akan mampu menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran, serta arus urbanisasi. Karena dengan meratanya pembangunan hingga ke pelosok desa, maka lapangan kerja bukan hanya di kota-kota besar saja, namun juga di seluruh pelosok negara.
Sudah saatnya pengelola negara ini melihat pemerataan pembangunan sebagai suatu keharusan, dan menjadi agenda yang terukur secara kuantitatif, serta menjadikan fasilitator masyarakat sebagai ujung tombak dalam membangun jiwa dan raga bangsa ini.

Jakarta, 28 September 2009

Rinawati Sucahyo
Asisten Team Leader National Management Consultant (NMC)
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM - MP)

Ke-27 : Cerita Hari ini

Sabtu, 22 Mei 2010

Hehehehe.. mungkin sahabat yang tidak sengaja mampir di blog ini bakalan bete abis, karena isi blog ini hanya sekedar foto dan curhat-curhat ku. Hmmm... tapi ya memang seperti itu, blog ini sudah menjadi bagian dari hidupku. Secaralah orang yang hidup terdampar di negeri orang sebatang kara.. hehehehehe
Oh ya, sebetulnya aku sekarang mulai kepikiran, hmmm.. lama-lama ku merasa blog ini adalah tempat penyimpanan yang paling berharga. Ya.. seluruh eh ga', ding, sebagian dari isi hati ku, ku curahkan di blog ini, dan juga kenangan-kenangan indah ku juga ku usahakan tetap berada di blog ini, sehingga mungkin bila umurku panjang aku bisa napak tilas kembali ke blog ku ini, anggap saja bila aku tidak punya harta, aku jadikan blog ini sebagai warisan untuk anak cucu ku nanti, wkwkwkwkwkwkwk.. lebay kaleee yaaa!!! hahahahahaha.
Hmmm.. sekalian saja laporan untuk hari ini, takut ntar malam aku ketiduran lagi. Hari ini berjalan sebagaimana biasanya, aku bermalas-alasan di pagi hari, trus.. jam 10 aku ke Aula Dinas Pekerjaan Umum (PU). Terlambat yang disengaja seeh, harusnya undangan jam 9.00 wib, tapi ya aku biasa saja... jam 10.00 wib aku baru sampai di sana, hehehehe
Sampai di sana, ternyata acara koordinasi telah dimulai, kata babe sih, jam 9.30 wib tadi. Ya Okee laaah, aku dan teman-teman yang masih di luar masuk dan mendapatkan kursi yang paling aku suka, yaitu posisi di belakang sekali.
Ternyata pada saat itu sudah masuk momen tanya-jawab. Momen ini berlangsung panas... karena memang ruangan ga ada AC dan yang paling buat panas adalah ketidak sinkronan antara PU dan Konsultan. Sebetulnya aku tidak begitu paham arah koordinasi ini karena telat tadi. Tapi menurutku ini hanya permainan EGO. Yup!!! Ego individual..... Semua ingin dibilang Benar!!!
Ada juga sih, yang membuatku miris sebagai pihak konsultan. Aku sadar, apa yang dilakukan kak Duwi sungguh seharusnya tidak dilakukan. Dia keluar-masuk ruangan seenaknya saja. sungguh, bagi ku itu memalukan secara kita yang katanya membawa nilai-nilai luhur. Aku miris juga ketika pak Fali-Desa Duku Ilir yang maju bicara mewakili BKM yang katanya BKM jadi takut melihat perdebatan ini. Hmmmm......
Menurut ku seeh... tak ada pihak yang salah, ini terjadi hanya karena kurang banyaknya koordinasi secara duduk bersama menyamakan visi dan misi program. Semuanya mudah, kita kan ada Pedoman Umum dan Pedoman Teknis Pelaksanaan Program. Bila semua sudah dapat berjalan sebagaimana fungsinya, dan selalu berpikir bersama tuk penanggulangan kemiskinan, aku yakin program ini akan sukses besar. So.. Tinggalkan dulu Ego kita Yuuk... Katanya kita Pelayan dan Pendamping Masyarakat, Kok kita malah bertindak membuat masyarakat menjadi ciut dan mengkerut.... Siip.. Keep Smile, siap-siap magrib dulu, hehehehehe

Ke-26 : With Emak

Sabtu, 22 Mei 2010

Ke-25 : Audit Independence

Sabtu, 22 Mei 2010

Friday, May 21, 2010

Ke-24 : Harapku

Jum'at, 21 Mei 2010

Huft.. Alhamdulillah, akhirnya audit independence seluruh desa/kelurahan dampinganku hari ini dah selesai, walaupun banyak perbaikan di sana-sini khususnya pembukuan. Hmmm.. memang menjadi tugas berat bagi Fasilitator Ekonomi.
Ya Allah, memang betul kata Mumun, miris rasanya mendapatkan desa/kelurahan dampingan ku yang kedapatan kurang pendampingan. Aku tak tahu dan tak mau tahu siapa yang salah, tapi Ya Allah... bagaimana aku bisa meninggalkan saudara, ibu, bapak yang ada di desa dengan keadaan yang seperti ini, hiks...
Kok, pede ya aku bilang mau meninggalkan, hmmm.. tapi aku sudah kangen dengan keluarga ku, sungguh aku sudah bertekad kepada diriku sendiri aku akan meninggalkan tanah rejang lebong ini, ada atau tidak ada batu loncatan untuk ke Palembang. Aku ingin bisa mengabdi kepada kedua orang tua ku. Tahukah sahabat, aku merasa seperti anak yang durhaka, aku ingin bisa melihat tawa kedua orang tua ku bila mereka senang, aku ingin juga bisa merasakan kesedihan bla mereka sedih, hiks...
Ya Allah, sungguh aku bahagia di sini, aku banyak mempunyai bapak, ibu, kakak, adik, saudara di sini, sebetulnya aku juga tak tahu bagaimana nantinya bila aku berpisah dengan kehidupanku yang sekarang... Jujur, aku selalu menganggap Bapak, ibu, saudara-saudara yang ada di desa seperti keluargaku sendiri, mungkin menjadi pelampiasan perasaan rinduku dengan keluarga. Tapi ya Allah, terkadang setiap pulang dari desa, ada rasaku mengapa aku tidak bisa tertawa dan bersedih bersama keluargaku. Kenapa aku tidak bisa menemani ortu ku seperti aku mendampingi bapak/ibu di desa. aku takut malah tidak adil kepada keluarga ku sendiri. Mungkin aku bermanfaat untuk orang desa, tapi apakah aku bermanfaat untuk keluargaku????
Cengeng bener aku ya, tersedu-sedu saat menulis posting ini, tapi inilah kerinduanku ya Allah, yang tak pernah aku tunjukkan dengan nyata, karena aku tak ingin keluargaku menjadi cemas dan sedih, apa lagi emak... aku hanya ingin selalu tampak bahagia, agar emak juga bahagia....
Hanya satu pintaku ya Allah, lindungilah dan bahagiakanlah keluargaku......Amiiin.....

Thursday, May 20, 2010

Ke-23 : Rasa ku

Kamis, 20 Mei 2010

KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................
KESAL, KECEWA, MARAH, BINGUNG, BENCI, TAK BERDAYA...........................


Ke-22 : Wisudahan ku Dulu.......

Kamis, 20 Mei 2010



Ke-21 : Lomba Senam Manula

Kamis, 20 Mei 2010


Ke-20 : Aku Menang!!!!

Kamis, 20 Mei 2010

Huft.... Aku menang!!! tulisan itu yang aku tulis di update status FB-ku. Menang apa nih? mungkin itu yang sahabat-sahabat tanya, atau malah tak perduli sama sekali.. wkwkwkwkwkwk.. malu sendiri aku. :)
Hmmm... hasil introspeksiku semalam bersama Mumun lumayan membuatku lebih bersemangat hari ini. So... kini aku tetap akan berusaha untuk tidak mengeluh, mengeluh pun mesti adalah sebuah penyesalan yang pastinya akan selalu aku tuangkan si blog ku ini. Semalam sepertinya insomniaku kumat, tapi karena ga punya teman tuk bergadang, akhirnya aku terlelap juga. Paginya, aku langsung start, dimulai dari korkot tuk verifikasi LPJ yang semalam aku verifikasi dan ku lengkapi, langsung ke Kepala Siring tuk melakukan persiapan audit, dan lain-lainnya, dan terakhir aku ke Desa Air Merah tuk penyelesaian LPJ. Hufff.. agenda yang padat, cukup menguras energi, tapi membuatku dapat tersenyum lega, ini lah yang terbaik yang bisa aku lakukan hari ini... sekali lagi, AKU MENANG!!!
Oh ya, hari ini aku mendapatkan pengikut yang ke-2 untuk blog ku, terima kasih Tunjang, heran juga kok bisa mendarat di blog sederhana ku ini? hehehehe.
Apapun yang terjadi besok, aku akan tetap berusaha sebaik-baiknya... Hayooo Semangaaat!!!!!!

Wednesday, May 19, 2010

Ke-19 : Sesal

Rabu, 19 Mei 2010

Ya Allah, jangan sampai kami menzolimi orang desa ya Allah, karena pendampingan kami yang tidak benar... Hikss.. Malam ini, aku kembali meneteskan air mata, memang sih, dasarnya aku cengeng, tapi mau bagaimana lagi. Sekarang aku sedang ber sms-an dengan sahabatku mumun tuk bercerita tentang apa yang aku rasa dalam mempersiapkan audit independence ini. Yup, walau aku tahu kalau audit ini sifatnya pembelajaran, tapi kenapa ada rasa sesal di dalam hati ini, hiks... rasanya hari jumat besok adalah hari yang paling menyedihkan.
Tadi, aku, bowo dan yuli berkeliling desa tuk mempersiapan pelaksanaan audit, miris ya Allah, banyak sekali yang mesti di perbaiki. duh.. sesal ku, bagaimana sih pendampingan ku selama menjadi fasilitator????? Benciiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!
Hasil dari keliling tadi, yang terasa adalah lemahnya di pembukuan keuangan, baik itu UPK atau pun sekretariat BKM. Semua masih punya keinginan untuk memperbaiki, aku ingin menolong, tapi aku tak punya daya??? Kesaaaaal!!!!!! Kenapa aku tidak pernah mau belajar pembukuan dari kemarin-kemarin?????? Kan dulu ada mumun, jadi amaaan...
Ya Allah, jauhkan aku dari sifat dengki, berpikiran negatif dn lain-lain.... Amiiin...

Tuesday, May 18, 2010

Ke-18 : Bosan Menjadi Orang Baik

Rabu, 19 Mei 2010

Huft... ketika 2/3 penduduk Indonesia telah berlayar ke alam mimpinya, aku masih tidak bisa memejamkan mata ini. Mau verifikasi LPJ dah mual rasanya, sms-an dengan sahabat, beliau sedang ada tamu. hmmmm......
Memang kadang aku juga bertanya tentang kebiasaanku ini, lucu sekali, klo sahabat tau dengan beruang ya, hampir seperti itu kehidupanku sekarang klo masalah kebiasaan tidur. Di FB ku 15 sahabat yang online dari 500-an sahabat yang aku punya.
Back to the tittle, "Bosan Menjadi Orang Baik". Kata-kata ini pernah terlontar dari seorang sahabat muslimahku yang bekerja di Arab Saudi sekarang. Aku tak tahu kenapa dan karena apa dia berkata seperti itu dalam chatnya, tapi yang pasti menurutku keimanannya sedang turun.
Bermacam-macam sahabat yang aku temui, prinsipku semakin banyak orang yang bisa aku temui, maka akan semakin banyak dan beragam ilmu yang aku dapat. Memang mungkin aku tak sependapat dengan mas jati, tapi mau bagaimana lagi, be your self, yup. selagi menurutku itu benar.
Nah, sekarang aku senyum-senyum sendiri, semoga saja ini bukan pertanda aku menuju gila ya.. hehehehe. Entah kenapa, tadi otakku mulai berpikir lucu mengenai judul posting ini, "Kalau ada sebutan Bosan menjadi orang baik, apakah benar selama ini sudah menjadi orang baik?", hehehehe....
Oh ya, tadi aku dan atik sahabatku, pergi ke lapangan setia negara. Memang, dari hari sabtu kemarin ada perayaan HUT kota Curup. Pesta Rakyat kota kecil ini sungguh meriah, pesta rakyat yang sederhana tapi di sambut dengan ceria, hmmm.. apakah benar penduduk di sini haus akan hiburan?
Di lapangan tadi, rencananya kita mau foto-foto pasukan atik, para manula dari desa sumber urip. Dengan di gawangi oleh pak kades langsung, dengan semangatnya wak-wak, aau embah-embah menanti giliran lomba di pinggiran lapangan.
Jiaaah!!! sahabat tahukan, aku paling benci dengan cuaca panas, bukan karena takut hitam, lah wong dari sono dah hitam.. hehehehe. by the way, tadi aku agak miris loh, liat nenek-nenek berpanas ria di tengah lapangan. Enak klo sudah senam langsung bubar, ini malah disuruh baris berjejer untuk antri menerma piagam. Hmmm... ku lihat nenek-nenek tua, ada yang sudah kelelahan, ada yang memakai tongkat... Hiks.. klo saja itu nenek ku, ga bakalan aku biarkan ikutan acara seperti itu. klo mau piagam, entar aku pesenin di percetakan.
Dan satu lagi yang membuatku miris, adalah disusupinya acara ini dengan kampanye oleh tokoh politik, secaralah lagi musim pilkada. Seperti biasa, bagi-bagi kaos, dan spanduk yang klo bisa dipasang selebar-lebarnya mewarnai acara HUT tahun ini.
Oh ya, dalam hatiku selalu bertanya-tanya? adakah politik yang baik? knapa klo ada saat akan ada pilkada seperi ini, semuanya baru melakukan berbaik-baik ria kepada masyarakat, klo sudah jadi orang apakah masih akan berbaik-baik ria? Huft!!! I still don't like politic!!!!!

Ke-17 : Waktu berjalan

Selasa, 18 Mei 2010

Huft..... Cerahnya cuaca pagi ini, walau masih ditemui salah sms dan salah telepon tiap pagi hari, ga pa pa lah.. hiks.. aneh bener....! Tuh kan, baru aja di omongin, ada telepon lagi.. hahahaha..secara lah yang banyak fans.. (www.lebay.com).
Mau cerita apa ya? hmm... kemarin kita audit independence tuk Kelurahan Kampung Jawa, mendadak sih, padahal semestinya hari jum'at atau sabtu, ini dimajukan. Memang banyak penemuan, dan kita akui memang kita kurang persiapan karena banyak terfokus ke target penyelesaian LPJ dalam 2 hari, tapi Alhamdulillah yang penting ini menjadi media belajar kita bersama.
apa lagi?? Bingung aah.... bye 4 while.. hehehe

Monday, May 17, 2010

Ke-16 : Alhamdulillah

Senin, 17 Mei 2010

Alhamdulillah, aku masih di beri kesempatan untuk menghirup udara pagi di hari ini lagi. Walaupun hari ini rada menyebalkan karena penyakit bulanan ku yang datang tiba-tiba, eh ga tiba-tiba sih, memangdah waktunya, hehehehe.
Sebetulnya agenda ku hari ini banyak betul, banyak sekali hutang-hutang pekerjaan yang mesti aku selesaikan. Hmmm.. mana ku lihat si hitam juga dah ga fit, mesti di beri perawatan dulu lah....
Apa lagi ya? sebetulnya banyak yang ingin ku ceritakan tentang perjalananku dalam satu minggu ini, duh.. alhamdulillah ya Allah, Engkau memberikan kesehatan kembali kepada notebook ku. Mungkin benar kata mas jati, klo notebook ku juga perlu istirahat... hehehehe, so.. semalam aku ikuti nasehatnya, setelah melihat-lihat kondisinya, aku langsung tutup, biarlah dia istirahat dulu.
Oh, ya... aku dah cerita lum tentang mas jati? Teman yang ketemu di FB dan sekarang komunikasi kita lancar bener, terima kasih ya Allah, aku diberi lagi sahabat dan kakak yang sering mengingatkanku dalam kebaikan.
Hmmm.. hari sabtu, malam minggu kemarin tepatnya tanggal 15 Mei 2010 adalah hari yang bersejarah bagi sahabatku Erica, Hihihihi.. jadi juga antar-antaran di rumahnya. Walaupun adatnya agak aneh menurutku, habis kok rame sih... tapi ya bagaimana lagi itu adalah pelajaran untukku, ternyata adat istiadat setiap daerah berbeda-beda. Hmmm... bagaimana dengan ku nantinya ya?
Memang semuanya rahasia Allah, dan aku akan menjalaninya. Ya Allah bantu aku agar aku dapat menemukan Imam ku yang akan mengajakkan selalu di jalan-Mu. Amiin... Keep Smile!!!!

Sunday, May 16, 2010

Ke-15 : minggu yang melelahkan

MInggu, 16 mei 2010

Walaaaaaah.. Kesal, bete, marah, bercampur dalam hati dalam satu minggu ini. Tapi aku harus tetap tidak mengeluh, harus tetap semangat walau target kejar tayang dan laptopku yang error menghantui perjalanku minggu ini. Huft..semoga semua ini ada hikmahnya, amiin...

Monday, May 10, 2010

Ke-14 : Senja

Senin, 10 Mei 2010

Hmm... alhamdulillah ya Allah, tak sengaja sore ini aku bisa tidur siang, lucu juga, suatu hal yang jarang aku lakukan. Tidur siangku yang mungkin tidak sampai 1 jam itu tapi sungguh-sungguh membuatku merasa sehat, hehehe
Setelah melakukan sholat Ashar, aku berencana pergi ke warung baksonya UPK Air Bang, Ibu misbah,. Bukan untuk makan bakso loh, tapi aku ingin memberikan ide dari permasalahan yang kemarin disampaikan oleh ibundaku itu. Tapi sayang, ternyata warungnya tutup.
Yup.. bersama si hitam aku langsung menuju bank BRI, maklum baru gajian siang tadi, hehehe. Seperti biasa, aku harus membayar tagihan-tagihan, hiks.. malu.. banyak hutang.. hehehe.
Sampai di bundaran tebing benteng, aku tak sengaja melihat Uni, Yup.. Uni yang menjadi langgananku tempat membeli buku di tanah rejang lebong ini. Karena tadi tujuan ku mau ke bank, aku hanya bisa menyapa dengan klakson dan langsung menuju bank.
Lucunya, di bank aku bener-beer tidak ambil uang, aku hanya membayar tagihan.. tapi entah kenapa, aku tergerak untuk ke toko buku uni, karena bulan kemarin aku absen, maklum kemarin ada kesempatan ke Gramedia Bengkulu.
Sampai di sana, seperti biasa aku menanyakan tentang buku baru, mulailah uni menunjukkan buku-buku yang baru masuk.. Subhanallah.. Bagus-bagus sekali.. tapi aku harus menahan diri, hehehehe.
Dan akhirnya, hari ini aku membeli 3 buah buku, yaitu: Percikan Mutara Para Sufi-Rafi Saputri, M.Si , Novel Bumi Cinta-Habiburrahman El Shirazy, dan La Tahzan-Dr.Aidh Al-Qarni.
Jangan bertanya kenapa aku beli La Tahzan lagi, hehehehe.. abis La Tahzan yang dulu pernah aku baca kepunyaan Cek Indah, dan sekarang tempatnya di Bengkulu, ya ga papa lah beli lagi.. hehehehe.
Uni hari ini terlihat aneh, tapi aku ga terlalu habis pikir sampai akhirnya disaat aku mau membayar, uni bercerita kepadaku tentang masalahnya. Yup, aku tau, uni mempunyai masalah berat tentang kesehatan anaknya. Sudah 3 tahun Uni dan Uda Bersabar.
Ya Allah... Uni menitikkan air mata, dia berkata,"apakah dosanya hingga ia diberi cobaan seperti ini?", Uni juga bertanya kepadaku, "Apakah ini Azab atau cobaan bagi keluarganya?". Aku terhenyu ya Allah, ilmu ku belum ada untuk dapat memberikan nasehat tentang permasalahan kehidupan. Aku hanya bisa mengatakan uni harus sabar, karena aku yakin ini adalah cobaan, dan uni adalah termasuk manusia terpilih oleh Allah, yang Allah yakin uni dapat menghadapi cobaan ini. Aku hanya mendengarkan keluh kesahnya, dan sedikit memberikan kekuatan untuknya, dan berharap uni tidak pernah berpikiran negatif kepada Allah. Setelah puas uni menangis, dan kulihat hujan dimatanya sudah redah, aku pun pamit untuk pulang, karena waktu sudah hampir magrib. Dalam perjalanan pulang aku selalu berdoa, Ya Allah, berilah kekuatan kepada Uni dan keluarganya agar dapat menghadapi cobaan ini., Amiiin..

Ke-13 : Duh... jadi malu....

Senin, 10 Mei 2010

Duh... jadi malu aku. Kemarin sabtu ga sengaja aku inisiatif meminta tolong kepada pak Ibnu Taufan, karena aku pikir pak Ibnu masih menjabat TL PNPM-P2KP reguler di KMP, taunya sekarang Pak Ibnu dah ga lagi, Hiks.. jadi sedih...
Di Message itu, aku minta tolong untuk mendapatkan softcopy dari buku "Pengalaman dari lapangan (Best Practice)". Hal ini terpikir pada saat aku melakukan OJT Open menu untuk UPS. Dalam hati ku berpikir klo alangkah bagusnya, minimal setiap UPS mendapatkan buku itu. Tapi hal itu kayaknya sulit, walau pun bukan menjadi mimpi. Karena ingin membagi ilmu saja, maka kemarin buku yang menjadi pegangan ku aku pinjamkan ke bunda Sumarsih UPS Kelurahan Sidorejo. Waktu meminjamkan, ada rasa tidak adil dalam diriku, ntar kesannya aku pilih kasih kelurahan/desa lain kok ga di kasih, maka aku ingatkan pada bunda, ini sifatnya pinjaman.. (duuuh... peliiit..!!! hehehehe)
Dan pagi tadi, aku hape ku berbunyi karena ada email yang masuk, Subhanallah email itu dari pak Ibnu Taufan yang meneruskan permintaan ku kemarin... hikss.. jadi terharu.. ternyata pak ibnu serius bener mau bantu aku. Sungguh aku tak enak hati merepotkan beliau, andai saja aku ada yang kenal dan akrab dengan orang KMP khususnya untuk bidang sosialisasi, mungkin ini tak pernah akan terjadi. Hmm... Terima kasih Pak Ibnu, akhirnya aku merasakan lagi kekeluargaan diantara pelaku pemberdayaan yang lama aku rindukan. Dan satu lagi, jangan bilang aku faskel Palembang, ntar aku kena marah deh... Faskel Bengkulu kok jadi Faskel Palembang, tapi semogaaaaaaa Sajaaa!!! aku bisa menjadi faskel palembang seperti yang bapak katakan tadi... hehehehe... Semangat!!!

Saturday, May 8, 2010

Ke-12 : Narsis With Bungsu

Sabtu, 8 Mei 2010






Ke-11 : Pelatihan Utama BKM Desa Duku Ulu

Sabtu, 8 Mei 2010



In Memory :
Di Masjid, ketika pelatihan Utama Bagi BKM dan Relawan Desa Duku Ulu Kecamatan Curup Timur - Bengkulu

Ke-10 : Di Basecamp

Sabtu, 8 Mei 2010



In Memory :
Nyantai di Basecamp, berbagi cerita, canda dan tawa, so pasti kenangan yang tak kan terlupakan sepanjang hidupku

Ke-09 : Pelatihan Utama Bagi Fasilitator

Sabtu, 08 Mei 2010



In Memory :
Saat pelatihan Utama bagi Fasilitator Korkot 3 Kabupaten Rejang Lebong Di Aula Wisma Bukit Kaba Curup - Bengkulu ( Tanggal : 3 s.d. 6 Maret 2010 )

Ke-08 : Menu Anak Kost

Sabtu, 08 Mei 2010



In Memory :
Entah akan sampai kapan aku akan menjadi anak kost, tapi yang pasti aku banyak mendapat pelajaran berharga ketika hidup sendirian di bumei pat petulai. Dan Menu ini bukan menu pavorite, tapi menu cadangan yang harus ada di kost-an. Maklum yang namanya kota hujan, terpaksa ga bisa keluar kost... hehehe

Ke-07 : Just Do The Best U Can to do

Sabtu, 8 Mei 2010

Alhamdulillah ya Allah, akhirnya hari terakhir OJT open menu UPS dapat diselesaikan. Walaupun tadinya cukup kecewa karena yang datang hanya 3 kelurahan dari 5 kelurahan/desa yang diundang. Tapi aku cukup bahagia.
Hmmm... OJT Open menu, adalah kegiatan yang lebih aku fokuskan untuk lebih meningkatkan kapasitas dari UPS. emang sih, sebetulnya jujur aku masih kurang paham tentang substansi dari OJT Open menu, tapi mau bagaimana lagi, "JUST DO THE BEST YOU CAN TO DO". Tak tahu betul atau salah, kegiatan ini aku buat menjadi menggunakan metode FGD (Foccus Group Disscution). Dan aku cukup puas, karena dari 3 UPS masing-masing kelurahan beraktif ria untuk saling shearing pengalaman dan kegiatan yang telah dilakukan. Memang sih, jadinya seperti pengakuan dosa. Sebagai mderator, aku ajak mereka untuk meihat sekilas perjalan PNPM-P2KP dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Hiks... semua bersedih, karena memang ada juga kesalahan-kesalahan yang dilakukan. terutama dalam penentuan program yang tidak terlalu ditelaah keberlanjutannya. Dan aku juga sangat menyesal.... :(
Tapi, Yup... kita harus melangkah, Belejar dari kesalahan lebih baik dari pada tidak sama sekali. Jadi tadi dengan semangat ibu-ibu UPS mulai untuk membuat RKTL kegiatan yang benar-benar dibutuhkan di kelurahan/Desa dan harus juga berdasarkan kebutuhan untuk penanggulangan kemiskinan.
FGD kita sangat santai, kadang kita selingi dengan bercanda, hmmm.. kayak rumpian ibu-ibu.. hehehehehe. Tapi Ayo berjuang UPS... aku yakin kita bisa bersama berperan dalam penanggulangan kemiskinan... Merdeka!!!!!!

Thursday, May 6, 2010

Ke-06 : Hujan Lebat

Kamis, 6 Mei 2010

Huft... cuaca panas, hati panas, esmosi ga stabil. Memang aneh, setiap aku puasa, ada saja yang membuat esmosi ini berfluktuasi ga tentu arah.
U Know.. tadi aku berselisih paham dengan Fasilitator Ekonomi team ku "sulastri". Tadi sungguh aku hanya berniat memberi saran kepadanya, untuk dapat bekerja team dan memiliki sedikit loyalitas. Tapi entah, mungkin penyampaian ku yang salah, malah suasana jadi panas. Astargfirullah... ampuni aku ya Allah, aku menyesal sekali dengan kejadian ini. Tapi bila aku tidak memberitahukan dan hanya membiarkan artinya aku lebih salah lagi.
Team bagi ku adalah saudara, dari dulu hingga kini, walaupun teamku selalu berganti-ganti personil. Tapi kenapa, sekarang aku sulit sekali mendapatkan personil team yang se ide, pa lagi sekarang, team ternyata hanya sebatas rekan kerja. Hiks.. menyedihkan.
Tadi aku hanya menyatakan apa yang kurasa saja kepada Sulastri, tapi entah kenapa dia malah berkata tentang ketidak sukaan dan bicara di belakang? Apa maksudnya? sampai katanya mengadu ke korkot segala? Hiks.. Apa maksudnya aku?? Ya Allah...
Ternyata di team ku tidak ada rasa percaya, bagaimana mungkin aku mengatakan keburukan tentang teamku sendiri, yang artinya aku menunjukkan busuk sendiri? Memang aku terkadang mendapatkan info yang sering membuat panas telinga dari orang-orang desa, tapi tetap aku percaya pada teamku, dan aku hanya dapat memberikan penguatan ke masyarakat tentang kegiatan PNPM yang seharusnya agar tidak terjadi penyimpangan.
Team? aku sering bertanya tentang apa itu team? sekiranya, visi dan misi harus dipertanyakan lagi? Bias sekali pekerjaan fasilitator sekarang, ternyata agen pemberdayaan sekaligus project sekarang sudah lebih condong ke project. Apakah memang Gaji itu menjadi hasil akhir dari pekerjaan ini? :(
Tadi aku langsung curhat dengan kak Iwan, bukan posisi curhat kepada senior, tapi curhatku tadi sebagai adik dan kakak. Entah kenapa, aku bisa meneteskan air mata di depan babe tadi, huh.. dasar cengeng... dan karena hujan itu kayaknya bakal lebat, maka aku tadi langsung pulang ke kost-an walaupun sebetulnya rada tidak enak, karena ada kunjungan Tim OC , tapi apa boleh buat, mendung ini mesti hujan lebat... hehehehe
Sampai ke kost-an, aku berpikir tentang apa yang dikatakan Sulas, kenapa dia sampai berkata tentang siapa yang mengadu dan apa yang diadu ke korkot? Jiaah... mungkin ini terjadi karena keakrabanku dengan sobat-sobat korkot. Ya Allah, aku ke korkot hanya sekedar ketemu atik atau Mumun dan sobat-sobatku, ga da maksud lain. Yang paling sering ya, aku datang ke korkot diwaktu jam makan siang tuk makan bersama dengan sobat-sobatku, ga lebih...
hiks.. kayaknya aku memang harus membuat planning yang sungguh-sungguh sekarang, aku, yup, detik-demi detik itu berharga sekali. Targetku harus tercapai diakhir tahun 2010 ini. Ya Allah.. bantu hamba.... terimakasih atas nikmat-Mu yang telah memberikan pengalaman kepada ku untuk menjadi seorang Fasilitator, karena seorang fasilitator adalah seorang yang bekerja dengan hati dan penuh dengan inisiatif, tak ada perintah dan tak ada juga yang mesti di perintah. Semua penuh kesadaran dari individunya.

Wednesday, May 5, 2010

Ke-05 : Rumput Sendiri Lebih Hijau dari Rumput Tetangga

Rabu, 5 Mei 2010

Wuaaahh.. gerahnya malam ini, dengan ditemani lagu-lagu lawas dari Dewi-Dewi dalam album recycle, lumayanlah buat aku sedikit bersemangat untuk menggerakkan hati ku posting di Blog ini.
Hari yg aneh dan cukup melelahkan, OJT Open menu tuk UPL hari ini dibatalkan, karena jumlah pesertanya yang minim banget. Ga tahu, mimpi apa aku semalam, aku seperti dah ada feeling klo OJT ini akan gagal. Lucu juga, pagi tadi aku malas-malasan datang ke basecamp, tapi yup.. suatu pemandangan yang tak disangka-sangka, jam segini semua sudah siap, memang hebat bener faskel2 teknik, semua pada semangat.!! pertahankan!!!
Tapi berpikir positif aja dengan gagalnya OJT ini, maka aku bisa ke korkot tuk makan siang bersama sahabatku atik, tapi yup... Kembali, manusia hanya bisa berencana Allah tetap yang menentukan. Sampai di korkot ga da siapa-siapa selain Insa yang sedang keranjingan main poker dan asep yang mungkin sibuk ngentry atau apa...hahaha
Pelajaran yang aku peroleh hari ini adalah istilah dari seorang sahabatku yang aku dapat dari smsnya pada waktu habis magrib tadi : ".....rumput sendiri, lebih hijau dari rumput tetangga". Kebalik??? ga kok.. memang ini kenyataannya. Kadangkala, kita tidak pernah menyadari kebaikan dan nikmat Allah, kebaikan dan nikmat Allah itu baru kita rasakan ketika kita telah mengalami perubahan. Memang sih, pada saat kita mengalaminya, terasa berat sekali, pa lagi klo kita ada pembanding yang kelihatan lebih enak. Please man... jangan tertipu cashing!! Alhamdulillah, aku belum pernah mengalami perubahan, Allah selalu baik pada ku untuk dapat belajar dari pengalaman yang orang lain alami. Karena itu be positif please... hehehe

Tuesday, May 4, 2010

Ke-04 : Telinga

Selasa, 4 Mei 2010

Alhamdulillah, kegiatan OJT Open Menu bagi UPK sudah selesai hari ini, walau pun banyak kisah bergemuruh di hati, semoga saja apa yang aku lakukan dapat berjalan dengan ikhlas. Entah kenapa sekarang aku kurang begitu eksis lagi di dunia maya, kalau dulu aku selalu curi-curi waktu untuk bisa online baik itu pake hp atau pun laptop. Tapi sekarang ternyata Alhamdulillah hidupku sudah mulai mendekati teratur, paling kencang sekarang aku online sampai pukul 00.00 wib.
Apakah ini pengaruh juga dari sahabat baru ku, mas Jati? kayaknya gak deh, kan masku itu malah yang sudah 3 hari 3 malam ga pakai tidur, apa tidurnya aku yang ambil ya??? hehehehe.
Alhamdulillah lagi ya Allah, Senin kemarin aku dapat menyelesaikan puasa sunah ku. Bahagia bener hati ini, walau godaan di siang hari itu banyak bener. Duuh.. jadi tambah kangen Ramadhan... Ya Allah, izin kan hamba tuk dapat bertemu lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini.. Amiiin...
Aku ga tahu, apa imbasnya aku ceritakan isi hati ku ini di blog, tapi beneran ini lah yang aku rasa. Entah kenapa, dunia kerja ku tak lagi sama seperti dulu. Aku tahu, semua memang mesti berubah, tapi kenapa aku tidak merasakan perubahan itu menuju ke segi yang positif, tidak ada lagi greget menjadi fasilitator. Aku sekarang hanya mengalir seperti air dengan meninggalkan berkas jejak di pasir yang berlumpur. Karena 2 hari ini, hanya ada kekesalan di dalam hati berkenaan kegiatan OJT UP-UP ini, Where's Team work???
Apa kah aku gentar sekarang ya Allah? dimanakah letak perjuangan dahulu? dimanakah semangatku dahulu? Dimanakah amibae yang dahulu??? yang rela kerja sampai sakit menjelang baru berhenti??
Upss... kembali lagi ke tema Telinga, Aku mendapat nikmat Allah kembali hari ini, kenapa?? memang lucu klo aku bilang ini nikmat, tapi sungguh kejadian ini semakin memberiku hikmah bahwa nikmat Allah itu banyak sekali.
Kejadiannya sebetulnya sepeleh, dan memalukan. Yup.. gara2 mandi mau cepat tadi, telinga ku kemasukan air.. Biasanya sih, ga akan lama, makanya aku abaikan saja. Ga taunya sampai sekarang dah malam, sakit dan ga nyamannya masih terasa. Teringat aku nasehat Uda Buyung dan Sri agar aku masukkan lagi air ke telinga, dan kemudian di keluarkan. Hmmm.. kedenganrannya hal sepeleh, tapi beneraaan!! aku baru tahu ilmu ini sekarang... hahahahaha, Allah memang Maha Adil.
Yup, Seorang amibae ternyata tidak mengetahui bagaimana cara melakukan tindakkan tuk telinga yang kemasukan air, hahahaha (mode memalukan!!!) Tapi ga pa-pa, yang penting hari ini aku mendapat 1 ilmu baru. Pulang ke kost tadi aku kembali sms-an dengan mas jati, dan ia pun memberi solusi yang sama waktu aku tanyakan tentang hal ini... Ya ampyuuun!!! mungkin orang se Indonesia sudah tahu semua tentang ilmu ini, hahahaha ... tambah tengsin jadinya... hahahaha
Hmmm.. terima kasih ya Allah, hari ini aku mendapatkan sebuah ilmu baru lagi.... :)

Sunday, May 2, 2010

Ke-03 : Mencari Pancingan

Minggu, 2Mei 2010

Hmm... ga sengaja aku tadi ketiduran setelah pulang dari basecamp. Lumayan melelahkan juga menyiapkan absen dan Berita acara untuk pelatihan besok. Yup, besok kita akan mengadakan kegiatan OJT Open Menu bagi UP-UP, yang dimulai dari UP Keuangan terlebih dahulu.
Jujur, aku masih bingung, memang sih OJT Open menu adalah banyak membahas tentang apa-apa yang dibutuhkan pihak masyarakat, apa saja yang mungkin mereka belum pahami yang bisa dibahas bersama. Yup, itu yang sebenarnya, dan kalau berjalan lancar. Tapi bila peserta nya banyak yang vakum, otomatis kita sebagai pemandu harus bisa membuat pancingan yang sekiranya dapat menjadi alat untuk terjadinya proses pembelajaran.
Hmm... kalau masih permasalahan sekitar proposal dan LPJ, itu sudah biasa. Tetapi kenapa sekarang aku terpikir untuk menanamkan substansi dari program yang mungkin banyak tertinggal. Sudah ku obrak-abrik browse Google, tapi belum juga ada ide yang muncul. Sebetulnya di dalam pemikiranku, aku ingin mengajak UP Sosial untuk dapat bersama-sama mencari atau menciptakan kegiatan sosial yang bermanfaat di desa dan sangat berkelanjutan. Aku ingin mengajak UPS bersama-sama berpikir dan merefleksikan kembali kegiatan sosial yang telah dan pernah dilakukan di desa/kelurahannya. Nah, ini menjadi masalahnya, aku masih tidak tahu umpan apa yang harus aku pakai... Huaaaaahhhh!!! sebeeel!!
Any body.. please help me.... hehehehehe

Ke-02 : Catatanku

Minggu, 2 Mei 2010






Ke-01 : Perubahan

Minggu, 2 Mei 2010

Jiaaah.... memang ga terasa, sudah hari Minggu lagi. Begitu cepat waktu berlalu, dan semuanya berlalu membawa perubahan. Kadang apa yang kita inginkan ternyata tidak tercapai, dan aku yakin semua itu karena Allah tahu yang terbaik untuk aku.
Perubahan adalah kondisi yang sangat sulit, tapi perubahan memang harus terjadi. Bagaimana mungkin kita hidup dalan suasana dan keadaan yang sama.
Kemarin, hasil rakord gabungan Faskel Ekonomi dan CD, lumayan mengejutkan aku. Yup.. kita akan mempersiapkan Audit Independence yang direncanakan akan dilakukan tanggal 17 Mei nanti. Eiit... selain hasil rakord, ada satu lagi hal yang mengejutkan, yaitu adanya surat keputusan dari pihak manajemen untuk adanya perollingan faskel, khususnya untuk faskel Teknik. Di teamku Yuli yang terkena dampak perollingan itu. Sebetulnya aku tidak terima akan keputusan itu, mengingat kasihan dengan masyarakat yang sebetulnya paling merasakan dampak perollingan. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin sudah nasib untuk teamku yang sedari dulu selalu mengalami pergantian faskel teknik. Semoga kami semua dapat ikhlas, seperti kata pak Korkot bahwa ini semua "Demi Rejang Lebong".